Sinopsis Dream High 2 Episode 3
Yoo Jin dan JB sedang bersitegang. Mereka berdiri berhadapan.
“Bukankah aku sudah bilang untuk mengurus urusanmu sendiri? Karenamu aku tidak bisa konsentrasi latihan di ruang latihanku,” kata JB.
“Ruang latihanmu?” kata Yoo Jin.
“Ya, ruang latihanku.”
“Apa yang kalian lakukan? Ini bukan tempat untuk bertengkar,” lerai Hye Sung.
“Tentu saja tidak ada alasan. Bukan hanya asrama kami sekarang kau juga ingin mengambil ruang kelas kami,” kata Yoo Jin. JB tersenyum sinis.
“Ngomong-ngomong, bukankah kau sering menghilang dari asrama?” tanya Hye Sung. Lalu Hye Sung sadar ia salah bicara. Teman-temannya juga menyesalkan mengapa ia berbicara seperti itu.
“Sepertinya kau siswa yang malas,” kata JB dengan sinis lalu pergi.
Yoo Jin memandang Hye Sung lalu pergi dengan perasaan kesal. “Lihat apa yang kau lakukan,” kata Soon Dong. Hye Sung mengejar Yoo Jin.
“Aku tidak bermaksud begitu. Mari kita bicara kumohon,” pinta Hye Sung.
“Apakah kamu terlalu baik? Apakah kamu tidak marah? Apakah kamu tidak merasa bersalah dengan semua ini? Apakah kamu tidak marah saat mereka mengambil semua yang menjadi milik kita?” kata Yoo Jin.
“Kita sebenarnya tidak dapat mengatakan bahwa mereka mengambil milik kita. Kita hanya kehilangan milik kita,” bela Hye Sung.
“Apa bedanya? Sederhananya karena mereka Idol terkenal sehingga mereka dapat mengambil apa yang menjadi milikmu. Ketua asrama macam apa kau ini?” ejek Yoo Jin.
Di kantor, Ri An sedang protes kepada Produser Lee karena dia Ri An tidak lolos casting drama. Ri An meminta Produser membiarkannya berakting lain waktu. Produser bertanya jika ia mengijinkannya seberap bagusnya Ri An? Apakah Ri An ingin kembali casting dengan kemampuan akting yang pas-pasan. Produser menyuruh Ri An meningkatkan kemampuannya selama beberapa tahun sebelum dia bicara dengan Produser.
Ri An bertanya berapa tahun kontrak mereka berakhir. 3 tahun? Produser tidak menghiraukannya. Ri An melanjutkan bicara ia bilang karena anggota yang lain memiliki kemampuan menyanyi yang bagus sehingga mereka bisa membuatnya dengan pasti. Tetapi bagaimana dengannya. Apakah sekarang produser ingin dia pergi dan berbelanja online.
Produser berkata kelihatannya itu ide yang bagus. Akting bukanlah semangkuk nasi miliknya. Ri An berkata lagi adakah artis yang tidak mendapat komentar buruk di awal karir mereka. Produser bilang belajar keras sebisa mungkin tidak menurunkan image, itu seharusnya menjadi prioritas Ri An. Ri An tidak menjawab ia hanya mengepalkan tangannya.
Di kamar, Hye Sung dan Soon Dong sedang memperhatikan Ri An. Merasa diperhatikan membuat Ri An tidak nyaman sehingga menyuruh mereka pergi. Ia bilang mulai sekarang ini adalah kamarnya. Hye Sung bilang guru berkata bahwa mereka bertiga dapat tinggal bersama untuk sementara waktu.
Ri An bilang ia tidak berbagi kamar dengan anggotanya dan tidak suka barangnya disentuh orang lain. Dia juga bilang tidak nyaman jika mereka tetap berdiri melihatnya. Hye Sung mengejek Ri An dengan berkata seharusnya Ri An mengunci pintu dan hidup sendirian. Ri An menjawab itulah mengapa ia menyuruh mereka keluar.
Ri An melihat dan mengambil bantal Hye Sung yang bergambar JB. Ri An mengejek Hye Sung terlalu terobsesi bahkan tidur pun Hye Sung memeluk bantalnya. Hye Sung tanya memangnya kenapa. Ri An bilang Hye Sung terlalu terobsesi. Hye Sung bilang meskipun Ri An berpikir begitu dia tidak lebih baik. Hye Sung lalu merebut bantalnya.
Hye Sung berkata lagi ini adalah kamar mereka jika Ri An tidak nyaman Ri An silahkan keluar. Soon Dong berkata untuk jangan menghiraukan Ri An. Ia lalu mengajak Hye Sung tidur. Saat mereka akan naik ke kasur Ri An memindahkan semua barang Hye Sung termasuk foto JB dan gelas bergambar JB dengan barang-barangnya. Hye Sung tidak menerimanya. Ri An malah menyuruhnya pergi dan tidur di ruangan lain.
Hye Sung tidak menghiraukan Ri An dan mengembalikan barang-barangnya ke tempat semula. Ri An mengejek Hye Sung,”Pengikut yang obsesif.” Hye Sung berkata,”Apakah kau juga menyebut para penggemarmu pengikut yang obsesif? Kau tidak tahu kau kedudukanmu.” Hye Sung mengembalikan barang-barang Ri An ke dalam kardus. Ri An melarangnya menyentuh barangnya. Hye Sung tidak peduli. Soon Dong malah pergi keluar kamar.
“Jika kau tetap tinggal dengan sikap tuan putrimu kembalilah ke rumahmu,” kata Hye Sung sambil tetap memindahkan barang Ri An. “Berhentilah!” kata Ri An. Hye Sung menemukan foto yang menunjukkan JB dan Ri An duduk bersama. “Aku sudah bilang padamu jangan menyentuh barangku,” kata Ri An marah.
Di luar kamar para siswa ingin mencuri dengar apa yang terjadi dalam kamar Hye Sung. Tentunya ini atas provokasi Soon Dong. Hong Joo bilang ia tidak mendengar apa-apa. Soon Dong lalu membuka pintu sedikit. Ia melihat Hye Sung duduk di lantai sedangkan Ri An tidur di kasur. “Nampaknya Hye Sung kalah pertarungan,” pikir Soon Dong.
Memang benar pikiran Soon Dong. Hye Sung dengan wajah habis menangis dan rambut acak-acakan (hahaha..kasian banget) sedang membetulkan gelasnya yang bergambar JB yang rusak. Namun gelasnya tidak bisa diperbaiki. Ri An yang sedang mengunyah permen karet cuek melihatnya. Hye Sung ingat perkataan Yoo Jin padanya tadi.
Guru Ji Man sedang membersihkan toilet. Ia dikagetkan dengan kedatangan guru Ahn sehingga tidak sengaja tangannya mengenai air toilet. Ji Man merasa jijik. Ji Man marah pada guru Ahn. Guru Ahn berkata Ji Man masih harus melakukannya di semua toilet di asrama, ia harus lebih bertenaga.
“Dapatkah kau keluar? Apakah kita dekat sehingga kita melakukannya ini bersama?”bentak Ji Man.
“Bagaimanapun juga kita ada di sekolah yang sama selama beberapa tahun,” kata Guru Ahn.
“Tapi kau tidak berubah. Setelah pimpinan diganti Guru Ahn juga menghilang dengannya. Guru Ahn sekarang berbeda,” kata Ji Man.
“Apakah kau tahu bahwa tidak berdosa jika gadis berubah? Selesaikan ini dalam 10 menit,” kata Guru Ahn sambil tertawa lalu pergi.
Ji Man kesal dan tidak sengaja menyentuh rambutnya dengan tangannya yang kotor. Ia merasa jijik.
Setelah selesai membersihkan toilet Ji Man kembali ke kamarnya. Dia masuk kamar dengan wajah kesal dan kepalanya terantuk. Di sana sudah ada Yoo Jin yang menyambutnya dengan banyak pisang di depannya. Yoo Jin bilang apapun yang terjadi dia tidak akan pernah lupa dengan pisang Ji Man. Ji Man berteriak apa itu? Yoo Jin menjawab ini adalah souvenir untuk menandai mereka menjadi teman sekamar. Ji Man berkata sejak kapan mereka menjadi teman sekamar.
Belum selesai dia bicara dia mendapat telepon dari seseorang yang menuduhnya mencuri kunci. Setelah telepon selesai Ji Man mengeluh apakah dia pantas untuk dianiaya. Yoo Jin bilang ia dapat membetulkan kunci. Ia juga bilang dapat membersihkan toilet dalam waktu 3 detik dan meperbaiki lampu hanya dengan uluran tangan serta dapat menjadi penjaga yang baik. Dia meminta Ji Man membiarkannya menjadi penjaga.
Sementara itu Hye Sung mengetuk pintu kamar JB. JB membuka pintu. Hye Sung bilang dia ingin mengatakan sesuatu sebagai mantan ketua asrama. JB tanya apa itu. Hye Sung malah balik bertanya apakah JB pernah menonton Film “Dances with Wolves” atau “Avatar”. JB bertanya maksudnya apa?
“Desa yang damai dihancurkan oleh sekelompok orang yang buruk. Mereka mengambil rumah penduduk, hak milik, dan juga mengejar penduduk asli yang kabur dan membunuhnya. Itulah yang terjadi seperti di asrama kita,” kata Hye Sung.
“Lalu?” kata JB.
“Pahlawan mulai muncul dan akan membantu penduduk asli. Mengorbankan dirinya sendiri. Bukankah itu menyentuh?” kata Hye Sung.
“Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?” tanya JB.
“Aku harap kamu bisa menjadi pahlawan seperti di film. Membantu kami. Jika kamu melakukannya ini akan berhasil. Bantulah kami,” pinta Hye Sung.
“Jika itu masalah asramamu sendiri maka bereskanlah sendiri,” kata JB sambil menutup pintu. Namun ditahan oleh kaki Hye Sung. Dia bilang mereka dikejar karena JB dan Idol yang lain. JB mengelak bahwa mereka tidak mengejarnya. Hye Sung berkata apakah JB tidak merasa bersalah. JB menggelang dan berkata tidak. Hye Sung tanya mengapa. “Karena CDmu...” belum selesai Hye Sung bicara JB bilang ia tidak ingin bicara sekarang dan menutup pintu dengan keras. Hye Sung kecewa. (Sepertinya JB malu jika ketahuan ia sering menonton melodrama makanya ia langsung menutup pintu begitu Hye Sung menyinggung tentang Cdnya).
Keesokan harinya Hye Sung bersama teman-temannya menghadap Produser Lee. Mereka mencoreng moreng mukanya dan mengikat rambut mereka dengan tali rafia sebagai bentuk protes. Mereka juga mengajukan proposal yang berisi tentang film Avatar yang menggambarkan kondisi asrama mereka saat ini.
Produser bertanya jika mereka penduduk asli maka yang menjadi orang jahat apakah dirinya. Hye Sung bilang bukan begitu tapi permintaan Lee terlalu banyak. Produser Lee bilang seharusnya mereka bicara dengan guru sekolah bukan dengan dirinya. Hye Sung bilang sudah tapi kepala sekolah Ju Jeong Wan tidak peduli malah menyalahkan mereka yang tidak belajar sungguh-sungguh.
Produser Lee membenarkan ucapan Jeong Wan. Hye Sung membantah bahwa mereka tidak mungkin bersaing dengan para Idol dan menurutnya ini tidak adil. Teman-temannya membenarkan. Produser bilang mereka semua adalah siswa dan tidak ada hak khusus. Ui Bong mengusulkan untuk mengadakan ujian lagi. Produser bilang bukankah mereka baru saja bilang tidak bisa bersaing dengan Idol.
“Mengapa kalian menghabiskan waktuku? Kalian yakin dapat menang?” tanya Produser. Semua siswa tidak berani menjawab.
“Selama ini kalian hidup dengan tenang tanpa ilmu pengetahuan. Tetapi sekarang kalian tidak akan lebih lama hidup dalam ketidaktahuan. Para Idol yang jauh lebih baik dari kalian tidak belajar sesuai kelas mereka jadi mengapa kalian membuat keributan di sini. Apa yang kalina pikirkan,” bentak Produser Lee.
Hyun Ji So menambahkan bahwa banyak tugas yang akan mereka kurangi untuk memotong/mengurangi kelas. Mereka banyak sekali kekurangannya. Dia menyuruh mereka kembali ke kelas.
Sepeninggal mereka Produser Lee mengeluh darimana mereka mendapat siswa seperti sampah. Produser bertanya pada Ji So jika mereka di posisi Ju Jeong Wan apa yang akan mereka lakukan. Apakah para siswa itu terlihat bagus. Ji So bilang biarkan mereka observasi dulu selama beberapa waktu. Produser berkata mereka harus mengobservasi dengan lambat dan hati-hati. “Apakah dia (Ju Jeong Wan) harimau yang kehilangan giginya atau raja singa yang menyembunyikan giginya,” kata produser Lee.
Para siswa kembali masuk ke kelas.
“Mengapa kalian pergi dari kelas selama beberapa jam?” tanya Guru Ahn.
Hye Sung menjawab bahwa Produser Lee ingin bicara dengan mereka. Teman-temannya mengangguk-angguk membenarkan. Lalu Guru Ahn menyuruh mereka kembali ke tempat mereka.
“Baiklah sekarang waktunya belajar memperbesar paru-paru? Bagaimana caranya? Dengan ini,”kata Guru Ahn sambil menunjukkan potongan kertas warna-warni.
Para murid menempelkan kertas tersebut di hidung mereka dan saling berdiri berhadapan. Yoo Jin berdiri berhadapan dengan JB.
“Siap? Mulai. Jika kertas itu menempel di mulut kalian maka kalian gagal. Kalian harus bernafas dengan pelan dan terus menerus. Berpikirlah ini sebagai latihan untuk memperkuat otot kalian. Ini akan membantu kalian menjaga nafas kalian. Dan rahasia untuk memperpanjang nafas kalian, jangan berpikir apapun. Hanya pikirkan bagaimana kalian memperkuat nafas kalian. Bagaimana ini mungkin? Jadikan ini kebiasaan,” kata Guru Ahn.
Ui Bong bernafas sambil menari. Lawannya gagal sehingga diberi ember di kepalanya. Ailee melawan Soon Dong. Soon Dong gagal. Nana melawan Hong Joo. Hong Joo juga gagal. Ri An melawan Hye Sung. Hye Sung bernafas dengan sungguh-sungguh tapi Ri An tidak meniup kertas sehingga membuat Hye Sung kaget dan akhirnya gagal. Hye Sung bilang pada guru bahwa Ri An tidak meniup tapi saat guru mendatangi mereka Ri An mulai meniup kertasnya. JB dan Yoo Jin berhasil. Dan yang paling lama meniup kertas adalah Nana.
“Excelent. Kalian akan menjadi penyanyi profesional,”kata Guru Ahn pada murid yang berhasil. “Ini waktunya kau bangga pada dirimu Nana. Lihatlah Nana dan kalian dapat melihat bagaimana pentingnya pernafasan saat menyanyi.” Nana tersenyum. Ri An terlihat tidak suka.
“Grup Yang Dong (grup murid lama)! Sampai evaluasi akhir bulan ini. Kalian harus dapat memperpanjang pernafasan 10 detik lebih panjang daripada sekarang. Kalian mengerti? Evaluasi ini akan berbentuk duet. Temukan partner kalian segera. Siapkanlah untuk menang. Aku pikir evaluasi ini akan menjadi konser yang luar biasa,” kata Guru Ahn sambil tertawa. Kelas berakhir.
Saat di toilet Ri An ditelepon ibunya. “Kau membawa HP?” tanya Hye Sung keheranan. Ri An menjawab jika Hye Sung mau maka dia juga dapat membawa HP. Ri An lalu masuk ke toilet. Hye Sung menyesali mengapa ia tidak memfotonya dan menyebarkannya di internet. “Apakah seperti itu Idol nasional?” gerutu Hye Sung sambil masuk ke toilet juga.
Soon Dong dan dua orang temannya masuk ke toliet. Mereka sedang berkaca. Temannya bertanya apa yang akan dilakukannya saat evaluasi bulan ini. Soon Dong menjawab tentu saja bersama dengan Hye Sung. Temannya berkata lagi jika mereka bersaing dengan idol mereka akan mati. Soon Dong berkata ia tidak berpikir mereka bagus segalanya. “Lihatlah Ri An. Aku yakin hanya beberapa yang menyukainya. Dibandingkan dengan dia kita lebih baik,” kata Soon Dong. “Begitukah?” tanya teman-temannya. Ri An di toilet sedang mendengarnya dan tersenyum sinis.
“Aku rasa Ri An memalukan sekarang,” kata Soon Dong.
“Mengapa?”tanya temannya.
“Grup mereka ada 3 orang kan. Apakah kamu pikir dua orang yang lain akan mengajak Ri An? Mereka tentu saja hanya melakukannya berdua. Dia sangat jauh jika dibandingkan dengan Nana. Bagaimana dia dapat bernyanyi bersamanya?” kata Soon Dong. Teman-temannya membenarkan. Kemudian mereka pergi.
Ri An kesal mendengarnya. Dia lalu mengambil tissu dari dompetnya tapi tissunya jatuh dan masuk ke toilet yang Hye Sung berada di dalamnya. Ri An hendak mengambil tissu yang tersedia di toiletnya. Dia bertambah kesal karena tissu di toiletnya habis. Dia lalu meminta tolong Hye Sung mengambilkan tissunya yang terjatuh. Hye Sung hendak mengambilkan tissunya tapi urung karena Ri An berkata dengan nada kesal apakah Hye Sung tidak mendengarnya. Hye Sung berkata bukankah Ri An melarangnya menyentuh barangnya. “Orang yang sangat perhitungan,” gerutu Ri An.
Karena kesal Hye Sung menyeret tissu semakin menjauh dengan menggunakan kaki. “Aku memang perhitungan tapi kamu sangat buruk,” kata Hye Sung lalu keluar dari toilet. Ri An bertambah kesal.
Semua orang sedang mengerubungi layar TV. Hye Sung bertanya pada Hong Joo apa yang terjadi. Hong Joo menjawab Produser Lee sedang berpidato. Terlihat di layar TV Produser Lee bersiap berpidato.
“Halo semuanya. Saya pimpinan kalian Lee Kang Chul. Beberapa siswa merasa tidak adil dengan pembagian kamar asrama. Sehingga mereka membuat proposal. Oleh karena itu saya menghargai keputusan kalian. Saya memutuskan menyusun kembali asrama kalian,” kata Produser Lee. Terlihat di layar ada gambar beberapa orang siswa yang protes tetapi disensor di bagian matanya.
“Apapun yang terjadi dia selalu tampil di TV. Apa yang sebenarnya dipikirkannya,” gerutu Ju Jeong Wan.
“Menurut hasil evaluasi bulan ini kita akan menyusun kembali asrama kalian. Supaya adil kepala sekolah kita Ju Jeong Wan juga akan menilai,” kata Produser Lee. Ju Jeong Wan kaget. Para siswa senang mendengarnya.
“Ini karena usahamu Shin Hye Sung. Kamu sungguh-sungguh ketua asrama kami,” kata Hong Joo.
“Jangan berkata begitu. Kita melakukannya bersama,” kata Hye Sung.
“Bagaimanapun juga ini karena kontribusimu. Saat aku mendengar kamu ingin mengutarakan pendapatmu aku sungguh mengira kamu gila. Bagaimanapun juga ini bagus,” kata Soon Dong.
“Untuk itu lagu apa yang seharusnya kita nyanyikan?” tanya Hye Sung pada Soon Dong. Soon Dong bingung,”Kita?”
“Aku membicarakan tentang evaluasi bulan ini. Adakah lagu yang bagus? Ini waktunya aku harus memilih lagu yang benar,” kata Hye Sung. Semua membenarkan. Namun Soon Dong berkata ia akan bernyanyi bersama Yoo Jin.
“Tetapi di toilet kamu berkata...” belum selesai Hye Sung bicara Soon Dong berkata bahwa demi kepentingan asrama mereka dia harus berhati-hati, mereka harus bekerja keras secara terpisah. Soon Dong lalu pergi. Hye Sung berkata bagaimana dia memperlakukan orang seperti ini sebagai temannya. “Di waktu seperti ini dia mengabaikanku.” Tanpa diketahui Hye Sung, Ui Bong dan Hong Joo pergi diam-diam. Teman-temannya yang lain juga pergi. “Menurutmu apakah yang dilakukan Soon Dong benar?”. Hye Sung melihat sekeliling dan ternyata dia sendirian.
Di kantor Hyun Ji So berkata pada JB dan grup HershE untuk evalusi bulan ini sistem evaluasi akan berdasarkan standar pertunjukan. Jadi dia meminta mereka untuk jangan sembrono dan berlatih dengan baik. “Ini aktivitas pertama kita semenjak kita datang ke sini. Mengerti?”
Nana menggerutu ini seperti latihan awal (trainee) mereka. Hyun Ji So bilang mereka tidak melakukannya jika mereka masih di level trainee. Dia juga bilang ke JB untuk bersama dengan Si Woo dan memintanya untuk mencari Si Woo. Dia merasa Si Woo pergi karena ada masalah lagi. JB membenarkan.
Hyun Ji Soo lalu bertanya pada Nana apa rencananya. ”Kita seharusnya menyanyikan lagu seperti saat trainee kita,” kata Ailee pada Nana. Nana melihat ke Ri An lalu meminta waktu untuk berpikir karena mungkin saja mereka tidak melakukannya bersama. Ailee bertanya apakah Nana tidak bernyanyi bersamanya. Nana lalu melihat Ri An. Ia merasa tidak enak.
Ri An mengerti lalu berkata dia akan mengikuti audisi drama. Ji So membolehkan Ri An pergi.
Di asrama terjadi pelelangan untuk menjadi pasangan duet Hong Joo. Siapa yang bersedia memberi kupon makanan paling banyak dia yang akan menjadi pasangan duet dengan Hong Joo. Ada yang menawar 10, 20, 25 tapi Ui Bong tidak mengabulkannya. Hye Sung menawar 35 tapi Ui Bong tetap tidak menerimanya. Bahkan ada yang menawar 50 buah kupon namun masih belum bisa.
Nana dan Ailee sedang lewat dan melihat mereka. Hye Sung menawar lagi selain memberi 50 kupon dia akan menjadi budaknya. Namun Hong Joo menggelengkan kepala tanda tidak setuju. Temannya ada yang menawar 50 kupon, menjadi budak dan 10 kali kencan buta. Hong Joo menganggukkan kepala.
Hye Sung menawar lagi 50 kupon, budak, 10 kali kencan dan 1 CD yang dia punya. Hong Joo menganggukkan kepala. Ui Bong berkata jika tidak ada yang menawar lebih maka Hye Sung yang akan berduet dengan Hong Jo. Nana bertanya apakah dia boleh ikut. Semua heran termasuk Ailee. Nana bertaruh dengan suaranya. Hong Joo mulai bernyanyi dan memainkan gitar.
Di waktu yang bersamaan Yoo Jin sedang membersihkan toilet. Soon Dong datang membantu. Sedangkan JB sedang latihan dance. Sementara itu Si Woo berbelanja dan dia melihat poster yang memperlihatkan foto dia dan JB bersama.
Nana pun bernyanyi mendampingi Hong Joo. Mereka menyanyi bersama. Selesai bernyanyi teman-teman bertepuk tangan. Ui Bong melihat Ailee yang kelihatan tidak suka. Akhirnya Nana dan Hong Jo memutuskan untuk berduet. Hye Sung kecewa.
Saat semua keluar ruangan Nana bertanya apakah Ailee marah. Ailee mengelak tapi Nana bilang dia memang terlihat marah. Nana bilang ia juga ingin bersama dengan Ailee tapi bagaimana dengan Ri An, apakah terlihat baik jika mereka bersama sedangkan Ri An tidak. Ailee mengerti ia bilang Nana terlalu memperhatikan Ri An tapi dia tidak berterima kasih padanya.
Sementara itu Ri An sedang menonton rekaman syutingnya saat dia sedang menjadi Hye Mi. Terlihat potongan adegan DH 1 saat Hye Mi dan Baek Hee yang masih berkepang dua melakukan audisi. Ri An kecewa karena menyadari aktingnya yang pas-pasan. Ia juga mengingat komentar buruk terhadap kemampuan aktingnya.
JB mendatanginya dan bertanya apa yang dilihatnya. (JB ni kayaknya suka usil ma Ri An). JB bilang ia terlihat kurang baik, apakah ia sedang memikirkan sesuatu lagi. Ri An malah pergi. JB mengikutinya. JN tanya apakah dia tidak ingin melihat pengumuman. Ri An mejawab dia ingin melihatnya tapi mereka tidak diijinkan untuk online. (bukannya dia bawa HP ya. Emang HP nya ga canggih. Untuk orang sekelas dia ga mungkin HPnya biasa aja). JB tanya sejak kapan dia jadi orang yang patuh.
Ri An malah tanya apakah dia masih memiliki perasaan padanya. Ri An bilang JB pura-pura menyukai orang lain, mencari masalah dan berpikir bahwa Ri An bukan orang yang patuh. “Kau berperan sebagai model. Di sini tidak diijinkan untuk kencan,” kata Ri An lalu pergi. JB hanya tersenyum.
Saat di kamar Soon Dong dan Hye Sung gantian berkaca di kaca yang kecil sedangkan Ri An berkaca di kaca yang besar dan menaburkan bedak di wajahnya. Hye Sung berkata lirih mereka kan tidak sedang di TV (dia mengejek Ri An karena bermake up tebal). Ri An bilang ia mendengar ejekan Hye Sung.
Ri An mengambil parfumnya dan menuduh Hye Sung memakainya karena dia mendapati botol parfumnya belum ditutup. Hye Sung membantah bahwa mungkin saja Ri An lupa menutupnya. Ri An lalu mengendus-endus Soon Dong dan Hye Sung. Soon Dong lagi-lagi melarikan diri. Ri An bilang ia mencium bau parfumnya di tubuh Hye Sung. Ia memberikan parfumnya pada Hye Sung dan berkata untuk jangan menyentuh barangnya lagi.
Hye Sung,”Memangnya kau pikir aku tidak tahu harganya. Meskipun kau memberikannya aku tidak mau.”
“Mengapa? Apakah kau memilih menggunakannya diam-diam? Hati-hati itu merupakan gejala masalah psikologi,” tanya Ri An. Hye Sung mau menjawab tapi Ri An sedang ditelepon ibunya sehingga tidak memberi kesempatan pada Hye Sung bicara. Ibunya meberitahu bahwa ada produser drama yang ingin bertemu dengannya hari ini.
Di restoran Ri An dan ibunya bertemu dengan produser Aurora entertainment. Ibunya berkata dari awal ia ingin anaknya menjadi aktris tapi setelah 3 tahun dia sedih melihat anaknya masih menari di panggung. Ri An tanya apakah dia bisa berganti perusahaan, bagaimana prosedurnya. Produser bilang biar dia yang mengurusnya.
Tiba-tiba ada reporter Kim yang menyapa mereka. Dia tanya sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu yang penting. Produser bilang mereka sudah selesai bicara. Produser buru-buru menyuruh Ri An dan ibunya pergi. (takut mungkin jika terjadi rumor).
Di sebuah pub Si Woo mengajak seorang wanita yang sedang menari untuk pergi. Dia diikuti oleh seseorang. Ternyata JB yang mengikutinya. JB ingat saat Nana mendatanginya dan memberikannya secarik kertas. Nana bilang Si Woo rutin pergi ke sana. Nana meminta JB membawanya kembali apapun yang terjadi.
Wanita yang diajak Si Woo tadi menyuruhnya pergi. Si Woo tanya apa yang terjadi. Wanita tadi bilang ia dituduh menggoda anak dari pemilik perusahaan CF (iklan). Si Woo berkata ini bukan pertama kalinya ia terkena skandal. Wanita tadi menjawab,”Jika kau dipukuli setiap hari. Apakah kau berhenti merasakan sakit karena kau telah dipukuli setiap hari.” Si Woo bertanya apa yang akan dilakukan perusahaannya. Wanita itu menjawab sepertinya ia akan dilempar. Ia mengeluh ia baru berusia 22 tahun bagaimana ia hidup. Ia tidak bisa menjadi artis. Si Woo merasa kasihan. (sampai saat ini kita belum tahu hubungan Si Woo dengan wanita tadi apa).
JB tidak menemukan Si Woo. Ia keluar dari pub dan berdiri di pinggir jalan. Ia melihat Yoo Jin sedang bernyanyi sambil memainkan gitar. Banyak yang melihatnya. Yoo Jin menyanyikan lagu yang sama saat dia ikut audisi sekolah Kirin. Selesai dia menyanyi banyak yang bertepuk tangan dan memberikannya uang. Yoo Jin mengucapkan terima kasih dan memberi pamflet. Dia meminta mereka mengikuti penampilannnya.
JB juga memberinya uang dan mengejeknya apakah Yoo Jin hanya tahu lagu itu. JB meminta Yoo Jin menyanyikan lagu lain. Yoo Jin berkata ia tidak menerima permintaan. JB bertanya apakah dia menganggapnya tidak tahu apa-apa. Yoo Jin bilang pada semua penonton,”Aku tidak tahu caranya meniru seseorang jadi biarkan aku menyanyi untuk kalian dengan seluruh hatiku.”
Penonton bertepuk tangan senang. Yoo Jin mulai memainkan gitarnya. Tapi penonton tiba-tiba histeris karena melihat JB membuka topi dan penutup wajahnya. Semua mengerubungi JB. JB tersenyum mengejek.
Si Woo membawa wanita tadi yang mabuk untuk masuk ke mobil. Tapi ada 2 wartawan yang memotretnya. Si Woo meminta fotonya tapi 2 wartawan itu malah lari. Si Woo mengejarnya. Salah satu wartawan terjatuh dan Si Woo berhasil merebut kameranya. Si Woo membanting kamera itu. Wartawan pun marah sehingga memukuli Si Woo.
Yoo Jin dan JB berjalan bersama. JB, ”Kau tidak berguna. Apakah kau mempermainkanku?”
“Mempermainkan? Kau telah merusak penampilanku dan kau berpikir aku telah mempermainkanmu?” kata Yoo Jin.
“Kau tidak memberi apa-apa. Apakah itu disebut penampilan?” ejek JB. “Aku hanya mencoba memberimu pesan agar kau tahu. Hanya itu,”lanjutnya.
“Berhenti bicara padaku dengan pembicaraan sampah seperti ini,” kata Yoo Jin.
Mereka lalu melihat Si Woo yang masih dipukuli oleh wartawan. Yoo Jin ingin membantu tapi dicegah JB karena menurutnya itu hal yang tidak berguna. Yoo Jin heran bukankah Si Woo adalah temannya. Yoo Jin lalu mendatangi mereka.
“Agassi...2 lawan 1? Apa yang kalian lakukan,” kata Yoo Jin. Belum sempat Yoo Jin menolong JB datang dan menyuruh Yoo Jin pergi dan meminta dia untuk tidak bersikap seperti teman. JB lalu menarik Si Woo namun dicegah oleh salah satu wartawan. JB malah mendorongnya. Wartawan yang lain bilang jangan mengganggu mereka karena ia hanyalah idol. JB malah memukulnya. Wartawan yang lain gantian memukul JB. Melihat itu Yoo Jin mendorong wartawan yang memukul JB. Yoo Jin gantian dipukul. Yoo Jin terlihat marah.
Sementara itu di asrama semua sibuk latihan menyanyi. Hye Sung bingung mencari teman duet. Dia meminta salah satu temannya tapi temannya menolak. Ri An datang. Temannya tadi malah mengajak Ri An untuk berduet. Lalu datang teman-temannya yang lain memberi hadiah pada Ri An supaya Ri An mau berduet dengan mereka.
Hye Sung kembali ke kamar untuk berlatih menyanyi. Ri An datang dan langsung menutup pintu karena dikejar-kejar oleh mereka yang ingin berduet dengannya. Bahkan Soon Dong pun tidak bisa masuk ke kamarnya sendiri. Ri An menyuruh Hye Sung pergi.
Hye Sung,”Kau mulai lagi. Mengapa kau membosankan seperti ini.”
Ri An,”Aku hanya ingin sendiri. Temukan ruangan lain untuk tidur.”
Hye Sung,”Aku tidak akan mengatakan apapun di kamar (maksudnya tidak ribut). Jadi berhentilah bersikap seperti itu.”
Ri An mendesah,” Seperti pengemis.”
Hye Sung,”Apa kau bilang.”
Ri An tidak mempedulikannya tapi Hye Sung memegang tangannya dan berkata,”Bagaiman kau dapat mengusik semua orang sesuai keinginanmu.”
Ri An,”Kau menganggu. Berhenti bicara padaku.”
Hye Sung,”Apakah Idol seperti menteri? Kau bahkan tidak punya bakat.”
Ri An,”Bakatmu juga tidak lebih baik.”
Hye Sung,”Tentu saja bakatmu tidak lebih baik dariku.”
Ri An,”Jadi kau mengatakan bahwa aku sangat buruk. Pamanku tidak bagus dalam pendidikannya. Dia masih mengambil ujian meskipun dia kini sudah 30 tahun. Pada akhirnya dia memilih bunuh diri dan sekarang dia hanyalah pengangguran.”
Hye Sung,”Mengapa kau mengatakan hal itu padaku?”
Ri An,”Tidak apa-apa. Hanya saja kau mengingatkanku padanya. Tidak mencapai standar untuk seorang trainee. Bagaimana kau berbicara tentang mimpi? Kau menganggap dirimu terlalu bagus. Menurutku kau tidak perlu mimpi tapi menyerahlah. Kau harusnya mengevalusi dirimu dan tahu batasmu.”
”Hei, Idol kasar sepertimu tidak tahu bagaimana berbicara formal dengan orang lain. Tidak ada yang pernah berbicara seperti itu padaku,”kata Hye Sung marah sambil menjambak rambut Ri An.
“Aku membenci pertarungan yang tidak berguna. Lepaskan tanganmu mumpung aku masih berbicara dengan baik-baik,” kata Ri An.
“Jadi kau masih menjaga imagemu dengan baik meskipun saat bertarung. Katakan padaku bagaiman pertarungan yang elegan. Kau pikir bertarung adalah hobi,” kata Hye Sung yang tidak melepas tangannya tetapi malah menjambak lagi dengan tangannya yang lain.
Ri An kesakitan. Bandonya terlepas. Dia terlihat sangat marah. Dia lalu menendang wajah Hye Sung sampai hidungnya berdarah. (wah..ngeri banget kalau Ri An marah).
Akhirnya Hye Sung dan Soon Dong minta tolong pada guru Ahn untuk numpang tidur semalam di kamarnya.
Ri An berbaring sambil melihat langit-langit kamarnya yang berhias bintang. Ia berbicara pada dirinya sendiri bahwa bintang-bintang di langit sangat indah jika hanya dilihat dari jauh. HPnya berbunyi. JB yang meneleponnya. Ia meminta Ri An membuka pintu asrama untuknya. JB ternyata meminjam HP seseorang di jalan.
Hye Sung tidak bisa tidur. Dia malah berusaha menyelesaikan soal matematika. (Hye Sung ini sebenarnya pintar tapi kurang berbakat di bidang seni). Hye Sung bersikap waspada karena dia mendengar suara langkah kaki seseorang yang memasuki asrama. Hye Sung memukul orang itu karena mengiranya maling. Ternyata ia adalah Yoo Jin.
Hye Sung berkata mengapa ia melanggar jam malam lagi. Karena terus berbicara mulut Hye Sung disekap. Yoo Jin lalu membawa Hye Sung ke kantin. Sampai di sana Yoo Jin langsung meminum air mineral. Hye Sung melihat luka di wajah Yoo Jin dan bertanya apakah dia berkelahi.
Yoo Jin tidak menjawab. Ia malah mengambil buku dari Hye sung. Ia heran mengapa Hye Sung mengerjakan soal matematika. Hye Sung bilang itu untuk mengurangi stres. (wah unik nih. Biasanya kan orang stres ga ngerjain matematika, lha ini malah ngerjain matematika biar gak stres).
Yoo Jin bertambah heran karena Hye Sung mengurangi stres dengan mengerjakan matematika bukan dengan bertarung. “Jika ada museum manusia aku akan mengirimmu ke sana. Benar-benar tidak dimengerti. Seperti alien,”kata Yoo Jin sambil mengambil mie yang masih mentah dan memakannya. Hye Sung menelan ludah, ia juga ingin memakannya.
Akhirnya mereka makan bersama. Yoo Jin tanya normalnya seorang gadis akan memasak mie mentah. Hye Sung bilang jika paling enak memakan mie instan adalah saat masih mentah. Yoo Jin hanya tertawa heran.
Hye Sung bertanya apakah Yoo Jin akan berduet dengan Soon Dong. Yoo Jin bilang mana mungkin ia berduet dengan gadis gila. Hye Sung merasa senang. Ia memberanikan diri bertanya pada Yoo Jin apakah mau berduet dengannya. Yoo Jin tersedak mendengarnya. “Terlalu asin,” kata Yoo Jin. (kayaknya Yoo Jin tersedak karena kaget dengan pertanyaan Hye Sung buka karena mienya terlalu asin. Hehe..)
“Tuh kan? Aku kan sudah bilang taburi bumbunya sedikit saja. Ambil ini,”kata Hye Sung sambil memberi mie mentah.
Hye Sung ingat ia punya plester. Ia lalu menempelkan plester ke wajah Yoo Jin yang terluka. Hye Sung tertawa melihat wajah Yoo Jin yang diplester. Ia lalu menggosok-gosok plesternya supaya menempel lebih rekat. Yoo Jin terlihat malu-malu. (hehe..baru kali liat Yoo Jin tersipu malu).
“Cepat istirahat!”kata Hye Sung sambil berdiri hendak pergi. Yoo Jin agak kaget. (kayaknya g mau ditinggal Hye Sung nih..)
Hye Sung berterima kasih pada Yoo Jin atas sarannya. “Mereka tidak benar mengambil semua milikku. Kamu benar. Aku tidak akan membiarkan mereka mengambil milikku. Aku akan melindungi milikku dengan kemampuanku sendiri,”katanya. Yoo Jin tersenyum.
Hye Sung dan Yoo Jin berjalan di lorong dan bertemu dengan JB dan Ri An. Mereka berempat saling berhadapan dan tidak saling berbicara dalam waktu yang agak lama. Ri An mengajak JB pergi. Hye Sung terlihat agak cemburu.
Keesokan harinya Ji Man melihat Yoo Jin tidur. Ia heran dengan plester di wajah Yoo Jin. Yoo Jin bangun karena kaget. “Apa yang kau lakukan?” tanya Yoo Jin.
“Apakah kau menyukai laki-laki?” Ji Man tanya balik. “Meskipun kau mau tolong jangan menyukaiku. Lain kali ingat untuk memakai bajumu,”kata Ji Man.
Yoo Jin berkaca. Ia kaget karena plester di wajahnya bergambar JB. Makanya Ji Man menyangkanya menyukai laki-laki. “Dasar Hye Sung!” teriak Yoo Jin.
Kepala Sekolah menyuruh para siswa segera masuk kelas karena hampir terlambat. Datang beberapa orang dengan mobil. Kepala Sekolah menyuruh mereka untuk tidak parkir di situ tapi tidak digubris. Dia lalu tanya apa yang terjadi. Mereka bertanya apakah ada yang bernama Jin Yoo Jin. Kepala Sekolah tanya mengapa mereka mencari Yoo Jin.
Ui Bong berlari terburu-buru. Ia memberitahu Hye Sung dan Soon Dong bahwa ada masalah besar.
Semua murid termasuk Nana dan Ailee melihat papan pengumuman yang berisi nama Si Woo dan Yoo Jin. Mereka dituduh melanggar peraturan no. 39.
Produser Lee melihat berita keterlibatan Si Woo dalam perkelahian lagi. “Ku pikir setelah pindah kemari segalanya akan lebih baik. Tapi bocah ini membuat masalah lagi. Lihat ditulis di sini ada seseorang yang menyebut dirinya Lee Soon Shin abadi di sini. Pergi dan ajukan protes padanya. Apakah ini nama asli?”kata Produser Lee.
“Aku sudah mengatakan pada JB dan Si Woo bahwa dalam keadaan apapun bersikaplah seolah-olah mereka korban untuk mencegahnya tersebarnya berita,” kata Hyun Ji So.
“Apakah segala sesuatunya di bawah kontrol kita? Ciptakan beberapa rumor tentang Si Woo untuk menutupi berita tentang JB. Kemudian Si Woo keluar dari perusahaan kita. Katakan itu dulu pada wartawan,”kata Produser Lee.
Ji So kaget.”Bagaimana menciptakan rumor? Apakah anda benar-benar akan mengeluarkannya?”
“Pergi dan tanyakan sekolah mana yang dia sukai,”kata Produser Lee.
Sementara itu di ruang kepala sekolah...
“Aku tidak bersalah. Aku hanya salah satu dari yang mereka pukuli,”teriak Yoo Jin. Kepala Sekolah menyuruhnya diam dan meminta maaf. Menurutnya sumber masalah ada pada Yoo Jin. Orang yang tadi mencari Yoo Jin ternyata polisi. Ia berkata perjanjian perdamaian telah berakhir. Yoo Jin bilang untuk apa perjanjian perdamaian. “Siapa sebenarnya korban di sini,”katanya. Kepala Sekolah menyuruhnya diam.
Kepala Sekolah berkata pada polisi bahwa biasa anak muda berkelahi dan kadang-kadang kehilangan kontrol jadi mohon dimengerti. Polisi itu pamit pergi dan meminta Kepala Sekolah menjaga Yoo Jin. Sebelum pergi dia berkata bahwa dia adalah penggemar band yang dimiliki Kepala Sekolah dulu. Mereka tertawa bersama.
Sepeninggal polisi Kepala Sekolah menendang kaki Yoo Jin karena marah. Ia lalu melihat gitar baru milik Yoo Jin. Ia mengambilnya dan memainkannya. Yoo Jin terlihat tidak suka. Kepala Sekolah menyita gitarnya sampai masalahnya selesai. Yoo Jin kesal.
Di rumah sakit JB melihat berita perkelahiannya. (btw sejak kapan masuk rs perasaan baru td malam pulang ke asrama). Si Woo masuk dan bertanya apakah JB sudah melihat beritanya. Si Woo bercerita bahwa perusahaan mengirimnya ke sekolah lain. Ini adalah jalan untuk mengeluarkannya. Si Woo bertanya bukankah ini harapan JB karena ia selalu ingin solo karir.
Si Woo lalu menyerahkan catatan siswa Kirin yang akan dikeluarkan. Dia bilang namanya masuk dalam daftar itu. Ia berpikir untuk melakukannya segera maka itu lebih baik. Hanya saja dia tidak mengharapkan ini terjadi begitu cepat. Segalanya akan kembali normal sekarang.
JB bertanya mengapa Si Woo memberikan daftar itu padanya. Si Woo bilang ia hanya ingin tahu reaksi JB. Ia berpikir produser akan mencoba menutupi berita buruk JB. JB bilang bukankah itu yang seharusnya produser lakukan. Marah terhadap orang yang tidak berkemampuan yang mengganggunya. Demi keuntungan perusahaan.
“Kau pikir aku akan berkelahi untuk kolega. Jangan terlalu sensitif,”kata JB.
“Kau telah banyak berubah. Tidakkah kau berpikir kau tekah banyak berubah,”kata Si Woo. Si Woo terlihat kecewa dengan ucapan JB. Lalu ia hendak pergi. JB merobek-robek daftarnya. Si Woo berbalik melihatnya.
“Baguskah berubah? Aku lebih kecewa dengan orang yang jatuh lalu menyadari mereka berubah,”kata JB. Si Woo tampak berpikir lalu pergi. (awalnya aku g suka ma Si Woo tapi lama-lama kasian juga ya).
Ri An sedang melihat berita Si Woo.”Sekarang semuanya tersebar. Apa yang akan terjadi padanya?”katanya. Produser Lee datang. Ri An agak terkejut dengan kedatangannya. Produser Lee tanya mengapa dia terkejut. Dia tanya lagi bagaimana kehidupan di sekolah. Produser juga bilang ia tahu apa yang ada dipikiran Ri An. Jika Si Woo keluar sekarang itu akan sulit untuk masa depannya nanti. Dia mungkin jatuh ke lubang dan tidak bisa bangkit lagi. Bagaimana sulitnya itu baginya. Produser meminta Ri An untuk tidak terlalu bersedih. Produser lalu pergi.
Di kantor Produser sedang berbicara dengan Kepala Sekolah. Kepala Sekolah bilang entah itu masalah datang dari pihaknya atau pihak produser mereka masih anak-anak. Menurutnya mengeluarkan mereka hanya dengan satu kali peringatan itu terlalu berlebihan. Produser seharusnya mendiskusikannya dulu dengannya karena dia masih menjadi kepala sekolah.
Produser bilang ia akan menjadikan sekolah menjadi sekolah entertainment yang terbaik di Korea. Kepala sekolah mengangguk. “Jadi berhentilah membagi antara pihakku dengan pihakmu. Hanya mengasuh mereka dengan baik jika mereka bisa tetapi jika mereka tidak bisa hilangkan mereka sesegera mungkin. Dan memulai semuanya dari awal,”katanya.
“Bagaimana bisa? Ini kan hanya sekolah. Apakah kau berpikir ini perusahaan swasta? Ini sekolah. Bukankah ini tempat mereka mempersiapkan diri untuk memperoleh debut mereka? Tempat di mana kita melindungi mereka?” kata Kepala Sekolah.
“Hyung, berhentilah hidup di dunia fantasimu. Biarkan para siswa berjuang untuk bertahan. Ini juga sebuah bantuan. Membantu mereka secara penuh dengan baik sesegera mungkin. Bagaimana kau memberikan mereka harapan terus menerus? Apakah kau akan bertanggung jawab untuk kehidupan mereka?” kata produser.
“Tanggung jawab apa yang kau bicarakan? Kau seharusnya memberikan mereka kesempatan terakhir,”kata kepala sekolah.
“Itulah mengapa aku melakukannya dalam bentuk tes,” kata produser. Kepala Sekolah hanya mengangguk-angguk. “Baiklah kau benar. Kita perlu membiarkan yang sudah-sudah. Sekarang kita seharusnya bekerja sama untuk sekolah,”lanjut produser.
“Oleh karena itu membiarkan itu bagi perusahaan atau tes. Bukankah itu suatu kebohongan?” tanya kepala sekolah.
“Itu dilaksanakan dalam bentuk grup,” kata produser. Kepala Sekolah tanya maksudnya. Produser menjawab itu bukan kompetisi antar tim tapi eliminasi satu per satu dari duet. “Bukankah itu jalan yang populer sekarang?”tanya Produser.
Kepala Sekolah tanya mengapa ia melakukan itu, seperti memfilmkan mereka dalam variety show. Produser bilang mereka harus memotivasi siswa untuk bekerja lebih keras. Menurut kepala sekolah anak-anak sekarang keras kepala, sulit untuk mengatur mereka.
“Oleh karena itu aku tidak melawan mereka, tidak menganiaya mereka,”kata produser.
“Kau benar. Tapi anak-anakku bersaing dengan anak-anakmu. Apakah hasilnya dapat dipercaya?” tanya kepala sekolah.
“Anak-anakku juga di level biasa. Jadi katakan pada mereka untuk melakukannya sesuai harapan mereka. Hyung, kau punya beberapa penilaian di pihakmu kan? Jadi kau hanya perlu membuat penilaianmu itu adil. Bukankah ini kesepakatan yang bagus?” kata produser.
Sementara itu Ri An menelepon ibunya. Ia meminta ibunya untuk tidak menghubungi produser lain karena sepertinya produser Lee sudah mengetahui apa yang mereka lakukan.
Yoo Jin melihat JB menaiki tangga. Ia mengejar JB.
“Apakah kau mengatur semuanya hanya karena kau menerima beberapa uang?” kata Yoo Jin.
“Kau dapat mengatur mereka dengan memberi mereka biaya sekolah. Mereka hanya gengster,” kata JB.
“Aku melakukannya untuk siapa?” teriak Yoo Jin.
“Siapa yang menyuruhmu terlibat?”
“Apa yang kau katakan?”
“Apa masalahnya? Kau tidak punya uang lebih? Katakan padaku jika kau butuh uang. Aku akan membiarkanmu meminjam kapanpun,”kata JB sambil berbalik pergi.
“Apa kau manusia? Kau orang yang tidak tahu malu,”teriak Yoo Jin. JB menghentikan langkahnya.
Sementara itu Ri An mengajak Hye Sung berduet. Hye Sung kaget. Ia tanya apa tujuan Ri An. Ri An ingin menunjukkan seberapa bagusnya dia. Hye Sung menolaknya. Ri An bilang bukankah Hye Sung belum mendapat pasangan. Ia bisa saja memilih yang lain sesuai yang ia mau tapi karena ia merasa nyaman dengan Hye Sung maka ia memilihnya. Hye Sung bingung.
Apakah Hye Sung akan menerima tawaran Ri An?
No comments:
Post a Comment