Skip Beat I Episode 15 I Drama-K

Semua tertegun melihat apa yang sedang dilakukan Lian termasuk Gong Xi dan Mei Yue yang berada dalam pikiran yang sama, mengapa Lian memainkan lagu lain dan bukan lagu Chopin???
Lian tersenyum dan mengajak Mei Yue ikut bermain bersama. Mei Yue tak punya pilihan lain selain ikut bergabung. Dentingan irama piano yang terdengar ceria bergema di seluruh ruangan.
Gong Xi masih berada dalam pikirannya, Lian tak berakting sesuai naskah sedari awal, semua yang dikerjakannya tak sesuai dengan script. “Jika seperti ini maka tidak bisa kembali ke naskah awal” batin Gong Xi.
Lain Gong Xi, lain juga yang dirasakan Sutradara. Suasana hangat jelas terasa dalam akting Lian dan Mei Yue. Suasana yang jauh berbeda dari akting Lian beberapa minggu sebelumnya sebagai Jia Yue.

Jia Yue mengajak Mei Yue bertanding adu cepat bermain piano. Dentingan piano yang semula terdengar pelan perlahan-lahan berubah menjadi semakin cepat. Suasana di lokasi syuting dan di ruang para wartawan berubah menjadi ceria. Senyum terlihat dimana-mana, termasuk dari Gong Xi, Tuan Luo Li, Du Jin.

Dentingan piano berhenti terdengar dan terganti dengan suara Mei Yue dan Jia Yue yang bercanda mengisi seisi ruangan. Mei Yue membereskan pecahan kaca yang tanpa sengaja terinjak Lian dan berpamitan untuk membuat teh untuk Jia Yue lagi (Gong Xi tersenyum karena Lian berhasil membuat semuanya kembali ke naskah).

“Apa yang aku lakukan? Suasana seperti ini membuat kita semakin dekat, seharusnya aku membuat dia membenciku” ucap Jia Yue sepeninggal Mei Yue. Ekspresinya menunjukkan rasa sedih sekaligus rasa bersalah. Sutradara merasa puas begitupun dengan Gong Xi.
“Cut” teriak Sutradara dan tepuk tangan terdengar dan seolah-olah diperuntukkan untuk Lian atas kerja kerasnya.

Para wartawan semakin antusias untuk segera memposting hasil yang mereka dapatkan hari ini.
Tapi tunggu dulu, keputusan sepenuhnya ada di tangan Tuan Luo Li. Walaupun semua orang mengakui kehebatan Lian hari ini tapi Tuan Luo Li masih berpura-pura jika akting Lian hanya mengalami sedikit perubahan. Sutradara merasa tak terima, karena dari hasil pengamatannya selama Lian berakting, Tuan Luo Li terlihat senang dan tersenyum.

Lian tersenyum mendengar ucapan Sutradara dan Tuan Luo Li, baginya diberi kesempatan sekali lagi untuk berperan sebagai Jia Yue adalah suatu kehormatan baginya. Rasa terima kasih pun meluncur dari mulut Lian kepada Tuan Luo Li dan Tuan Luo Li hanya berkata jika Lian sudah bisa memerankan toko Jia Yue, berakting dengan menggunakan hati dan bukan dengan kepala (sambil bergantian menunjuk kepala dan dadanya). Akting Lian bisa sebagus tadi bukan hanya faktor dari dirinya melainkan dukungan dari lawan mainnya yaitu Mei Yue, tambah Tuan Luo Li.

Mendengar ucapan Tuan Luo Li, Lian pun mengucapkan terima kasih pada Yi Mei (Mei Yue) karena Yi Mei sudah menjadi partner yang baik untuknya. Du Jin yang melihatnya bergumam “jika berakting bersama dengan orang yang kita sukai, maka hasilnya pasti akan bagus” sambil melihat ke arah Gong Xi (Du Jin pasti memikirkan latihan yang dilakukan Lian semalam dibantu dengan Gong Xi).

Gong Xi hanya berdiri melamun seolah memikirkan sesuatu. Lian tiba-tiba muncul dan bertanya apa Gong Xi sedang tidak enak badan. Bukannya menjawab, Gong Xi malah menjauh mundur dan membuat Lian menjadi bingung.

Du Jin dan Sutradara ikut bergabung. Sutradara mengatakan jika sekarang waktunya mereka beristirahat dan akan kembali syuting lagi. Sutradara pergi, gantian Tuan Luo Li yang datang dan memberi isyarat kepada Du Jin untuk memanggil Lian menemuinya.

Di sebuah mobil berwarna putih, di sanalah Tuan Luo Li dan Lian berbicara empat mata. Tuan Luo Li membuka pembicaraan jika Lian yang sekarang ini jauh lebih stabil dibandingkan 5 tahun yang lalu. Mendengar ucapan Tuan Luo Li, ekspresi wajah Lian berubah dan meminta Tuan Luo Li untuk tak mengungkit masa lalu lagi. Tuan Luo Li tak mengindahkan permintaan Lian dan meminta Lian untuk berterus terang meskipun Lian berulang kali menyangkal “siapa yang begitu hebat yang sudah membuat kebekuan di hatimu mencair?”.
Lian tetap bersikeras jika tidak ada siapapun yang membuatnya berubah dan saat ini dia memang masih sendiri dan tak menjalin hubungan dengan siapapun. “keras kepala” ucap Tuan Luo Li.

Gong Xi masih melamun walaupun Du Jin sudah mengajaknya membeli makanan. Pikirannya masih memikirkan pujian yang ditujukan Lian untuk Yi Mei. Gong Xi iri, dia juga ingin menjadi artis dengan bakat akting yang baik dan ingin mendengar pujian dari Lian juga untuknya.

Di perjalanan pulang, Gong Xi bertanya kepada Du Jin bagaimana menurut Du Jin perasaan Yi Mei (Mei Yue) terhadap Lian dalam berakting tadi? Du Jin yang sibuk mengemil menjawab jika terlihat dengan jelas, Yi Mei tak bisa menolak karisma Lian, tapi kenapa Gong Xi bertanya hal itu tanya Du Jin balik. Gong Xi menjawab jika dirinya pernah mendengar perkataan Sutradara, “jika ingin membuat lawan main jatuh cinta kepadamu maka kamu harus jatuh cinta dulu dengan orang lain”. Du Jin membenarkannya dan seisi ruangan memang tersihir dengan akting Lian tadi. Gong Xi kesal dengan jawaban Du Jin karena bukan itu yang ingin didengarnya. Gong Xi berteriak hingga membuat sekumpulan sepeda yang terparkir jatuh. Gong Xi bergegas pergi. Du Jin yang melihatnya mulai berpikir, “jika Gong Xi berpacaran dengan Lian tak mungkin dia secemburu itu, apa dia terlalu lemah?”
Sedangkan Gong Xi sibuk dengan pikirannya sendiri dan kembali mengingat kejadian semalam di mana Lian memeluknya dan merasa jika Lian sangat menakutkan. Gong Xi bersumpah jika dirinya tak ingin jatuh cinta lagi atau dirinya akan bernasib sama dengan kecoa yang mati mengenaskan (poor Gong Xi, Dewi Rf).

Gong Xi dan Du Jin duduk sambil menunggu Lian untuk makan siang bersama. Du Jin menawarkan Gong Xi untuk makan terlebih dahulu tapi Gong Xi menolak dan berniat untuk menunggu Lian. Du Jin mengerti dan mengatakan jika Gong Xi memang ingin makan bersama dengan Lian. Mendengarnya, Gong Xi tiba-tiba berdiri dan memelototi Du Jin, yang dilakukannya sekarang adalah hanya karena rasa hormatnya kepada Lian sebagai senior. Tak mungkin Junior mendahului Seniornya makan terlebih dahulu, apalagi mereka bekerja di perusahaan yang sama.
Du Jin yang merasa dipelototi akhirnya mengalah namun ada sesuatu hal yang aneh pada diri Gong Xi, Gong Xi hari ini bersikap berlebihan terutama hal tersebut berkaitan dengan Lian. Baru saja Gong Xi ingin menjawab, Yi Mei dan Managernya datang dan meminta bantuan kepada Du Jin untuk memutar rekaman syuting yang dilakukan Yi Mei dan Lian tadi.

Gong Xi tak henti-hentinya memandangi Yi Mei. Gong Xi akhirnya sadar jika semuanya memang hanyalah akting, akting terkejut Yi Mei saat Lian memegang tangannya sama dengan yang dirasakannya saat latihan dengan Lian. Rasa yang wajar yang dialami oleh seorang pemain dan bukan rasa jatuh cinta seperti yang dipikirkannya. Gong Xi tersenyum dan merasa lega, dan kembali tersenyum ketika menyadari tatapan Du Jin dan Yi Mei yang melihatnya berbicara seorang diri.

Kembali ke Lian dan Tuan Luo Li
Tuan Luo Li mengatakan kepada Lian jika sutradara sangat puas dengan akting Lian yang mampu mengatasi rasa takutnya tak bisa memerankan Jia Yue.
Di luar mobil terlihat Gong Xi yang memperhatikan Lian dan Tuan Luo Li. Gong Xi merasa khawatir pada Lian yang belum juga makan padahal waktu istirahat hampir berakhir. Merasa ingin mengingatkan Lian tapi rasanya itu tak sopan.
Tuan Luo Li mengingatkan Lian untuk mengeluarkan apa yang ada dalam hatinya dan jangan menyimpannya seorang diri tapi Lian tak mengerti. Pandangan Tuan Luo Li beralih kepada Gong Xi yang menari-nari tidak jelas di luar mobil. Tuan Luo Li mengatakan jika Gong Xi sedang menunggu Lian dan membuat Lian yang sedang memperhatikan Gong Xi terkejut. Ekspresi Lian yang berubah drastis membuat Tuan Luo Li berucap jika Gong Xi-lah yang sudah merubah Lian dan mencairkan kebekuan hati Lian (skak mat buat Lian, hehehe…. Memang ya orang yang sedang jatuh cinta terlihat dari pancaran wajahnya,salut ma Siwon Oppa,… aktingnya daebak^^ Dewi Rf).

Lian terdiam dan membuat Tuan Luo Li kembali berucap jika akting Lian tadi bagus karena Lian merasa Yi Mei itu adalah Gong Xi. Lian bisa mengungkapkan perasaannya sebagai Jia Yue tetapi tak bisa mengungkapkan perasannya sebagai dirinya sendiri.

Tuan Luo Li menambahkan jika Lian bisa memilih siapapun, tetapi pilihan Lian justru jatuh pada Gong Xi. Gong Xi membuat Lian dapat memerankan Jia Yue dengan baik. Lian segera turun dan tak berniat mendengarkan perkataan selanjutnya dari Tuan Luo Li.

Gong Xi menyadari kehadiran Lian dan mendekat seperti yang dilakukan Lian.
“Ada apa kamu mencariku?” tanya Lian
“Waktu istirahat hampir berakhir dan kamu belum makan” jawab Gong Xi
“Jadi sedari tadi kamu belum makan?” tanya Lian lagi dan Gong Xi mengangguk. Lian hanya berucap “ayo” dan berjalan mendahului Gong Xi. Ekspresi wajah Gong Xi kembali murung melihat sikap Lian yang kembali dingin sementara itu dari dalam mobil, Tuan Luo Li hanya bisa melihat dengan tatapan penuh arti.

Syuting kembali dimulai. Sutradara mulai mengarahkan Lian dan Gong Xi. Dari layar, Tuan Luo Li bisa melihat ekspresi Gong Xi yang mulai berubah menjadi Wei Xue.

News di televisi dipenuhi dengan berita pembuatan film “Dark Moon” (jadi ingat SS4 Ina, setiap hari di layar kaca dipenuhi dengan wajah Oppa, Dewi Rf). Syuting yang sudah berjalan selama 3 bulan membuat para kru dan pemain semakin dekat, tapi tidak bagi Gong Xi dan Lian.

Lian bersikap acuh setiap berpapasan dengan Gong Xi namun Gong Xi berusaha santai menyikapinya. Dark Moon yang akan selesai masa pengerjaannya membuat Gong Xi berharap jauh, Gong Xi ingin terus bersama dengan Lian mengejar mimpi bersama. Gong Xi merasa seperti bermimpi, waktu 3 bulan tak cukup untuknya dan berharap tak bangun dari mimpinya.

Konferensi Pers untuk Film Dark Moon digelar. Sutradara yang dulunya terlihat panik, ketakutan saat konferensi pers pertama hari ini terlihat jauh lebih tenang. Ucapan terima kasih dan jawaban yang tegas terdengar saat para wartawan berniat kembali menjatuhkannya dan membandingkannya dengan sosok Ayahnya yang mampu meramu Dark Moon menjadi fenomenal. Tepuk tangan pun riuh terdengar seiring berakhirnya konferensi Pers.

Di sebuah rumah makan, tepatnya di lantai 2 terlihat seorang gadis yang hanya menghabiskan waktunya duduk berjongkok di samping tempat tidurnya. Wajahnya dengan jelas menunjukkan raut ketakutan. Sebuah suara memanggilnya dan mengajaknya keluar kamar karena film Dark Moon sebentar lagi akan tayang di tv.
Gong Xi menolak dengan alasan dirinya takut jika hasil yang diharapkannya tidak sesuai dengan kenyataan. Adegan tarik menarik, penolakan hingga saring mendorong pun terjadi antara Gong Xi dan sahabatnya.

Pada akhirnya terlihat 4 orang duduk di depan tv menonton Film Dark Moon. Gong Xi mencoba menutup mata dengan kedua tangannya dan sesekali mengintip dari balik sela-sela jarinya.
Adegan Lian dan Yi Mei meluluhkan hati Gong Xi yang semula menolak menonton film yang dibintanginya sendiri. Gong Xi, Bosnya dan Istrinya serta sahabatnya terlihat larut menikmati. Sesekali isak tangis terdengar dan rasa ketakutan jelas terpancar dari wajah istri Bos Gong Xi saat melihat akting Gong Xi sebagai Wei Xue di tv. Waktu pun ikut lebur dan tak terasa film Dark Moon berakhir.

Ekspresi Sahabat serta Bos Gong Xi membuat Gong Xi bingung dan memutuskan bertanya bagaimana pendapat mereka. Diam itulah yang terjadi selama beberapa detik hingga akhirnya pujian terdengar dari mulut sahabat serta Istri Bos Gong Xi. Mereka menyukai akting Gong Xi tapi lain halnya yang terjadi pada Bos Gong Xi. Dia mematikan tv tiba-tiba dan mengatakan sangat ketakutan melihat Gong Xi di layar kaca. Kalimat selanjutnya dari mulut Bos Gong Xi membuat Gong Xi senang bukan main “aku ingin menjadi fansmu” hingga terjatuh di lantai.

Keesokan harinya.
Koran membahas mengenai kesuksesan Film Dark Moon. Di kantornya Tuan Luo Li juga membacanya dan di saat bersamaan Lian muncul.
“Ada apa anda mencariku?” tanya Lian dan memandang keluar gedung.
“Besok kamu akan membintangi iklan. Apa kamu tahu Dark Moon mendapat rating tinggi?” tanya Tuan Luo Li
“Ya. Bagiku rating tidak terlalu penting, memerankan Jia Yue dengan sangat baik saja sudah membuatku senang” jawab Lian acuh.
“Aku tahu kamu mempertaruhkan karirmu demi peran ini karena kamu ingin lebih baik dari Ayahmu” ucap Tuan Luo Li dan membuat Lian yang sedaritadi memandang keluar jendela terkejut “Tien Ming, dia adalah Ayahmu, aku tidak salah kan”.

Di tempat lain, Gong Xi tanpa sengaja bertemu dengan Du Jin. Mereka berdua memutuskan naik lift bersama.

Kembali ke Lian dan Tuan Luo Li
Tuan Luo Li menasehati Lian yang hendak pergi agar jangan terkungkung dalam bayang-bayang Ayahnya lagi. Di saat bersamaan, Gong Xi dan Du Jin muncul. Tuan Luo Li mengatakan jika penyelamat Lian muncul. Tatapan Lian tak hentinya tertuju pada Gong Xi begitupun Gong Xi yang merasa kasihan pada Lian karena melihat ekspresi Lian yang selalu tertekan setiap habis bertemu Tuan Luo Li. Gong Xi ingin sekali membantu Lian tapi dirinya tak tahu apa yang harus dilakukannya.

Gong Xi, Du Jin dan Lian berada dalam satu mobil. Lian hanya terdiam, Gong Xi pun sama. Du Jin diam-diam memperhatikan mereka dari balik jok mobil. Lian kembali mengingat perkataan Tuan Luo Li,menatap sesaat ke arah Gong Xi dan kemudian tersenyum. Gong Xi melakukan hal yang sama, pikirannya masih bingung dengan apa yang harus dilakukannya untuk membantu Lian.

Sementara itu seorang pemuda terlihat kesal saat melihat Koran yang memberitakan berita keberhasilan Dark Moon yang dibintangi Lian dan Gong Xi. Dia adalah Shang, pria yang sudah mencampakkan Gong Xi (tapi dalam kehidupan nyata, Oppa bukan orang yang seperti itu kok,iya kan Oppa??? (ngelirik Un Aida dan Un Iis ^^- Nggak sabar nunggu SS5 Ina- Dewi Rf__g ko wie, ikanku mah setia banget ma aku^^_aidaRF).

Shang melihat kesuksesan Dark Moon di koran. Shang diam kemudian meremas koran tersebut kemudian duduk dengan diam. Begitu keluar dari lift Shang melihat Lian dan Gong Xi berjalan bersama-sama. Shang terus menatap Gong Xi begitu pula dengan Gong Xi melihat ke arah Shang sambil terus berjalan. Lian juga memperhatikan Gong Xi dan Shang. Gong Xi tidak tahu apa yang harus dilakukan karena takut Lian akan salah faham akan mengira Gong Xi masih peduli terhadap Shang.

Gong Xi dan Lian semakin dekat dengan Shang. Shang pun ikut melangkah dan ketika sudah dekat Shang dengan cuek berlalu begitu saja. Setelah sudah jauh Shang pun berhenti berjalan

“Melihat Gong Xi berjalan di samping Dun He Lian, hatiku merasa sakit. Seperti aku tidak rela melepaskan Gong Xi. Du He Lian tunggulah aku, Bu Po Shang akan mendapatkan apa yang apa yang sudah aku miliki dan akan mencuri gelarmu sebagai Top Star. Gong Xi tunggulah aku, aku pasti akan menunjukkan kesuksesanku dan kecemerlanganku. Dan setelah itu aku akan memperlihatkan ketulusan hatiku sehingga kamu akan kembali kepadaku” kata Shang dalam hatinya.

Du Jin memberitahu Lian dan Gong Xi atas kesuksesan Dark Moon. Du Jin memberikan permen lolipop kemudian meninggalkan Gong Xi dan Lian.

Gong Xi mengucapkan terima kasih kepada Lian karena pada awalnya berfikir hanya untuk balas dendam, tidak tahu siapa diri sendiri dan untuk siapa hidup yang Gong Xi inginkan hanyalah untuk mengalahkan Shang dan berharap suatu hari Shang akan berlutut dan meminta maaf. Tetapi sekarang Gong Xi sangat menyukai akting apalagi setelah syuting Dark Moon selama 3 bulan dan Gong Xi sama sekali tidak ingin balas dendam lagi dan tidak perduli terhadap Shang juga. Lian hanya menatap Gong Xi sehingga membuat Gong Xi salah tingkah (hwaaaaaaaaaaaa tatapannya itu lo , sapa si yang g bakalan meleleh ditatap selembut itu, envyyyyyyyyyyy_aidaRf). Aku mengrti kata Lian kemudian pergi.

“Setelah bertemu denganmu, aku telah menemukan kembali perasaan yang paling penting dalam manusia. Terimakasih Lian” kata Gong Xi dengan mengingat ketika pertama bertemu sampai dirinya sukses.

Gong Xi menunggu Nan Qin di lokasi syutingnya. Saat Nan Qin muncul Gong Xi langsung melambaikan tangan memanggil Nan Qin dengan senang. Saat melihat Gong Xi, Nan Qin langsung berlari dan memeluk sahabatnya itu. “Kenapa kau sudah lama tidak menemuiku? Aku merindukanmu,” tanya Nan Qin sambil memeluk Gong Xi dan melompat-lompat dengan gembira.
Gong Xi menemani Nan Qin membersihkan make upnya. Nan Qin berkata kalau ia sudah menonton Dark Moon dan merasa kesal. Gong Xi kecewa mendengar sahabatnya kesal setelah menonton Dark Moon. Namun saat Nan Qin berkata kalau ia kesal karena Gong Xi dapat berakting dengan baik, ia menjadi senang. “Aku iri pada kemampuan akting alamimu. Aku kesal pada diriku sendiri karena memiliki teman yang sangat hebat dan aku kalah telak,” canda Nan Qin. “Kau membuatku merasa tertekan,”lanjutnya lagi sambil membenarkan make up di wajahnya.
“Tidak ada tekanan dalam hubungan kita. Kita akan saling membantu dan mendukung!” jawab Gong Xi dengan berapi-api. “Kau tidak perlu mengatakannya lagi,” kata Nan Qin. Gong Xi menyuruh Nan Qin agar bekerja keras dan peran apapun yang akan Nan Qin mainkan maka Gong Xi akan selalu mendukungnya.
“Kau juga harus selalu belajar. Kalau aku sampai melihat kau berakting dengan jelek, maka aku akan memutus semua hubungan denganmu,” canda Nan Qin. Gong Xi hanya tertawa mendengarnya.

Nan Qin bertanya kepada Gong Xi apa jadwal Gong Xi setelah Dark Moon selesai. Gong Xi berkata kalau ia tidak memiliki jadwal dan ingin liburan saja. Nan Qin heran mendengar perusahaan tidak menjadwalkan pekerjaan apa-apa untuk Gong Xi. Gong Xi lalu berkata kalau ada beberapa tawaran tapi belum ada konfirmasi lebih lanjut. “Memang pendatang baru berbeda dengan artis top,” gumam Nan Qin.
“Aku dengar Dun He Lian sudah dijadwalkan akan di syuting drama baru di Taitung,” kata Nan Qin. Gong Xi kaget mendengar kabar itu lalu Nan Qin bertanya ke mana Gong Xi akan berlibur namun Gong Xi malah belum memutuskan.

“Bagaikan disihir, tanpa sadar aku menaiki kereta menuju Taitung,” kata Gong Xi di dalam hati. Ia sudah dalam perjalanan menuju Taitung. “Mengapa aku kemari?” pikir Gong Xi saat ia sudah menginjakkan kakinya di Taitung. “Mungkinkah karena di sini adalah kampung halamanku atau karena Tuan Lian?” pikirnya lagi sambil berjalan ke penginapan milik keluarga Shang. “Tempat ini sama sekali tidak berubah, ”Gong Xi lalu teringat kenangan saat ibu Shang mengajarinya banyak hal di tempat ini. Ia juga ingat kenangannya bersama Shang mulai kecil sampai remaja. “Aku bisa mengingat semua kenangan itu dengan tenang. Itu berarti aku sudah benar-benar melupakan Shang. Tidak ada rasa sakit dan kemarahan,” kata Gong Xi di dalam hati sambil tersenyum. Ia lalu berjalan menuju sungai tempat ia biasa menangis saat masih kecil. Gong Xi melihat Lian sedang berdiri di atas batu tempat Gong Xi pertama kali melihat Corn.

Awalnya ia ragu kalau orang itu adalah Lian, namun begitu Lian menyapanya ia menjadi yakin (btw Aii perhatiin Siwon gemukan nggak sih?). Mereka berdua duduk di pinggir sungai sambil mengobrol. Lian bertanya apa yang Gong Xi lakukan di situ, lalu Gong Xi menjawab kalau tempat itu adalah kampung halamannya jadi ia datang untuk berkunjung. Lalu Gong Xi menanyakan pertanyaan yang sama kepada Lian. Lian menjawab kalau ia sedang syuting di dekat situ dan saat break ia berjalan-jalan ke sungai. Gong Xi memperhatikan Lian dan ia merasa kalau Lian masih terlihat stress. Gong Xi meminta Lian mengulurkan tangannya lalu ia mengeluarkan corn dari tasnya. “Kau masih ingat ini?” tanya Gong Xi. Lian kaget mendengar pertanyaan Gong Xi. Ia kira Gong Xi ingat siapa yang memberikan corn padanya saat ia masih kecil. Gong Xi lalu berkata kalau Lian pernah mengambilkan corn saat corn jatuh di tangga (jadi bukannya dia ingat siapa Corn itu).

Lian tersenyum dan berkata kalau ia tidak ingat namun ia mengambil corn dari tangan Gong Xi dan bertanya mengapa Gong Xi memberikan batu itu padanya. Gong Xi berkata kalau ia ingin membantu mengurangi beban Lian karena ia tidak sengaja mendengar pembicaraan Lian dan Tuan Luo Li. Gong Xi merasa sungkan kalau harus menanyakan banyak hal kepada Lian jadi ia merasa corn dapat membantu mengurangi stress Lian. Gong Xi menyuruh Lian mengarahkan corn ke bawah cahaya matahari agar warnanya berubah. Lian mengikuti kata-kata Gong Xi. Lian teringat saat Gong Xi kecil pertama kali melihat perubahan warna corn. “Itu adalah batu ajaib yang dapat menyerap semua perasaan negative saat warnanya berubah,” terang Gong Xi dengan riang. Lian takjub karena Gong Xi masih sama polosnya seperti saat ia kecil dulu.

Gong Xi meragukan kalau Lian mempercayai kata-katanya. Lian berkata kalau ia bukan tidak percaya pada Gong Xi. Namun melihat senyum Lian, Gong Xi tau kalau Lian tidak mempercayainya. “Karena kau tidak percaya, maka aku akan menceritakan rahasia yang sangat besar kepadamu,” kata Gong Xi misterius. “Dulu ada anak yang memberikan corn kepadaku. Setiap ingin menemuiku, ia harus sembunyi-sembunyi karena ia adalah … pangeran dari Luar Angkasa. Ini tidak bohong karena ia sendiri yang menceritakannya padaku,” bisik Gong Xi dengan misterius. Lian takjub bagaimana bisa Gong Xi masih saja percaya cerita itu padahal ia sudah dewasa. “Ayahnya adalah Raja Luar Angkasa. Tangannya sangat besar sampai bisa menggenggam dunianya. Sementara ibunya adalah Ratu tercantik di Luar Angkasa dan dianugerahi kemudaan sejati,” cerita Gong Xi dengan semangat. Lian menahan tawa mendengarkan cerita Gong Xi. Gong Xi marah melihat Lian tertawa sementara Lian mengelak dan berkata ia tidak tertawa. Gong Xi marah dan pergi meninggalkan Lian.

Lian mengikuti Gong Xi dan meminta maaf karena tidak bermaksud menertawakan Gong Xi. Gong Xi melanjutkan ceritanya bahwa Corn bisa terbang dan ketika akan terbang ayahnya akan menghalanginya dan akan merobek sayapnya sehingga tidak akan bisa terbang lagi. Gong Xi mengatakan kalau Corn itu tidak pernah muncul kembali selama 10 tahun. Dan Gong Xi percaya bahwa Corn itu baaik-baik saja sekarang dan tumbuh menjadi seorang laki-laki yang hebat.

Lian diam dan mengingat kata-kata tuan Luo Li bahwa Lian harus berhenti hidup dibawah bayang-bayang ayahnya. Lian terus memandangi Gong Xi sampai Gong Xi memanggilnya.
Gong Xi menanyakan apakah semua yang dikatakannya masuk akal. Lian pun menjawab bahwa sulit dikatakan dan diterima dengan mudah. Gong Xi marah karena Lian masih tetap tidak percaya. Lian kembali mengingat kata-kata tuan Luo Li bahwa Gong Xi adalah gadis yang kemungkinan semuah magic yang akan menyelamatkan Lian.

Lian memandangi Gong Xi dan tersenyum kemudian memberikan kembali Corn kepada Gong Xi. Gong Xi bertanya apakah Lain tidak membutuhkan Corn. Lian mengatakan bahwa tidak membutuhkan Corn . . .Karena sudah menemukan magic yang akan menyelamatkannya kata Lian dalam hatinya. Gong Xi menerima batu itu dan merasakan sama seperti ketika Lian kecil memberikannya Corn.

Gong Xi menatap Lian dan seperti tak percaya karena melihat sosok Lian yang mempunyai sayap.

“Aku akhirnya menemukanmu” kata Lian sambil maju perlahan dan mencium Gong Xi. Ternyata ciuman itu adalah hanya khayalan Gong Xi saja. Lian menyadarkan Gong Xi sehingga membuat Gong Xi salah tingkah.
Lian pun mengajak Gong Xi untuk bekerjasama dengan lebih baik lagi agar menjadi yang terbaik. Gong Xi masih tidak percaya bahwa Lian mengatakan kalau dirinya adalah seorang artis yang mengagumkan.

Gong Xi berdiri dan menatap panggung tempatnya audisi dulu dan mengingat kembali ketika dirinya mengikuti audisi pertama kali sampai akhirnya ikut bermain drama bersama Lian. Direktur Shen mendekati Gong Xi dan menyuruh Gong Xi untuk mengganti pakaiannya dengan seragam Love Me Section. Gong Xi tidak mau dan merengek tetapi Direktur Shen terus memaksa.

Gong Xi akhirnya memakai seragam kembali dan dengan berteriak berjanji akan lebih giat lagi supaya menjadi seorang artis yang hebat.