Di kelas menari, Guru Ji Soo bertanya apakah setiap
orang sudah menemukan partnernya. Ui Bong dan Ailee bersemangat dalam
menjawab. Nana kembali menyatukan Hong Joo dan Si Woo. Soon Dong
tersenyum paksa, Lee Seul menyikutnya.
Guru Ji Soo berkata pelajaran hari ini adalah bagaimana membangun’chemistry’ dengan yang lain. Katanya mereka harus bekerja sama dengan baik saat menari dengan pasangan. Saling melihat sekilas, saling menukar sinyal. Itu adalah pelajaran interaksi emosional. Ia lalu memanggil guru Jin Man.
“Jangan katakan kalau guru menari kami yang baru adalah Anda guru Jin Man?” tanya Ui Bong heran. “Bukankah Anda adalah guru bahasa Inggris?” Hong Joo menambahkan.
“Mulai hari ini yang mengajarkan kalian menari adalah Guru Yang Jin Man,” kata Guru Jin Man bangga. Semua menahan tawa.
“Ah..mengapa leherku tidak nyaman,” kata Jin Man sambil menggerakkan leher dan tubuhnya. Ia sengaja pamer untuk menunjukkan keahliannya.
“Aku akan mengkombinasikan kemampuan dasar kalian bersama dengan kemampuan individu kalian yang bagus. Tugas berikutnya adalah lamaran pernikahan bukan? Pertukaran emosi antara pria dan wanita. Guru Hyun (Ji Soo), dapatkah kau membantuku? Ini sederhana. Kau harus menggerakan tubuhmu seperti ini,” pinta Guru Jin Man sambil memberikan contoh.
Guru Ji Soo mengikuti gerakan Guru Jin Man. “Sepertinya aku pernah melihat ini sebelumnya,” kata Ji Soo. “Musik, tolong!” kata Guru Jin Man. Suara musik pun mengalun. Mereka menari bersama.
Guru Ahn melihat mereka. Dia mencoba meniru gerakannya tapi hanya akan membuat dia hampir terjatuh. Dia mengeluhkan ibunya yang tidak mengijinkannya sekolah menari saat ia masih kecil. Guru Ahn mengkhawatirkan murid-muridnya yang tidak lagi berkelompok. Terlihat Soon Dong, Lee Seul dan Ui Bong takjub melihat tarian Guru Jin Man dan Guru Ji Soo.
Tarian diakhiri dengan pelukan. Semua bertepuk tangan kagum. Ui Bong tanya tarian sebagus itu hanya gerakan dasar? Guru Jin Man dan Ji Soo baru sadar lalu mereka melepas pelukan mereka. Guru Jin Man hanya tersenyum mendengar pertanyaan Ui Bong.
Guru Ahn mendatangi produser Shin. Ia bilang kali ini produser Shin melakukan kesalahan. Menurutnya murid-muridnya saling meningkatkan diri dengan baik saat berkelompok tapi sekarang mereka harus berpartner dengan kelompok lainnya sehingga mereka bingung.
“Jika mereka bingung maka biarkan mereka bingung,” kata produser Shin. Guru Ahn tidak mengerti maksudnya.
Produser Shin lalu melihat kumpulan pulpen di meja Guru Ahn. “Guru Ahn, seperti salah satu pulpen di tempat kumpulan pulpen. Dapatkah kau melihatnya sekilas?”
“Salah satu..Jika seseorang mencoba menemukannya, aku bisa,” kata guru Ahn.
“Kau hanya bisa menemukannya jika mencarinya hati-hati kan?” tanya Produser Shin. Guru Ahn mengangguk.
Produser Shin lalu mengambil tempat kumpulan pulpen itu lalu menghamburkannya di meja. Terlihat semua jenis pulpen yang berbeda-beda. Produser Shin mengisyaratkan maksudnya. “Itulah mengapa aku memisahkan mereka. Jadi kita dapat melihat mereka dengan jelas. Apakah aku masih dianggap melakukan kesalahan?”
“Kau selalu benar. Aku harus mengakuinya,” kata guru Ahn. Produser Shin lalu meninggalkannya. “Laki-laki yang picik,” gerutu guru Ahn.
JB sedang melihat Hye Sung dan Soon Dong berjalan bersama. JB mengikuti mereka sampai ia berdiri di samping mereka. Soon Dong kaget dengan kemunculan JB namun mereka tetap berjalan bersama. JB tetap mengikuti mereka. Soon Dong yang menyadarinya bertanya mengapa JB mengikuti mereka. JB berkilah bahwa ia hanya berjalan di jalannya.
Soon Dong dan Hye Sung meneruskan jalannya. Namun JB menarik tangan Hye Sung dari belakang. Ia bilang ingin berbicara dengan Hye Sung. Tapi Hye Sung menolaknya. Sepertinya ia kesal dengan pemberitaan JB dan Ri An.
Hye Sung hendak pergi namun ditahan JB. JB bertanya apakah Hye Sung mau berduet dengannya. Hye Sung balik tanya mengapa mengajaknya. JB kesulitan menjawab. Belum selesai JB menjawab, Ui Bong datang memberitahu bahwa ayah Hye Sung datang. JB terlihat senang mendengarnya.
Ayah Hye Sung datang dengan membawa banyak makanan. JB dan Yoo Jin senang melihat makanan begitu banyak. (ni Yoo Jin kenapa tiba-tiba ikutan juga sih). Mereka saling berebut makanan. Lalu tertawa. (lucu liat tingkah mereka, hihi..)
Hye Pung adik Hye Sung bertanya pada JB sambil menunjukkan tabloid yang memuat berita tentang JB apakah JB punya affair. JB dan Hye Sung tersedak. Ia mengambil tabloid dari tangan Hye Pung setelah ayah Hye Sung sempat melihatnya. Ia bilang itu hanya salah paham.
Yoo Jin bilang pria itu harus setia, bukankah begitu. Ayah Hye Sung menawarkan minum pada JB karena tersedak. Yoo Jin terlihat iri.
Hye Pung menyalahkan unnienya. “Kau harus berani. Kau harus mengurus pacarmu dengan baik,” kata Hye Pung. Hye Sung hanya diam. Yoo Jin memuji Hye Pung bahwa ia 1000 kali lebih baik dibanding Hye Sung. “Hye Pung ah..” kata Hye Sung kesal.
“Aku tahu aku terlalu sensitif. Tapi aku tidak ingin melihat Hye Sung sedih,” kata Ayah Hye Sung yang mengira bahwa JB memang pacar Hye Sung.
“Ayah...Hubungan apa? Aku tidak punya hubungan,” kata Hye Sung. “Ayah hanya bercanda,” kata Hye Sung pada JB.
“Aku ingat kau sangat menyukai sup pasta buncis jadi aku membawanya ke sini. Makanlah lebih banyak,” kata ayah Hye Sung. JB tersenyum.
Hye Pung tanya apakah JB masih makan makanan burung? (hehe..mian g tau maksudnya). Sepertinya Hye Pung masih marah pada JB. “Jika itu aku, aku akan berlutut dan mengatakan...” Yoo Jin belum selesai bicara karena JB menyikutnya.
JB tanya pada Hye Pung apa yang harus ia lakukan agar Hye Pung tidak marah lagi dengannya. Hye Pung bilang pergi ke karaoke. JB janji setelah makan mereka pergi ke sana. Hye Pung senang mendengarnya.
“Itu kakak kucing!” tunjuk Hye Pung pada Ri An saat ia dan Nana lewat. Semua melihat ke arah Ri An. Nana bilang bukankah mereka adalah ayah dan adik Hye Sung. Nana heran apa yang JB dan Yoo Jin lakukan di sana. Ri An terlihat menahan kesal.
Akhirnya mereka pergi ke karaoke juga. Yoo Jin giliran menyanyi pertama. Ia terlalu banyak gaya untuk menarik perhatian ayah dan adik Hye Sung namun malah membuat adik Hye Sung tidak tertarik padanya. JB bilang pada Yoo Jin Hye Pung ingin mendengar lagu anak-anak.
Giliran JB menyanyi. Ia menyanyi lagu anak-anak dengan ceria. Hye Pung senang mendengarnya. Semua menikmatinya kecuali Yoo Jin. (kasian wajah Yoo Jin melas. Wkwk..)
Giliran ayah Hye Sung menyanyi. JB menawarkan minuman pada Hye Sung. Mereka berdua merasa kikuk.
Hye Pung bertanya pada Yoo Jin mengapa ia datang kemari. Yoo Jin menjawab Hye Pung tidak tahu bahwa ia dan kakaknya sangat dekat. Hye Pung bilang bahwa ia tidak pernah mendengar Hye Sung berbicara tentang Yoo Jin.
“Jangan katakan kalau oppa adalah ahjussi yang bicara tidak sopan di telepon?” tanya Hye Pung. “Siapa? Siapa yang tidak sopan di telepon?” kata Yoo Jin.
“Ini adalah cinta yang tak berbalas. Ini adalah masalah yang sangat besar,” kata Hye Pung.
“Cinta tak berbalas apa? Tetapi benarkah Hye Sung tidak pernah menyebutku sebelumnya?” tanya Yoo Jin ingin tahu. Hye Pung mengangguk.
Ri An sedang berjalan-jalan. Ia melihat sebuah band yang akan tampil di jalan. Yoo Jin datamg menghampirinya setelah keluar dari tempat karaoke. Ri An agak terkejut bertemu dengan Yoo Jin. “Adakah tamu spesial hari ini?” kata Yoo Jin sambil melihat band yang tadi dilihat Ri An.
Ri An tanya apakah Yoo Jin ada waktu. Yoo Jin heran ditanya seperti itu. Ri An mengajak Yoo Jin pergi ke suatu tempat.
JB, Hye Sung, Hye Pung dan ayahnya keluar dari tempat karaoke. Ada beberapa pelajar dari sekolah lain yang mengenali JB dan memotret mereka. Kebetulan yang terpotret adalah saat Hye Pung bergandengan tangan dengan JB dan Hye Sung di kanan kirinya.
Hye Pung dan ayahnya hendak masuk ke dalam taksi. Sebelum berpamitan ayah Hye Sung bilang jika ada yang ingin dimakan JB, ia tinggal bilang padanya lalu ia akan menyuruh Hye Sung membawanya untuknya.
“Ayah..” kata Hye Sung malu. JB bilang ia suka makan apel. Apel pemberian ayah Hye Sung yang terakhir kali menurutnya sangat lezat. JB lalu tanya pada Hye Pung apakah ia sudah tidak marah lagi padanya. Hye Pung membenarkan. Ia bilang ia menyukai JB oppa.
“Lebih dari menyukai unnie?” tanya Hye Sung. “Unnie setelahnya. Ayah juga setelahnya,” kata Hye Pung. Ayah Hye Sung hanya tertawa.
JB janji lain kali ia akan membelikan Hye Pung sesuatu yang lezat. Hye Pung senang mendengarnya. Hye Pung dan ayahnya berpamitan lalu masuk ke dalam taksi.
Sepeninggal mereka Hye Sung berterima kasih pada JB namun ia meminta untuk melakukan hal seperti ini lagi. Ia akan mengirim pesan pada ayah dan adiknya. Ia juga meminta JB untuk tidak berlagak seperti pacarnya.
JB bertanya apakah Hye Sung bicara seperti ini karena berita tentang Ri An. Hye Sung membantah, ia bilang tidak peduli berita itu benar atau tidak. Di saat yang bersamaan pelajar tadi memotret mereka berdua dan JB melihatnya.
Hye Sung tanya mengapa JB menyukainya. JB tidak menjawab. Hye Sung bilang JB tidak bisa mengatakan alasan menyukainya. Padahal JB tidak menjawab karena merasa terganggu dengan ulah pelajar yang memotret mereka.
Hye Sung bilang JB tidak menyukainya. Menurutnya JB berpikir ia menyukai Hye Sung karena sebagai pelayanan terhadap penggemar. Jadi ia salah mengira ia menyukai Hye Sung padahal itu hanya perasaan simpati atau terharu.
JB bilang bukan itu namun ia tidak bisa menjelaskan lebih jauh karena masih memperhatikan ulah pelajar tadi.
Hye Sung berkata lagi bahwa sebuah film ada pria yang tampan menyukai wanita biasa dan mengejarnya atau sebaliknya. Tapi itu dalam film. Pada kenyataannya yang tampan akan bersama dengan yang cantik. Seperti JB dan Ri An. Hye Sung lalu pergi meninggalkan JB. JB hanya bisa melihatnya dari jauh dengan perasaan yang gundah.
Sementara itu Ri An sedang memilihkan Yoo Jin baju di toko baju. Yoo Jin mengeluh sampai kapan ia akan berdiri seperti ini terus. Ri An bilang tunggu sebentar lagi. Ia lalu menemukan baju warna abu-abu yang terlihat cocok dipakai Yoo Jin.
Yoo Jin tanya mengapa Ri An membelikannya baju. Ri An bilang ini untuk balas budi karena Yoo Jin sudah mengantarnya ke rumah sakit dulu. Yoo Jin senang menerimanya. (Dulu JB yang beliin Hye Sung baju, sekarang Ri An yang beliin baju buat Yoo Jin).
Mereka lalu berjalan bersama sambil minum kopi. Yoo Jin melihat sekeliling dengan khawatir. Ri An yang menyadari kekhawatiran Yoo Jin bilang bahwa ini bisa menjadi skandal. Yoo Jin tanya bukankah Ri An menyukai skandal. Ia pikir Ri An yang melapor skandalnya dengan JB.
Ri An tanya mengapa ia melakukan itu. Yoo Jin tanya balik bukankah Ri An menyukai JB. Dan menurutnya Ri An ingin orang lain mengetahui hubungan mereka.
Ri An sambil tersenyum bilang Yoo Jin juga bisa melakukan hal yang sama bahwa ia dan Hye Sung sedang berkencan. “Bukankah kau menyukai Hye Sung?” goda Ri An yang tahu bagaimana cara membalas tuduhan Yoo Jin.
Yoo Jin mengelaknya. Ri An bilang Yoo Jin selama ini perilakunya menunjukkan bahwa ia menyukai Hye Sung namun mulutnya selalu menolak mengakuinya. Yoo Jin menatap tajam Ri An. “Jika tidak mengapa kau pergi ke Chungju?” tanya Ri An.
Yoo Jin tidak bisa menjawab. Ia meminum habis kopinya. “Kau menyukai Hye Sung. Semua orang tahu kecuali kau sendiri. Sudahkah kau mengajaknya berpartner?” tanya Ri An.
“Itu hanya karena aku bersama Hye Sung lalu kau bisa bersama JB, benar bukan?” Yoo Jin bertanya balik.
“Jangan salah paham. Aku hanya ingin hasil yang bagus dalam misi kali ini,” kata Ri An. Yoo Jin tertawa. Ia bilang ia tahu Ri An berbohong. Ri An membantahnya. Yoo Jin bilang mengapa Ri An selalu tidak bisa mengatakan kebenaran. Ri An bilang Yoo Jin juga sama.
Di sekolah Direktur Lee melihat foto-foto JB dan Hye Sung. Ia bertanya pada wartawan Park lewat telepon mengapa ia menyebar foto-foto ini jika tahu hal itu tidak benar. Direktur Lee marah-marah pada wartawan Park. Direktur Lee bilang pada Produser Shin bahwa mereka harus membatalkan iklan-iklan JB.
Produser Shin bilang seseorang sedang mengalami krisis sedangkan yang lain mendatangkan keuntungan. Direktur tanya apa yang dimaksud adalah Yoo Jin. Produser menguatkan bahwa wajah Yoo Jin sudah diketahui banyak orang. Lagipula ia adalah pendatang baru yang sedang bersinar. Siapa tahu hasilnya bagus.
Direktur Lee mendatangi Yoo Jin yang sedang makan di kantin bersama Ui Bong. Ia tanya apakah dia sudah mendapat partner. Ui Bong menjawab sudah, ia bersama Ailee. (Padahal yang ditanya Yoo Jin). Yoo Jin tidak menghiraukannya.
Direktur Lee bilang selama 3 tahun Yoo Jin tidak pernah membayar uang sekolah. Yoo Jin bilang ia tidak membayar dan tidak dikeluarkan, bukankah sekolah ini kasar. Ia berpikir bahwa ia mendapat beasiswa.
Direktur Lee bilang ialah yang berbuat kasar. “Sekarang karena dia tidak membayar uang sekolah maka Anda akan mengeluarkannya?” tanya Ui Bong marah. Direktur Lee bilang cukup pemotretan iklan akan mengganti biaya sekolah selama 3 tahun.
Yoo Jin bilang ia tidak ingin. Namun Direktur Lee tetap menaruh proposal iklan tas ransel di mejanya sebelum ia pergi. Ui Bong berkata sekarang bukan saatnya berdebat tentang ingin atau tidak tapi barangkali Hye Sung akan melihat Yoo Jin di TV dan menyukainya.
“Hye Sung?” tanya Yoo Jin. Ui Bong mengangguk. Yoo Jin awalnya gengsi namun akhirnya ia melirik proposal iklan itu.
Akhirnya Yoo Jin datang ke tempat syuting iklan tersebut. Ia gugup. Ia menyapa semua orang dan memperkenalkan dirinya. Ternyata Ri An juga syuting di tempat tersebut. Yoo Jin menyapa Ri An tanpa mengetahui bahwa itu Ri An. Ri An tertawa melihat Yoo Jin yang gugup.
Ri An menyapanya. Ia lalu mencubit pipi Yoo Jin sambil berkata betapa kunonya Yoo Jin. Ia lalu menarik Yoo Jin sampai ke meja rias. Ri An bilang jangan mencari masalah. Ia meminta Yoo Jin mematuhinya sehingga Yoo Jin akan baik-baik saja. Yoo Jin mengiyakan. Ri An meminta Yoo Jin tenang. Ri An meninggalkannya karena sekarang gilirannya dipotret. Yoo Jin yang gugup karena ditinggal Ri An meminum air putih.
Saat hendak pemotretan Ri An tanya apakah JB belum datang. Fotografer bilang JB tidak jadi pemotretan karena suatu skandal. (dengan Hye Sung). Ri An terkejut.
Di sekolah para siswa melihat berita skandal JB dengan Hye Sung. Ailee bertanya apa yang dilakukan JB. Menurutnya image JB sudah rusak. “Bukankah ia sudah melakukan kesalahan sebelumnya?” kata Ailee.
Hong Joo heran bagaimana ini mungkin terjadi. Menurutnya seharusnya idol bersama dengan idol. Nana hanya terdiam.
“Mengapa kau muncul di TV lagi?” tanya Direktur Lee. JB bilang jangan mengganggunya karena ini urusannya. Direktur tanya apakah JB berencana bertengkar lagi. Dengan siapa kali ini? Jin Yoo Jin? Shin Hye Sung?
JB tidak menghiraukannya dan beranjak pergi. Namun terhenti karena Direktur Lee tanya apakah ia tahu mengapa Direktur Lee mengadakan Super Idol. Dan mengapa ia juga mengajak mereka ke Kirin.
“Bukankah kau ingin solo? Bukankah kau ingin terbang lebih tinggi? Sejak awal kau adalah Super Idol.”
“Lalu mengapa kau pilih Jin Yoo Jin sebagai Super Idol?” tanya JB.
“Yoo Jin hanya pemicu. Dia selalu menjadi pemicumu sejak awal bersama dengan Si Woo dan anggota HershE yang lain. Ini untukmu yang sedang mabuk kesuksesan, untuk memimpin persaingan dengan lebih semangat,” kata produser Shin yang tiba-tiba masuk.
Direktur Lee meminta JB untuk berpartner dengan Ri An untuk meredam skandal. JB tanya apa yang terjadi jika ia tidak ingin melakukannya. Direktur Lee bilang ia akan meluncur ke bawah dengan cepat dan sulit untuk mendaki lagi. (maksudnya ini ancaman bahwa karirnya akan hancur). JB terkejut. Ri An yang menguping pembicaraan mereka juga terkejut.
Hye Sung mendatangi JB dan menanyakan keadaannya. JB hanya tersenyum kecut. Hye Sung bilang ia akan menjelaskan ke semua orang kenyataan yang sebenarnya tentang mereka. JB tidak menjawab. Ia melangkah gontai. Hye Sung hendak mengejarnya namun Ri An menghalanginya. Ia ingin berbicara dengan Hye Sung.
Ri An bilang mungkin ini pengalaman baru bagi Hye Sung tapi ini berakibat fatal bagi JB. Ini hanya permulaan. Menurutnya karena skandal, hidup seseorang bisa berakhir. “Hati JB sangat lemah. Ini sulit untuk bertahan dalam waktu yang lama,” kata Ri An.
Hye Sung bilang jangan khawatir karena JB tidak menyukainya. Ri An bilang itu tidak penting, yang terpenting adalah pandangan orang lain terhadap hal ini. Ri An meminta Hye Sung menolak JB jika ia memilihnya.
Hye Sung tanya apakah Ri An meminta hal itu untuk JB (bukan untuk Ri An). Ri An memaklumi jika Hye Sung tidak mempercayainya. Namun sebagai teman ia sangat memohon. Hye Sung bilang akhirnya mereka menjadi teman.
Yoo Jin sedang pemotretan. Ia merasa kesulitan melakukannya. Ia mengeluh kemana Ri An pergi padahal katanya ia akan membantunya. Ia lalu melihat sebuah gitar. Ia meminta izin untuk memakai gitar itu agar lebih luwes. Setelah ia memakai gitar, fotografer tidak merasa kesulitan lagi untuk mengambil gambar yang bagus darinya.
Selesai pemotretan, Yoo Jin hendak berpamitan. Fotografer memujinya bahwa ia sudah tampil dengan baik. Sebelum pergi, dia sempat melihat beberapa koran dan tabloid yang memuat berita skandal antara JB dan Hye Sung.
JB termenung sendirian. Ia merasa sedih harus memilih antara Hye Sung yang ia cintai atau karir yang selama ini telah ia bangun dari nol. JB mengingat saat kebersamaannya bersama Hye Sung. Begitu juga Hye Sung yang sedang bimbang. Ia juga mengingat saat ia bersama JB.
Hari H Final Seleksi Partner tiba. Semua sedang bersiap-siap di ruang ganti. Ui Bong memuji penampilan Hong Joo kali ini. Namun Hong Joo tidak terlalu mempedulikannya. Ia cemberut saat melihat Nana membantu Si Woo memilih jas. Sedangkan Ui Bong merasa kagum dengan penampilan Lee Seul yang terlihat cantik dan manis.
Hye Sung datang. Soon Dong memuji Hye Sung yang juga terlihat manis. Ri An mengingatkan Hye Sung tentang pembicaraan mereka sebelumnya. Ri An bilang ini bukan demi dia tapi demi JB. Hye Sung mengerti.
Yoo Jin datang. Ui Bong dan Hong Joo menyambutnya. (Yoo Jin terlihat keren). Ui Bong heran kemana reporter yang mencari JB sejak tadi.
Guru Ji Soo datang menemui mereka dan menanyakan apakah mereka sudah siap. Ia juga bertanya apakah ada yang tahu JB di mana. Semua tidak mengetahui keberadaan JB. Guru Ji Soo bilang jika JB tidak berpartisipasi maka secara otomatis ia akan dieliminasi. Semua nampak cemas.
Produser Shin membuka acara.
“Lamaran. Adalah kata yang romantis bukan? Pertandingan akan segera dimulai. Siswa yang berdiri di panggung hari ini dengan partnernya masing-masing akan saling melamar. Meskipun peristiwa ini begitu manis tapi hasilnya mungkin di luar perkiraan setiap orang. Beberapa orang akan mempunyai kehidupan cinta dengan kebahagiaan sedangkan beberapa yang lain akan ditolak.”
Yoo Jin menemui JB yang masih merasa sedih dan bimbang. Yoo Jin memberi koin dan menyuruh JB menyanyi. (masih ingat kan saat JB juga melakukan hal yang sama pada Yoo Jin saat Yoo Jin tampil di jalan?). Namun JB tidak merespon. Yoo Jin menambah koinnya dan meminta JB menyanyikan lagu sepenuh hati.
“Berpikir bersembunyi di suatu tempat seperti ini, melarikan diri dari kenyataan. Aku tahu itu karena kau malu jadi aku akan menjaga rahasia. Pergilah, kau anak nakal yang menyedihkan,” kata Yoo Jin.
“Aku anak nakal yang menyedihkan?” tanya JB.
“Kau tidak peduli bagaimana orang lain akan berjalan dan kau hanya panik dan melarikan diri. Jika kau bukan anak nakal yang menyedihkan lalu siapa kau? Tidakkah kau berpikir untuk kepentingan Hye Sung? Saat rumor kalian berkencan tersebar bagaimana perasaannya?” kata Yoo Jin.
“Hye Sung dia..” belum selesai JB bicara ia sudah dipotong Yoo Jin.
“Dan.. kau adalah orang yang memulai keruwetan ini tetapi sekarang kau hanya berpikir untuk dirimu sendiri? Aku tidak bisa mentolerir ini. Sekarang tidak ada gunanya berlutut sebelum aku. Itu tidak akan efektif. Berlututlah di panggung sekarang,” perintah Yoo Jin sambil menunjuk pintu keluar.
“Tanpa aku, bukankah kau sudah pasti akan menang? Adakah alasan menasihatiku sekarang?” tanya JB.
“Alasan? Apakah itu penting sekarang? Tidak ada alasan. Aku hanya ingin kau berlutut secara formal,” jawab Yoo Jin.
“Alasan? Tidak ada alasan?” gumam JB.
“Apa yang kau gumamkan sekarang?” tanya Yoo Jin.
“Kau tidak akan menyesal bukan? Kau mungkin akan kalah dariku,” kata JB yang tiba-tiba tersenyum.
“Nah, ini seperti JB yang biasanya. Tegas dan tidak ragu-ragu,” kata Yoo Jin.
Sambil tersenyum JB pergi diikuti oleh Yoo Jin.
Produser Shin memanggil para siswa naik ke atas panggung. Si Woo, Ailee dan Ri An mengambil bunga mawar yang telah disediakan di atas panggung.
Guru Ahn memuji murid-murid yang tampil manis kali ini. Ia berandai-andai jika ia memakai baju pengantin. Guru Jin Man yang mendengar perkataan Guru Ahn mulai menanggapi. “Berbicara tentang baju pengantin, saat Guru Ji Soo masih menjadi anggota Show Queen, baju pengantinnya sangat....” kata Guru Jin Man.
“Itu sudah lama sekali. Jika kau lihat sekarang, aku pikir perutnya penuh dengan lemak,” kata Guru Ahn yang kecewa karena awalnya mengira Guru Jin Man berbicara dengannya tapi ternyata malah berbicara dengan Guru Ji Soo.
Guru Jin Man melirik perut Guru Ji Soo. Guru Ji Soo tertawa. Ia bilang jika sekarang ia memakai baju pengantin dan berdiri di antara siswa maka tidak terlihat perbedaannya siapa gurunya dan siapa muridnya. Guru Jin Man bilang ia benar-benar ingin melihatnya. Guru Ji Soo hanya tersenyum.
Pemilihan partner dimulai. Ailee dan Si Woo berjalan berkeliling. Ailee mulai mendekati Ui Bong. Ui Bong pura-pura cuek. Ailee memberikan mawarnya pada Ui Bong. Ui Bong langsung menggigit mawar itu tanda lamaran Ailee diterima.
Si Woo sepertinya ingin memilih partner wanita tapi karena Nana yang duduk di bangku penonton menunjuk Hong Joo, dengan sangat terpaksa Si Woo memberikan mawarnya pada Hong Joo. Semua penonton bersorak dan meminta Hong Joo menerima lamaran Si Woo. Karena Hong Joo diam saja maka Si Woo menaruh mawarnya di saku Hong Joo.
Sedangkan Soon Dong menerima mawar dari Lee Seul. Kini hanya tinggal Hye Sung dan Ri An karena Yoo Jin dan JB belum muncul. Produser Shin bertanya pada mereka apakah mereka akan berpartner. Mereka berdua saling terdiam.
Tiba-tiba muncul JB dan Yoo Jin yang langsung naik ke atas panggung. JB langsung mengambil mawar dan berlutut di hadapan Hye Sung. Semua terkejut.
“Untuk mengatakan beberapa kata itu sangat sulit bagiku. Aku akan mengatakannya sekarang. Hye Sung, aku menyukaimu. Mengapa? Tidak ada alasan. Tidak peduli seberapa keras aku berpikir tetap masih tidak ada alasan. Mengapa aku menyukai musik? Mengapa aku ingin menjadi penyanyi? Sama seperti itu, aku juga tidak ada alasan. Aku hanya menyukaimu. Aku hanya ingin bernyanyi denganmu. Aku hanya ingin berdiri bersamamu di atas panggung dan aku ingin bernyanyi denganmu,” kata JB sambil mengulurkan mawarnya.
Ri An kecewa. Yoo Jin tersenyum antara puas dan menahan cemburu.. Produser Shin bertanya pada Hye Sung apakah ia akan menerima lamaran JB. Semua menunggu jawaban Hye Sung. Ri An berguman,”Tolaklah,tolaklah.”
Guru Ji Soo berkata pelajaran hari ini adalah bagaimana membangun’chemistry’ dengan yang lain. Katanya mereka harus bekerja sama dengan baik saat menari dengan pasangan. Saling melihat sekilas, saling menukar sinyal. Itu adalah pelajaran interaksi emosional. Ia lalu memanggil guru Jin Man.
“Jangan katakan kalau guru menari kami yang baru adalah Anda guru Jin Man?” tanya Ui Bong heran. “Bukankah Anda adalah guru bahasa Inggris?” Hong Joo menambahkan.
“Mulai hari ini yang mengajarkan kalian menari adalah Guru Yang Jin Man,” kata Guru Jin Man bangga. Semua menahan tawa.
“Ah..mengapa leherku tidak nyaman,” kata Jin Man sambil menggerakkan leher dan tubuhnya. Ia sengaja pamer untuk menunjukkan keahliannya.
“Aku akan mengkombinasikan kemampuan dasar kalian bersama dengan kemampuan individu kalian yang bagus. Tugas berikutnya adalah lamaran pernikahan bukan? Pertukaran emosi antara pria dan wanita. Guru Hyun (Ji Soo), dapatkah kau membantuku? Ini sederhana. Kau harus menggerakan tubuhmu seperti ini,” pinta Guru Jin Man sambil memberikan contoh.
Guru Ji Soo mengikuti gerakan Guru Jin Man. “Sepertinya aku pernah melihat ini sebelumnya,” kata Ji Soo. “Musik, tolong!” kata Guru Jin Man. Suara musik pun mengalun. Mereka menari bersama.
Guru Ahn melihat mereka. Dia mencoba meniru gerakannya tapi hanya akan membuat dia hampir terjatuh. Dia mengeluhkan ibunya yang tidak mengijinkannya sekolah menari saat ia masih kecil. Guru Ahn mengkhawatirkan murid-muridnya yang tidak lagi berkelompok. Terlihat Soon Dong, Lee Seul dan Ui Bong takjub melihat tarian Guru Jin Man dan Guru Ji Soo.
Tarian diakhiri dengan pelukan. Semua bertepuk tangan kagum. Ui Bong tanya tarian sebagus itu hanya gerakan dasar? Guru Jin Man dan Ji Soo baru sadar lalu mereka melepas pelukan mereka. Guru Jin Man hanya tersenyum mendengar pertanyaan Ui Bong.
Guru Ahn mendatangi produser Shin. Ia bilang kali ini produser Shin melakukan kesalahan. Menurutnya murid-muridnya saling meningkatkan diri dengan baik saat berkelompok tapi sekarang mereka harus berpartner dengan kelompok lainnya sehingga mereka bingung.
“Jika mereka bingung maka biarkan mereka bingung,” kata produser Shin. Guru Ahn tidak mengerti maksudnya.
Produser Shin lalu melihat kumpulan pulpen di meja Guru Ahn. “Guru Ahn, seperti salah satu pulpen di tempat kumpulan pulpen. Dapatkah kau melihatnya sekilas?”
“Salah satu..Jika seseorang mencoba menemukannya, aku bisa,” kata guru Ahn.
“Kau hanya bisa menemukannya jika mencarinya hati-hati kan?” tanya Produser Shin. Guru Ahn mengangguk.
Produser Shin lalu mengambil tempat kumpulan pulpen itu lalu menghamburkannya di meja. Terlihat semua jenis pulpen yang berbeda-beda. Produser Shin mengisyaratkan maksudnya. “Itulah mengapa aku memisahkan mereka. Jadi kita dapat melihat mereka dengan jelas. Apakah aku masih dianggap melakukan kesalahan?”
“Kau selalu benar. Aku harus mengakuinya,” kata guru Ahn. Produser Shin lalu meninggalkannya. “Laki-laki yang picik,” gerutu guru Ahn.
JB sedang melihat Hye Sung dan Soon Dong berjalan bersama. JB mengikuti mereka sampai ia berdiri di samping mereka. Soon Dong kaget dengan kemunculan JB namun mereka tetap berjalan bersama. JB tetap mengikuti mereka. Soon Dong yang menyadarinya bertanya mengapa JB mengikuti mereka. JB berkilah bahwa ia hanya berjalan di jalannya.
Soon Dong dan Hye Sung meneruskan jalannya. Namun JB menarik tangan Hye Sung dari belakang. Ia bilang ingin berbicara dengan Hye Sung. Tapi Hye Sung menolaknya. Sepertinya ia kesal dengan pemberitaan JB dan Ri An.
Hye Sung hendak pergi namun ditahan JB. JB bertanya apakah Hye Sung mau berduet dengannya. Hye Sung balik tanya mengapa mengajaknya. JB kesulitan menjawab. Belum selesai JB menjawab, Ui Bong datang memberitahu bahwa ayah Hye Sung datang. JB terlihat senang mendengarnya.
Ayah Hye Sung datang dengan membawa banyak makanan. JB dan Yoo Jin senang melihat makanan begitu banyak. (ni Yoo Jin kenapa tiba-tiba ikutan juga sih). Mereka saling berebut makanan. Lalu tertawa. (lucu liat tingkah mereka, hihi..)
Hye Pung adik Hye Sung bertanya pada JB sambil menunjukkan tabloid yang memuat berita tentang JB apakah JB punya affair. JB dan Hye Sung tersedak. Ia mengambil tabloid dari tangan Hye Pung setelah ayah Hye Sung sempat melihatnya. Ia bilang itu hanya salah paham.
Yoo Jin bilang pria itu harus setia, bukankah begitu. Ayah Hye Sung menawarkan minum pada JB karena tersedak. Yoo Jin terlihat iri.
Hye Pung menyalahkan unnienya. “Kau harus berani. Kau harus mengurus pacarmu dengan baik,” kata Hye Pung. Hye Sung hanya diam. Yoo Jin memuji Hye Pung bahwa ia 1000 kali lebih baik dibanding Hye Sung. “Hye Pung ah..” kata Hye Sung kesal.
“Aku tahu aku terlalu sensitif. Tapi aku tidak ingin melihat Hye Sung sedih,” kata Ayah Hye Sung yang mengira bahwa JB memang pacar Hye Sung.
“Ayah...Hubungan apa? Aku tidak punya hubungan,” kata Hye Sung. “Ayah hanya bercanda,” kata Hye Sung pada JB.
“Aku ingat kau sangat menyukai sup pasta buncis jadi aku membawanya ke sini. Makanlah lebih banyak,” kata ayah Hye Sung. JB tersenyum.
Hye Pung tanya apakah JB masih makan makanan burung? (hehe..mian g tau maksudnya). Sepertinya Hye Pung masih marah pada JB. “Jika itu aku, aku akan berlutut dan mengatakan...” Yoo Jin belum selesai bicara karena JB menyikutnya.
JB tanya pada Hye Pung apa yang harus ia lakukan agar Hye Pung tidak marah lagi dengannya. Hye Pung bilang pergi ke karaoke. JB janji setelah makan mereka pergi ke sana. Hye Pung senang mendengarnya.
“Itu kakak kucing!” tunjuk Hye Pung pada Ri An saat ia dan Nana lewat. Semua melihat ke arah Ri An. Nana bilang bukankah mereka adalah ayah dan adik Hye Sung. Nana heran apa yang JB dan Yoo Jin lakukan di sana. Ri An terlihat menahan kesal.
Akhirnya mereka pergi ke karaoke juga. Yoo Jin giliran menyanyi pertama. Ia terlalu banyak gaya untuk menarik perhatian ayah dan adik Hye Sung namun malah membuat adik Hye Sung tidak tertarik padanya. JB bilang pada Yoo Jin Hye Pung ingin mendengar lagu anak-anak.
Giliran JB menyanyi. Ia menyanyi lagu anak-anak dengan ceria. Hye Pung senang mendengarnya. Semua menikmatinya kecuali Yoo Jin. (kasian wajah Yoo Jin melas. Wkwk..)
Giliran ayah Hye Sung menyanyi. JB menawarkan minuman pada Hye Sung. Mereka berdua merasa kikuk.
Hye Pung bertanya pada Yoo Jin mengapa ia datang kemari. Yoo Jin menjawab Hye Pung tidak tahu bahwa ia dan kakaknya sangat dekat. Hye Pung bilang bahwa ia tidak pernah mendengar Hye Sung berbicara tentang Yoo Jin.
“Jangan katakan kalau oppa adalah ahjussi yang bicara tidak sopan di telepon?” tanya Hye Pung. “Siapa? Siapa yang tidak sopan di telepon?” kata Yoo Jin.
“Ini adalah cinta yang tak berbalas. Ini adalah masalah yang sangat besar,” kata Hye Pung.
“Cinta tak berbalas apa? Tetapi benarkah Hye Sung tidak pernah menyebutku sebelumnya?” tanya Yoo Jin ingin tahu. Hye Pung mengangguk.
Ri An sedang berjalan-jalan. Ia melihat sebuah band yang akan tampil di jalan. Yoo Jin datamg menghampirinya setelah keluar dari tempat karaoke. Ri An agak terkejut bertemu dengan Yoo Jin. “Adakah tamu spesial hari ini?” kata Yoo Jin sambil melihat band yang tadi dilihat Ri An.
Ri An tanya apakah Yoo Jin ada waktu. Yoo Jin heran ditanya seperti itu. Ri An mengajak Yoo Jin pergi ke suatu tempat.
JB, Hye Sung, Hye Pung dan ayahnya keluar dari tempat karaoke. Ada beberapa pelajar dari sekolah lain yang mengenali JB dan memotret mereka. Kebetulan yang terpotret adalah saat Hye Pung bergandengan tangan dengan JB dan Hye Sung di kanan kirinya.
Hye Pung dan ayahnya hendak masuk ke dalam taksi. Sebelum berpamitan ayah Hye Sung bilang jika ada yang ingin dimakan JB, ia tinggal bilang padanya lalu ia akan menyuruh Hye Sung membawanya untuknya.
“Ayah..” kata Hye Sung malu. JB bilang ia suka makan apel. Apel pemberian ayah Hye Sung yang terakhir kali menurutnya sangat lezat. JB lalu tanya pada Hye Pung apakah ia sudah tidak marah lagi padanya. Hye Pung membenarkan. Ia bilang ia menyukai JB oppa.
“Lebih dari menyukai unnie?” tanya Hye Sung. “Unnie setelahnya. Ayah juga setelahnya,” kata Hye Pung. Ayah Hye Sung hanya tertawa.
JB janji lain kali ia akan membelikan Hye Pung sesuatu yang lezat. Hye Pung senang mendengarnya. Hye Pung dan ayahnya berpamitan lalu masuk ke dalam taksi.
Sepeninggal mereka Hye Sung berterima kasih pada JB namun ia meminta untuk melakukan hal seperti ini lagi. Ia akan mengirim pesan pada ayah dan adiknya. Ia juga meminta JB untuk tidak berlagak seperti pacarnya.
JB bertanya apakah Hye Sung bicara seperti ini karena berita tentang Ri An. Hye Sung membantah, ia bilang tidak peduli berita itu benar atau tidak. Di saat yang bersamaan pelajar tadi memotret mereka berdua dan JB melihatnya.
Hye Sung tanya mengapa JB menyukainya. JB tidak menjawab. Hye Sung bilang JB tidak bisa mengatakan alasan menyukainya. Padahal JB tidak menjawab karena merasa terganggu dengan ulah pelajar yang memotret mereka.
Hye Sung bilang JB tidak menyukainya. Menurutnya JB berpikir ia menyukai Hye Sung karena sebagai pelayanan terhadap penggemar. Jadi ia salah mengira ia menyukai Hye Sung padahal itu hanya perasaan simpati atau terharu.
JB bilang bukan itu namun ia tidak bisa menjelaskan lebih jauh karena masih memperhatikan ulah pelajar tadi.
Hye Sung berkata lagi bahwa sebuah film ada pria yang tampan menyukai wanita biasa dan mengejarnya atau sebaliknya. Tapi itu dalam film. Pada kenyataannya yang tampan akan bersama dengan yang cantik. Seperti JB dan Ri An. Hye Sung lalu pergi meninggalkan JB. JB hanya bisa melihatnya dari jauh dengan perasaan yang gundah.
Sementara itu Ri An sedang memilihkan Yoo Jin baju di toko baju. Yoo Jin mengeluh sampai kapan ia akan berdiri seperti ini terus. Ri An bilang tunggu sebentar lagi. Ia lalu menemukan baju warna abu-abu yang terlihat cocok dipakai Yoo Jin.
Yoo Jin tanya mengapa Ri An membelikannya baju. Ri An bilang ini untuk balas budi karena Yoo Jin sudah mengantarnya ke rumah sakit dulu. Yoo Jin senang menerimanya. (Dulu JB yang beliin Hye Sung baju, sekarang Ri An yang beliin baju buat Yoo Jin).
Mereka lalu berjalan bersama sambil minum kopi. Yoo Jin melihat sekeliling dengan khawatir. Ri An yang menyadari kekhawatiran Yoo Jin bilang bahwa ini bisa menjadi skandal. Yoo Jin tanya bukankah Ri An menyukai skandal. Ia pikir Ri An yang melapor skandalnya dengan JB.
Ri An tanya mengapa ia melakukan itu. Yoo Jin tanya balik bukankah Ri An menyukai JB. Dan menurutnya Ri An ingin orang lain mengetahui hubungan mereka.
Ri An sambil tersenyum bilang Yoo Jin juga bisa melakukan hal yang sama bahwa ia dan Hye Sung sedang berkencan. “Bukankah kau menyukai Hye Sung?” goda Ri An yang tahu bagaimana cara membalas tuduhan Yoo Jin.
Yoo Jin mengelaknya. Ri An bilang Yoo Jin selama ini perilakunya menunjukkan bahwa ia menyukai Hye Sung namun mulutnya selalu menolak mengakuinya. Yoo Jin menatap tajam Ri An. “Jika tidak mengapa kau pergi ke Chungju?” tanya Ri An.
Yoo Jin tidak bisa menjawab. Ia meminum habis kopinya. “Kau menyukai Hye Sung. Semua orang tahu kecuali kau sendiri. Sudahkah kau mengajaknya berpartner?” tanya Ri An.
“Itu hanya karena aku bersama Hye Sung lalu kau bisa bersama JB, benar bukan?” Yoo Jin bertanya balik.
“Jangan salah paham. Aku hanya ingin hasil yang bagus dalam misi kali ini,” kata Ri An. Yoo Jin tertawa. Ia bilang ia tahu Ri An berbohong. Ri An membantahnya. Yoo Jin bilang mengapa Ri An selalu tidak bisa mengatakan kebenaran. Ri An bilang Yoo Jin juga sama.
Di sekolah Direktur Lee melihat foto-foto JB dan Hye Sung. Ia bertanya pada wartawan Park lewat telepon mengapa ia menyebar foto-foto ini jika tahu hal itu tidak benar. Direktur Lee marah-marah pada wartawan Park. Direktur Lee bilang pada Produser Shin bahwa mereka harus membatalkan iklan-iklan JB.
Produser Shin bilang seseorang sedang mengalami krisis sedangkan yang lain mendatangkan keuntungan. Direktur tanya apa yang dimaksud adalah Yoo Jin. Produser menguatkan bahwa wajah Yoo Jin sudah diketahui banyak orang. Lagipula ia adalah pendatang baru yang sedang bersinar. Siapa tahu hasilnya bagus.
Direktur Lee mendatangi Yoo Jin yang sedang makan di kantin bersama Ui Bong. Ia tanya apakah dia sudah mendapat partner. Ui Bong menjawab sudah, ia bersama Ailee. (Padahal yang ditanya Yoo Jin). Yoo Jin tidak menghiraukannya.
Direktur Lee bilang selama 3 tahun Yoo Jin tidak pernah membayar uang sekolah. Yoo Jin bilang ia tidak membayar dan tidak dikeluarkan, bukankah sekolah ini kasar. Ia berpikir bahwa ia mendapat beasiswa.
Direktur Lee bilang ialah yang berbuat kasar. “Sekarang karena dia tidak membayar uang sekolah maka Anda akan mengeluarkannya?” tanya Ui Bong marah. Direktur Lee bilang cukup pemotretan iklan akan mengganti biaya sekolah selama 3 tahun.
Yoo Jin bilang ia tidak ingin. Namun Direktur Lee tetap menaruh proposal iklan tas ransel di mejanya sebelum ia pergi. Ui Bong berkata sekarang bukan saatnya berdebat tentang ingin atau tidak tapi barangkali Hye Sung akan melihat Yoo Jin di TV dan menyukainya.
“Hye Sung?” tanya Yoo Jin. Ui Bong mengangguk. Yoo Jin awalnya gengsi namun akhirnya ia melirik proposal iklan itu.
Akhirnya Yoo Jin datang ke tempat syuting iklan tersebut. Ia gugup. Ia menyapa semua orang dan memperkenalkan dirinya. Ternyata Ri An juga syuting di tempat tersebut. Yoo Jin menyapa Ri An tanpa mengetahui bahwa itu Ri An. Ri An tertawa melihat Yoo Jin yang gugup.
Ri An menyapanya. Ia lalu mencubit pipi Yoo Jin sambil berkata betapa kunonya Yoo Jin. Ia lalu menarik Yoo Jin sampai ke meja rias. Ri An bilang jangan mencari masalah. Ia meminta Yoo Jin mematuhinya sehingga Yoo Jin akan baik-baik saja. Yoo Jin mengiyakan. Ri An meminta Yoo Jin tenang. Ri An meninggalkannya karena sekarang gilirannya dipotret. Yoo Jin yang gugup karena ditinggal Ri An meminum air putih.
Saat hendak pemotretan Ri An tanya apakah JB belum datang. Fotografer bilang JB tidak jadi pemotretan karena suatu skandal. (dengan Hye Sung). Ri An terkejut.
Di sekolah para siswa melihat berita skandal JB dengan Hye Sung. Ailee bertanya apa yang dilakukan JB. Menurutnya image JB sudah rusak. “Bukankah ia sudah melakukan kesalahan sebelumnya?” kata Ailee.
Hong Joo heran bagaimana ini mungkin terjadi. Menurutnya seharusnya idol bersama dengan idol. Nana hanya terdiam.
“Mengapa kau muncul di TV lagi?” tanya Direktur Lee. JB bilang jangan mengganggunya karena ini urusannya. Direktur tanya apakah JB berencana bertengkar lagi. Dengan siapa kali ini? Jin Yoo Jin? Shin Hye Sung?
JB tidak menghiraukannya dan beranjak pergi. Namun terhenti karena Direktur Lee tanya apakah ia tahu mengapa Direktur Lee mengadakan Super Idol. Dan mengapa ia juga mengajak mereka ke Kirin.
“Bukankah kau ingin solo? Bukankah kau ingin terbang lebih tinggi? Sejak awal kau adalah Super Idol.”
“Lalu mengapa kau pilih Jin Yoo Jin sebagai Super Idol?” tanya JB.
“Yoo Jin hanya pemicu. Dia selalu menjadi pemicumu sejak awal bersama dengan Si Woo dan anggota HershE yang lain. Ini untukmu yang sedang mabuk kesuksesan, untuk memimpin persaingan dengan lebih semangat,” kata produser Shin yang tiba-tiba masuk.
Direktur Lee meminta JB untuk berpartner dengan Ri An untuk meredam skandal. JB tanya apa yang terjadi jika ia tidak ingin melakukannya. Direktur Lee bilang ia akan meluncur ke bawah dengan cepat dan sulit untuk mendaki lagi. (maksudnya ini ancaman bahwa karirnya akan hancur). JB terkejut. Ri An yang menguping pembicaraan mereka juga terkejut.
Hye Sung mendatangi JB dan menanyakan keadaannya. JB hanya tersenyum kecut. Hye Sung bilang ia akan menjelaskan ke semua orang kenyataan yang sebenarnya tentang mereka. JB tidak menjawab. Ia melangkah gontai. Hye Sung hendak mengejarnya namun Ri An menghalanginya. Ia ingin berbicara dengan Hye Sung.
Ri An bilang mungkin ini pengalaman baru bagi Hye Sung tapi ini berakibat fatal bagi JB. Ini hanya permulaan. Menurutnya karena skandal, hidup seseorang bisa berakhir. “Hati JB sangat lemah. Ini sulit untuk bertahan dalam waktu yang lama,” kata Ri An.
Hye Sung bilang jangan khawatir karena JB tidak menyukainya. Ri An bilang itu tidak penting, yang terpenting adalah pandangan orang lain terhadap hal ini. Ri An meminta Hye Sung menolak JB jika ia memilihnya.
Hye Sung tanya apakah Ri An meminta hal itu untuk JB (bukan untuk Ri An). Ri An memaklumi jika Hye Sung tidak mempercayainya. Namun sebagai teman ia sangat memohon. Hye Sung bilang akhirnya mereka menjadi teman.
Yoo Jin sedang pemotretan. Ia merasa kesulitan melakukannya. Ia mengeluh kemana Ri An pergi padahal katanya ia akan membantunya. Ia lalu melihat sebuah gitar. Ia meminta izin untuk memakai gitar itu agar lebih luwes. Setelah ia memakai gitar, fotografer tidak merasa kesulitan lagi untuk mengambil gambar yang bagus darinya.
Selesai pemotretan, Yoo Jin hendak berpamitan. Fotografer memujinya bahwa ia sudah tampil dengan baik. Sebelum pergi, dia sempat melihat beberapa koran dan tabloid yang memuat berita skandal antara JB dan Hye Sung.
JB termenung sendirian. Ia merasa sedih harus memilih antara Hye Sung yang ia cintai atau karir yang selama ini telah ia bangun dari nol. JB mengingat saat kebersamaannya bersama Hye Sung. Begitu juga Hye Sung yang sedang bimbang. Ia juga mengingat saat ia bersama JB.
Hari H Final Seleksi Partner tiba. Semua sedang bersiap-siap di ruang ganti. Ui Bong memuji penampilan Hong Joo kali ini. Namun Hong Joo tidak terlalu mempedulikannya. Ia cemberut saat melihat Nana membantu Si Woo memilih jas. Sedangkan Ui Bong merasa kagum dengan penampilan Lee Seul yang terlihat cantik dan manis.
Hye Sung datang. Soon Dong memuji Hye Sung yang juga terlihat manis. Ri An mengingatkan Hye Sung tentang pembicaraan mereka sebelumnya. Ri An bilang ini bukan demi dia tapi demi JB. Hye Sung mengerti.
Yoo Jin datang. Ui Bong dan Hong Joo menyambutnya. (Yoo Jin terlihat keren). Ui Bong heran kemana reporter yang mencari JB sejak tadi.
Guru Ji Soo datang menemui mereka dan menanyakan apakah mereka sudah siap. Ia juga bertanya apakah ada yang tahu JB di mana. Semua tidak mengetahui keberadaan JB. Guru Ji Soo bilang jika JB tidak berpartisipasi maka secara otomatis ia akan dieliminasi. Semua nampak cemas.
Produser Shin membuka acara.
“Lamaran. Adalah kata yang romantis bukan? Pertandingan akan segera dimulai. Siswa yang berdiri di panggung hari ini dengan partnernya masing-masing akan saling melamar. Meskipun peristiwa ini begitu manis tapi hasilnya mungkin di luar perkiraan setiap orang. Beberapa orang akan mempunyai kehidupan cinta dengan kebahagiaan sedangkan beberapa yang lain akan ditolak.”
Yoo Jin menemui JB yang masih merasa sedih dan bimbang. Yoo Jin memberi koin dan menyuruh JB menyanyi. (masih ingat kan saat JB juga melakukan hal yang sama pada Yoo Jin saat Yoo Jin tampil di jalan?). Namun JB tidak merespon. Yoo Jin menambah koinnya dan meminta JB menyanyikan lagu sepenuh hati.
“Berpikir bersembunyi di suatu tempat seperti ini, melarikan diri dari kenyataan. Aku tahu itu karena kau malu jadi aku akan menjaga rahasia. Pergilah, kau anak nakal yang menyedihkan,” kata Yoo Jin.
“Aku anak nakal yang menyedihkan?” tanya JB.
“Kau tidak peduli bagaimana orang lain akan berjalan dan kau hanya panik dan melarikan diri. Jika kau bukan anak nakal yang menyedihkan lalu siapa kau? Tidakkah kau berpikir untuk kepentingan Hye Sung? Saat rumor kalian berkencan tersebar bagaimana perasaannya?” kata Yoo Jin.
“Hye Sung dia..” belum selesai JB bicara ia sudah dipotong Yoo Jin.
“Dan.. kau adalah orang yang memulai keruwetan ini tetapi sekarang kau hanya berpikir untuk dirimu sendiri? Aku tidak bisa mentolerir ini. Sekarang tidak ada gunanya berlutut sebelum aku. Itu tidak akan efektif. Berlututlah di panggung sekarang,” perintah Yoo Jin sambil menunjuk pintu keluar.
“Tanpa aku, bukankah kau sudah pasti akan menang? Adakah alasan menasihatiku sekarang?” tanya JB.
“Alasan? Apakah itu penting sekarang? Tidak ada alasan. Aku hanya ingin kau berlutut secara formal,” jawab Yoo Jin.
“Alasan? Tidak ada alasan?” gumam JB.
“Apa yang kau gumamkan sekarang?” tanya Yoo Jin.
“Kau tidak akan menyesal bukan? Kau mungkin akan kalah dariku,” kata JB yang tiba-tiba tersenyum.
“Nah, ini seperti JB yang biasanya. Tegas dan tidak ragu-ragu,” kata Yoo Jin.
Sambil tersenyum JB pergi diikuti oleh Yoo Jin.
Produser Shin memanggil para siswa naik ke atas panggung. Si Woo, Ailee dan Ri An mengambil bunga mawar yang telah disediakan di atas panggung.
Guru Ahn memuji murid-murid yang tampil manis kali ini. Ia berandai-andai jika ia memakai baju pengantin. Guru Jin Man yang mendengar perkataan Guru Ahn mulai menanggapi. “Berbicara tentang baju pengantin, saat Guru Ji Soo masih menjadi anggota Show Queen, baju pengantinnya sangat....” kata Guru Jin Man.
“Itu sudah lama sekali. Jika kau lihat sekarang, aku pikir perutnya penuh dengan lemak,” kata Guru Ahn yang kecewa karena awalnya mengira Guru Jin Man berbicara dengannya tapi ternyata malah berbicara dengan Guru Ji Soo.
Guru Jin Man melirik perut Guru Ji Soo. Guru Ji Soo tertawa. Ia bilang jika sekarang ia memakai baju pengantin dan berdiri di antara siswa maka tidak terlihat perbedaannya siapa gurunya dan siapa muridnya. Guru Jin Man bilang ia benar-benar ingin melihatnya. Guru Ji Soo hanya tersenyum.
Pemilihan partner dimulai. Ailee dan Si Woo berjalan berkeliling. Ailee mulai mendekati Ui Bong. Ui Bong pura-pura cuek. Ailee memberikan mawarnya pada Ui Bong. Ui Bong langsung menggigit mawar itu tanda lamaran Ailee diterima.
Si Woo sepertinya ingin memilih partner wanita tapi karena Nana yang duduk di bangku penonton menunjuk Hong Joo, dengan sangat terpaksa Si Woo memberikan mawarnya pada Hong Joo. Semua penonton bersorak dan meminta Hong Joo menerima lamaran Si Woo. Karena Hong Joo diam saja maka Si Woo menaruh mawarnya di saku Hong Joo.
Sedangkan Soon Dong menerima mawar dari Lee Seul. Kini hanya tinggal Hye Sung dan Ri An karena Yoo Jin dan JB belum muncul. Produser Shin bertanya pada mereka apakah mereka akan berpartner. Mereka berdua saling terdiam.
Tiba-tiba muncul JB dan Yoo Jin yang langsung naik ke atas panggung. JB langsung mengambil mawar dan berlutut di hadapan Hye Sung. Semua terkejut.
“Untuk mengatakan beberapa kata itu sangat sulit bagiku. Aku akan mengatakannya sekarang. Hye Sung, aku menyukaimu. Mengapa? Tidak ada alasan. Tidak peduli seberapa keras aku berpikir tetap masih tidak ada alasan. Mengapa aku menyukai musik? Mengapa aku ingin menjadi penyanyi? Sama seperti itu, aku juga tidak ada alasan. Aku hanya menyukaimu. Aku hanya ingin bernyanyi denganmu. Aku hanya ingin berdiri bersamamu di atas panggung dan aku ingin bernyanyi denganmu,” kata JB sambil mengulurkan mawarnya.
Ri An kecewa. Yoo Jin tersenyum antara puas dan menahan cemburu.. Produser Shin bertanya pada Hye Sung apakah ia akan menerima lamaran JB. Semua menunggu jawaban Hye Sung. Ri An berguman,”Tolaklah,tolaklah.”
"Bersambung"
No comments:
Post a Comment