1989 Istana Kerajaan Republik Korea
LEE JAE KANG muda bertemu dengan EUN KYU TAE, kepala penasehat istana di tengah sebuah ruangan istana. Lee Jae Kang mengkhawatirkan peperangan yang akan dimulai. Eun Kyu Tae mempersilahkannya masuk ke dalam ruangan di mana ayah ibunya (Raja dan Ratu saat itu) sedang menyaksikan siaran di tivi.
Mereka menyaksikan siaran yang memuat tentang runtuhnya Tembok Berlin. LEE Jae Ha muda menerobos masuk dan terus mengoceh tentang Nintendonya yang rusak.
Lee Jae Ha diantar ke sekolah dengan iring-iringan mobil dan sambutan ramah oleh pihak sekolah yang direspon dengan rendah hati oleh Ratu (Ibu Lee Jae Ha). Ia memuji kecantikan seorang gadis muda yang menyerahkan sebuket bunga. Lee Jae Ha langsung menunjukkan bakat cassanovanya dengan mengundang gadis tersebut ke istana. Ratu malu melihat sikapnya. Tak cukup dengan itu, ia menampik mentah-mentah keramahan pihak sekolah dan berlalu dengan alasan untuk bertemu kakaknya, Lee Jae Kang.
Sementara itu Lee Jae Kang sedang di bully oleh beberapa anak di sebuah kelas yang mengatakan bahwa Lee Jae Kang hidup nyaman karena orang tuanya mendonasikan sejumlah uang kepada istana. Salah satu anak memintanya untuk bersikap baik dihadapannya. Lee Jae Kang mengucapkan terima kasih, dan akan menggunakan uang itu dengan baik lalu melanjutkan pekerjaannya. Anak tersebut tidak puas mereka saling meninggikan suara. Lee Jae Ha masuk dan berteriak apa yang sedang mereka lakukan sambil melempar buku ke arah anak tersebut.
Mereka saling baku hantam, sementara seorang anak diam di pojokan sambil mengeluarkan pulpen dari sakunya. Diam-diam ia maju dan menusuk lengan Lee Jae Ha dengan pensil. Seorang penjaga masuk dan melerai pertengkaran. Anak tersebut menyembunyikan pulpennya di saku.
Lee Jae Kang masuk ke sebuah ruangan dan mengobati tangan Lee Jae Ha. Ia kesal dan ingin menemukan anak yang menusuk dirinya dengan pulpen. Ia juga menggerutu jika menemukan anak itu, maka ia akan membuat perhitungan dengannya.
Lee Jae Kang : Jadi mengapa anak kecil sepertimu ikut campur?
Lee Jae Ha: Karena hyung-ku disakiti, jika kau terluka apa yang akan terjadi? Kau akan menjadi raja selanjutnya
Lee Jae Kang terharu dan mengacak-acak rambut Lee Jae Ha dan mengatakan kalau ia terluka tentu saja adiknya akan menggantikannya untuk menjadi Raja. Lee Jae Ha tidak ingin membuang waktunya untuk belajar banyak hal dan mendengar keluh kesah banyak orang dan kehilangan waktu bermain Nintendo. Gubrak! Kalau Hyungnya terluka lagi dan membuat ia menjadi Raja, ia akan membunuh Hyungnya.
Lee Jae Kang kesal karena sempat terharu. Ia menarik perban dan mengurung Lee Jae Ha 10 menit untuk merenungkan perkataannya yang keterlaluan.
Lee Jae Ha sendirian di ruangan, ketika ia melihat jendela ruangan diketuk. Seorang pria muda menulis di kaca yang berembun. “I am a King”. Ia menatap tajam melalui jendela. Lee Jae Ha tidak dapat melihatnya dengan jelas karena embun.
Pria tersebut menghapus embun dan tersenyum kecil. Ia adalah anak yang menusuk Lee Jae Ha dengan pulpen. Lee Jae Ha marah dan berusaha membuka jendela, namun anak tersebut berlalu. Lee Jae Ha menyuruhnya berhenti sambil mengancam akan membuat perhitungan. Heheh, Lee Jae Ha ini omong besaar. Wkwkwkw
23 tahun kemudian Lee Jae Ha dewasa berseragam militer memecahkan kaca jendela. Ia memberontak ke sana kemari dan menarik masker salah seorang petugas dan berlari keluar ruangan. Ia meminta rokok dan meracau bahwa ia adalah keluarga istana dan mengancam para tentara bahwa mereka akan membuat perhitungan pada mereka semua. (hahha, gak da perubahan dari kecil sampe dewasa tetaap aja suka ngancem)
Para Prajurit dan petinggi militer berkumpul di aula. Lee Jae Kang dewasa yang telah menjadi Raja masuk ke ruangan. Ia menyampaikan keinginan ayahnya 23 tahun yang lalu ketika Tembok Berlin runtuh, ayahnya bermimpi tentang militer Utara dan Selatan dilatih bersama, dan kini mimpi itu akan menjadi kenyataan. Kejuaraan Perwira Dunia akan dilaksanakan. 16 negara akan berpartisipasi, Utara dan Selatan akan berpartisipasi sebagai satu tim.
Raja menyaksikan surat perjanjian yang disetujui kedua belah pihak dengan rasa haru.
Notes: Runtuhnya tembok Berlin ditandai dengan runtuhnya rezim komunisme di Rusia. Tentu saja sebagian besar dunia barat bersuka cita dengan kejadian ini. Ini menjadi titik balik bagi rezim Kapitalisme untuk rezim tunggal yang berkuasa di dunia. Namun 23 tahun semenjak itu bahkan dunia tidak mengalami perubahan signifikan (kesejahteraan, peperangan, nanti akan terkait dengan industri persenjataan yang sedikit disentil dalam drama ini).
Gimnasium training Pyongyang
Seorang Pria berlari dan menyerukan nama seseorang,”Kamerad Kim..” seorang wanita menoleh. Ia adalah KIM HANG AH.
Notes: Kamerad berasal dari bahasa Rusia. Panggilan akrab bagi sesama anggota komunis. Di Korea disebut Dongmu. Kalau di Indonesia biasanya anggota PKI saling menyapa dengan sebutan Kawan (bukan berarti yang nyebut kawaan, PKI looh. Hehhe)
Seorang pria, KWON YOUNG BAE, di atas tempat tidur rumah sakit mengaduh kesakitan, lengannya patah. Padahal ia sedang mengikuti pertandingan semi final. Kim Hang Ah datang dengan panik. Pimpinan mereka, salah satu Jenderal (sementara anis menyebutnya Jenderal, karena namanya belum diketahui) memandanginya sambil menyebutkan fakta bahwa Kim Hang Ah adalah seorang pelatih. Kim Hang Ah sadar kamerad itu ingin ia menggantikan Kwon. Mau tak mau tentu saja ia harus berpartisipasi.
Para
prajurit mengelu-elukan Kim Hang Ah. Pertandingan berlangsung sengit.
Lawannya cukup serius. Kim Hang Ah mulai ganas setelah bibirnya sobek.
Lawannya terpojok dan dengan pengecutnya menggunakan kursi melawan Kim
Hang Ah, namun pada akhirnya ia tetap kalah.
Namun Kim Hang Ah terlanjur bahagia mengetahui teman kencannya tidak mempermasalahkan latar belakang Kim Hang Ah yang tentara. Temannya bergumam bahwa pria itu terlihat seperti playboy dan menyarankan Kim Hang Ah untuk meminta ayahnya saja untuk mencarikan jodoh. Namun teman yang satu menyikutnya dan berkata;
Kau pikir ia adalah Hwang Jin Yi (Gisaeng yang terkenal akan kecantikannya), apakah kau pikir para pria akan mengantri untuknya? (Haha, nice. Hwang Jin Yi adalah drama favorit saya di mana Ha Ji Won ini memang memerankan karakter Hwang Jin Yi dengan sangat baik).
Temannya itu mengatakan ia mungkin akan berpegangan tangan hari ini dan tidak banyak wanita seumurannya yang belum berciuman. Kim Hang Ah kegirangan mendengar kemungkinan ia akan berciuman juga, namun temannya memotong dengan kalimat, Banyak wanita yang bahkan sudah tidur dengan pria di kencan ketiga, sedangkan ini adalah kali kelimanya. (Ih waw! Kalo ini Korea Selatan sih anis maklum, tapi di Korea Utara emangnya gak tabu budaya-budaya seperti itu? Ckckck. Gak boleh ditiru ya fams!)
Kim Hang Ah berjalan di jalan setapak dengan salju yang berguguran. Kim Hang Ah mencoba menyentuh tangan teman kencannya dan ketahuan. Ouch! Kim Hang Ah meminta maaf dan pria itu tersenyum, ia kemudian menarik tangan Kim Hang Ah dan entah bagaimana Kim Hang Ah sudah tersudut di tembok. (Yaa!! Lepaskan tanganmu dari Onnie!!).
Wajah pria itu perlahan mendekat, dan Kim Hang Ah semakin gugup apalagi saya rasanya pengen saya dorong wajah pria itu sejauh-jauhnya *loh!?!?.mendekat..dekat..dekat, refleks tangan Kim Hang Ah menyambar dagu pria itu. Mereka berdua sama-sama terkejut.
Kim Hang Ah: Aku tidak dapat mendorong wajahmu, jadi aku memegangnya.
Tapi nada manja dan lembut yang yang keluar dari bibir Kim Hang Ah tidak mampu meredam emosi pria itu. Ia berkata akan menghubungi Kim Hang Ah lagi namun dengan nada marah sambil berlalu. Kim Hang Ah tertunduk bersedih memandangi tangannya.
Kim Hang Ah mengecek selularnya dan menghela nafas. Jenderal menanyakan keputusan Kim Hang Ah, namun Kim Hang Ah mengatakan jawabannya tidak berubah. Jenderal mengatakan pada Kim Hang Ah untuk memikirkan kehormatan yang dapat diberikannya pada Negara sebagai tentara wanita yang perkasa. Namun Kim Hang Ah berpikiran lain. Kim Hang Ah pernah muncul di TV dan kini masyarakat Korea Utara berpikir bahwa dunia ini dipenuhi wanita yang mengerikan dan kini pimpinan menginginkannya untuk mengirim pesan tersebut ke seluruh dunia tentang Wanita yang dapat membinasakan 12 pria sendirian, “jadi jangan bermain-main dengannya!”teriak Kim Hang Ah frustasi.
Pimpinan mengatakan bahwa bukan kemampuan bertarungnya yang menjadi masalah. Tapi temperamennya yang gampang marah yang membuat para pria menjauh. Kim Hang Ah berkata bahwa itu salahnya yang mengikuti pelatihan tentara sementara gadis lainnya bercanda dengan kekasih mereka dan kesalahannya telah memilih untuk melayani negaranya. (I love the interaction of both Jenderal dan Kim Hang Ah, mereka selalu berbantah-bantahan)
Jenderal menyimpulkan bahwa yang Kim Hang Ah maksud adalah bahwa jika ia tidak berpartisipasi dalam WOC (World of Champion), setidaknya akan ada pria yang sudi berkencan dengannya. Kim Hang Ah langsung mengatakan bahwa ia tidak berbicara tentang kencan, dan ini adalah masalah pribadinya. Wkwkkw, Kim Hang Ah ngelak nih, padahal tebakan Jenderal benar. Akhirnya Jenderal berjanji ia akan bertanggung jawab dalam menemukan belahan jiwa Kim Hang Ah.
Ternyata janji Jenderal untuk mencarikan belahan jiwa membuat Kim Hang Ah kini duduk di bis khusus menuju istana kerajaan Korea Selatan. Kim Hang Ah memandang takjub sekeliling. Ia melihat billboard dan mengomentari setiap yang dilihatnya.
Penyanyi Jung Ji Hoon (Rain) yang tersohor secara internasional, ia memasuki wajib militer baru-baru ini sebagai kelas VIP, Kim Hang Ah mengatakannya dengan serius.
Aktor Kang Dong Won juga sedang wamil, ia bersemangat. Jo In Sung! Ekspresinya sumringah. Ia adalah duta angkatan udara. Kwon Young Bae berkomentar dengan serius,”mereka bodoh jika melepaskannya.”
Kim Hang Ah senang sekali, ia merasa beruntung jika bisa dilatih bersama dengan mereka. (semuanya pernah jadi lawan main dia di drama. Hahaha) Ri Kang Suk hanya bisa menghela nafas melihat tingkah Kim Hang Ah. Sayangnya semua yang disebutkan Hang Ah telah menyelesaikan masa wamilnya. Hang Ah kecewa.
Hang Ah kemudian melihat Hyun Bin dengan semangat. Hyun Bin juga tentara. Ia kesenangan hingga menempelkan wajahnya ke jendela. Ri Kang Suk lagi-lagi berdecak. Ri Kang Suk mengatakan bahwa Hang Ah hanya tertarik pada fisik mereka.
Hang Ah mengelak dengan mengatakan bahwa mereka semua adalah kandidat yang baik untuk calon suami. Apa salahnya mengharapkan yang terbaik?
Ri Kang Suk bilang tidak ada yang dapat dibandingkan dengan istriku selama 10 tahun ini, lalu ia terbelalak melihat billboard yang menayangkan SNSD.
Ri Kang Suk: Siapakah mereka? Bagaimana mereka bisa bergerak seperti itu di saat cuaca dingin?” wakakakak (terpesona nih yeee, tadi katanya gak ada yang bisa dibandingkan sama istrinya, dasar pria!)
Kim Hang Ah mengingat perjanjian yang dibuatnya dengan Jenderal untuk memenangkan tempat ketiga di turnamen, jika ia berhasil maka Jenderal akan mengurus pernikahannya, Kim Hang Ah tinggal bilang pria mana yang ia inginkan. Kim Hang Ah tersenyum berharap orang itu setidaknya memiliki setengah ketampanan yang dimiliki aktor-aktor tersebut.
Rombongan Kim Hang Ah diperiksa ketat sebelum masuk istana. Namun pihak istana menjadi terlalu ketat dalam menangani mereka. Kim Hang Ah menjadi emosi, suasana menjadi tegang. Untungnya Eun Kyu Tae datang dan meluruskan permasalahan. Mereka menyapa Raja. Lee Jae Kang terlihat puas.
Lee Jae Ha dibebastugaskan dari wamil. Ia memasuki sebuah gedung pertemuan yang akan dihadiri Raja. Lee Jae Kang dewasa dan Lee Jae Ha dewasa bertemu. Hubungan mereka masih hangat seperti ketika mereka kecil. Lee Jae Ha memberi hormat dan Raja tersenyum tulus sebagai balasan. Hyungnya langsung memasangkan lencana di seragamnya. Lee Jae Ha membual tentang gadis-gadis seksi nan glamour yang selalu hadir dalam mimpi-mimpinya. Raja memandangnya dengan penuh konflik.
Lee Jae Ha tertidur di dalam mobil hingga tiba di istana. Eun Kyu Tae membangunkannya, dan menghidupkan tivi di dalam mobil. Raja mengumumkan adiknya Lee Jae Ha akan berpartisipasi dalam turnamen bersama tim Utara-Selatan. Lee Jae Ha jengkel dan Lee Jae Kang hanya mengedikkan bahunya menanggapi hal itu.
Lee Jae Ha protes karena ia harus mengikuti pelatihan setelah baru saja dibebastugaskan. Namun sayangnya ia telah menandatangani surat kesediaan. (Hahaha, nasib..nasibb..dia menandatangani dokumen-dokumen tanpa membaca isinya dulu sih). Raja tertawa melihat ekspresi Lee Jae Ha yang sadar telah dijebak.
Raja memanfaatkan momentum pelatihan bersama Utara-Selatan untuk meminimalisir peperangan yang terjadi, ia ingin semuanya dapat hidup damai. Tapi Lee Jae Ha tidak berpikir naïf tentang mengapa perang terjadi. Raja ingin menunjukkan bahwa Utara dan Selatan telah menjalin hubungan baik sehingga dunia Barat akan berhenti mengintervensi setiap kebijakan yang mereka buat. Tapi Lee Jae Ha bersikeras itu bukan sesuatu yang harus dilakukan Raja. Hyungnya memang bukan Raja Joseon, tapi Raja abad 21. Dan itu artinya mereka hanyalah orang-orangan sawah. Raja terluka mendengar perkataan tersebut.
Lee Jae Ha melanjutkan pidatonya tentang rasa terima kasih kepada masyarakat yang membayar pajak kepada Negara sehingga ia dapat hidup nyaman. Walaupun ia ingin melakukan sesuatu untuk masyarakat, tapi hal itu bukan dengan menunjukkan bahwa antara Utara dan Selatan telah berdamai. Masyarakat tidak peduli tentang persatuan. Mereka hanya butuh senyuman dan lambaian tangan. Yang mereka butuhkan hanya fantasi, dan pada akhirnya mereka hanyalah manekin. Raja makin terluka (mungkin) menyadari apa yang dikatakan adiknya benar.
Pihak Korea Selatan meragukan kemampuan Kim Hang Ah menjadi pemimpin tim, karena Kim Hang Ah adalah bagian dari Tim Unit Spesial Komando yang memiliki latar belakang militer untuk melatih seseorang mati dengan meledakkan diri. Jenderal membela Hang Ah dengan mengatakan itu semua adalah masa lalu. Pada akhirnya mereka baku mulut yang membuat Kim Hang Ah mengakui bahwa yang dikatakan pihak Korea Selatan adalah benar. Namun itu adalah pekerjaannya, dan sebagai prajurit ia akan menuruti semua peraturan yang ada.
“Sepertinya waktu sudah banyak berlalu, sejak aku membunuh menggunakan bahan peledak. Rasanya sudah samar-samar dalam ingatan,” Kim Hang Ah mengatakannya sambil tersenyum dan sedikit mengancam. Ia masih sempat bercanda dengan mengatakan bahwa pihak Korea Selatan dapat memecatnya jika tidak puas dengan kinerjanya. (hahah, tim unit spesial komando gitu loohh)
Raja menjelaskan pada Lee Jae Ha bahwa mereka tidak seperti Inggris yang memiliki selebritis istana, ataupun Jepang yang melihat kerajaan sebagai kekuasaan dari surga, kau hidup dari pajak masyarakat di sini.
Lee Jae Ha: Karena itulah..Lee Jae Kang meminta Lee Jae Ha untuk membayar semua itu dan mengingatkan ibu mereka yang selalu memberi orang-orang yang membutuhkan. Bekerja untuk pajak yang memberi mereka makan. Ia meminta Lee Jae Ha untuk menyebutkan satu alasan, sehingga ia dapat mengeluarkannya dari WOC, atau Lee Jae Kang jika tidak memiliki cara lain selain mengeluarkan Lee Jae Ha dari istana karena bermain-main dengan pajak masyarakat.
Lee Jae Kang: Karena itulah kita harus membayar utang, apa yang telah kau lakukan dengan pajak masyarakat?
Lee Jae Ha: Aku melaksanakan wamil
Lee Jae Kang: Semua pria melakukannya
Lee Jae Ha: Apakah kau tidak tahu aku adalah mimpi dan harapan tiap wanita?
Lee Jae Kang: Itu ketika kau muda, kini kau memiliki reputasi sebagai raja yang malas dan egois.
Lee Jae Ha: Banyak sekali pria yang melihatku sebagai panutan, aku selalu dikelilingi wanita
Lee Jae Kang: Survey nasional mengatakan 52% pria mengatakan kau seharusnya ditendang dari istana, mereka tidak tahan melihat kecongkakanmu
Lee Jae Ha: Negara ini seharusnya mendukungku ketika aku kembali dari wamil
Eun Kyu Tae membacakan pernyataan bahwa Lee Jae Ha telah dibebaskan dari statusnya sebagai keluarga istana. Hanya di bawah kondisi tertentu ia dapat kembali mendapatkan kembali statusnya sebagai keluarga kerajaan. Eun Kyu Tae memintanya untuk mengambil keputusan. (Heran, kenapa gak dibaca secara resmi, malah di depan gudang gitu?) Lee Jae Ha memutuskan untuk bergabung dengan WOC dan ia akan dilatih bersama anak Eun Kyu Tae.
Dua pengawal bertugas mengantarkan Lee Jae Ha ke asrama, namun ia meminta pisau kepada pengawal tersebut. Tiba-tiba pintu gudang terangkat. Lee Jae Ha melongok ke dalam. Seorang pria berdiri dalam keadaan siap.
Finally, yeay! Anis berdebar menunggu penampilan Jo Jung Suk. Jatuh cinta sama penampilan dia yang konyol dengan talenta hebat di What’s Up! Sekarang Jung Suk karakternya serius dan tampan. *blush
Eun Shi Kyung berseru,”Perhatian!”, Lee Jae Ha terkejut dan tanpa sadar mengeluarkan tangan dari saku celananya. Ia menyuruh mereka maju ke dapan, tapi hanya Lee Jae Ha yang maju. Dua pengawal lain terdiam di luar.
Lampu di gedung tersebut hidup, terlihat tank-tank tentara berjejer di gedung itu. Lee Jae Ha melihat nametag Eun Shi Kyung. Ia dengan sok akrab menanyakan apakah Eun Shi Kyung memiliki pisau, Lee Jae Ha hanya ingin melukai jarinya sedikit.
Namun Eun Shi Kyung memotongnya dengan mengatakan tidak semua orang dapat menjadi perwira. Lee Jae Ha setuju bahwa ia bukan perwira dan kembali mengeluhkan kecerobohannya menadatangani surat kesediaan tersebut. Eun Shi Kyung tidak bergeming. Ia melihat pistol yang terletak dipinggang Eun Shi Kyung dan memintanya untuk menembakkan sehingga membuat goresan di tangannya.
Lee Jae Ha terlalu banyak ngomong dan Eun Shi Kyung dengan dingin langsung mengarahkan pistolnya tepat ke jantung Lee Jae Ha. Lee Jae Ha terlihat tegang, namun kemudian menyadari bahwa Eun Shi Kyung tak punya nyali untuk melakukannya. Maka ia membuka lebar-lebar tangannya dan menantang Eun Shi Kyung.
Lee Jae Ha mengambil pistol dari tangan Eun Shi Kyung dan memeragakan cara menembak yang benar dan mengarahkannya ke kepala Eun Shi Kyung. Tanpa sengaja pistolnya benar-benar meledak, Lee Jae Ha bahkan termundur beberapa langkah, ia terlihat shock. Lee Jae Ha dan Eun Shi Kyung sama-sama shock.
Dua pengawal di luar memanggil-manggil Lee Jae Ha yang melampiaskan keterkejutannya dengan menanyakan apakah Eun Shi Kyung mencoba membunuhnya dengan mengarahkan pistol yang berisi peluru ke dadanya? Eun Shi Kyung hanya menatapnya.
Eun Shi Kyung meminta pengawal tersebut untuk melaporkan bahwa ia yang melakukan penembakan. Tapi Lee Jae Ha menghentikan para pengawal dan berteriak bahwa Eun Shi Kyung hanya bercanda karena bosan.
Sebelum pergi ia bertanya pada Eun Shi Kyung apakah ayahnya mengetahui hal ini? Lee Jae Ha menyatakan bahwa Eun Shi Kyung menangkapnya kali ini, tapi ia adalah seorang pendendam dan ia akan memastikan Eun Shi Kyung mati. Eun Shi Kyung tersenyum remeh dan mengatakan kelihatannya Lee Jae Ha merasa bahwa ia menjengkelkan, tapi ia merasa Lee Jae Ha berbeda dari rumor yang selama ini beredar. (Good Job Eun Shi Kyung, ia meninggalkan Lee Jae Ha yang ternganga).
Lee Jae Ha berjalan dengan marah ke asrama pelatihannya. Di depan pintu ia melihat nama teman sekamarnya, Ri Kang Suk. Terdengar suara berisik dari dalam. Lee Jae Ha membuka pintu dan menemukan Ri Kang Suk sedang berlatih melempar pisau sambil mempersilahkan Lee Jae Ha masuk. Lee Jae Ha terpana dan menutup pintu kemudian melarikan diri sambil bergumam,”apa-apaan ini!” (Oh No! That’s super funny!)
Lee Jae Ha komplain mengenai teman sekamarnya terutama ketika ia tahu Eun Shi Kyung memakai kamarnya sendiri. Ini karena ia pimpinan tim. Lee Jae Ha merasa itu diskriminasi dan menyarankan untuk membentuk kerjasama tim hal yang harus dilakukan adalah melenyapkan status dan rangking. Petugas tersebut menjawab bahwa pasangan sekamar telah dicocokkan berdasarkan karakteristik.
Dan yang paling penting pimpinan tim Utara adalah wanita. Lee Jae Ha mulai keluar insting playboynya mendengar pimpinan tim seorang wanita.
Sementara itu Kim Hang Ah di kamarnya bersama Jenderal , mempertanyakan tentang kebijakan untuk sekamar dengan pria. Wkakakak. Kayaknya Lee Jae Ha minta sekamar sama Kim Hang Ah. Jenderal membujuk Kim Hang Ah. (Dasar gila niih Jenderalnya juga). Kim Hang Ah takut rumor tidak sedap berkembang.
Tapi Jenderal mengatakan bahwa jika semuanya berjalan lancar mereka akan menangkap dua burung sekaligus. Maksudnya perjanjian mereka keduanya terpenuhi dan Kim Hang Ah dapat memiliki pengalaman dalam menjalin hubungan yang ditanggapi Kim Hang Ah dengan meneriaki pikiran error Jenderal. Tolong deh, sir!
Eun Shi Kyung datang bersama seorang perwakilan dari Korea Selatan. Kim Hang Ah memperkenalkan dirinya ramah namun ia segera mencampakkan tangan Eun Shi Kyung ketika ia meminta maaf atas keterlambatannya. Eun Shi Kyung keki abis. Yeom Dong Ha kelihatan gugup di depan Kim Hang Ah yang terlihat percaya diri. Kim Hang Ah menanyakan apakah mereka hanya dua orang, ketika Lee Jae Ha masuk ke dalam ruangan.
Kim Hang Ah memperkenalkan diri dan menyodorkan tangannya. Tapi Lee Jae Ha melewatkannya sambil bergumam tentang kekecewaannya karena mengharapkan seorang wanita. Kim Hang Ah mendekatinya dan mengatakan bahwa Lee Jae Ha memilki tahi lalat di bokongya. Lee Jae Ha heran dan Kim Hang Ah mengatakan selalu ada cara untuk mengetahuinya.
Kim Hang Ah: Silahkan duduk kamerad LeeLee Jae Ha berjalan ke tempat duduknya dan menendang kursi Eun Shi Kyung. Eun Shi Kyung pun terjatuh. Ia meminta maaf dengan kikuk dan mengajak untuk mulai makan. Hahaha, lucu ekspresinya.
Lee Jae Ha: Apa maksudmu dengan kamerad? Bagaimana kami menjadi kamerad?
Kim Hang Ah: Ah, aku tahu. Lain kali aku akan hati-hati dengan ucapanku. Lee Jae Ha-sshi. Aku tahu kau adalah adik dari Raja Negara ini, tapi tidak ada perlakuan spesial
Kim Hang Ah yang melihat sikap Lee Jae Ha pun merasa bahwa ia kekanak-kanakan.
Ri Kang Suk memperkenalkan dirinya sebagai bodyguard terbaik di Korea Utara. Lee Jae Ha berkata dalam hatinya bahwa Ri Kang Suk berusaha terlalu keras, memangnya siapa yang peduli. Eun Shi Kyung memperkenalkan dirinya sebagai grup divisi pertama yang di promosikan. Kim Hang Ah bertanya mengapa ia dipromosikan.
Belum sempat Eun Shi Kyung menjawab, Lee Jae Ha memotong dengan mengatakan bahwa Eun Shi Kyung yang pertama masuk. Yeom Dong Ha bingung dan mengatakan bahwa mereka lebih dulu masuk. Lee Jae Ha mengatakan bahwa divisi Eun Shi Kyung adalah divisi yang pertama kali berhasil masuk Pyongyang (Pyongyang adalah ibu kota Korut, jadi secara gak langsung Lee Jae Ha punya maksud merendahkan Korut kayaknya). Yeom Dong Ha dan Lee Jae Ha berbantah-bantahan membuat Ri Kang Suk emosi.
Kim Hang Ah menahannya. dan menyuruh Kwon Young Bae memperkenalkan dirinya sebagai perwakilan tim Korea Utara. Lee Jae Ha mengatakan ia dari tentara batalyon 45 dan merasa senang bertemu dengan Kwon. Ia mengatakan batalyon mereka pernah saling berhadapan. Dan batalyon Lee Jae Ha membinasakan banyak pasukan batalyon mereka. Kim Hang Ah tampak menahan kesal. Eun Shi Kyung mencoba menahannya, tapi Lee Jae Ha terus melanjutkan bahwa itu sebuah kebetulan yang sangat lucu.
Kim Hang Ah: Kamerad Lee.Wajah Lee Jae Ha yang tadinya usil berubah serius. Suasana satu sama lain menjadi tegang, Kim Hang Ah pun menenangkan dirinya dengan bertanya dimana letak kamar mandi. Kim Hang Ah meminta Lee Jae Ha untuk memastikan bahwa toilet itu sudah aman.
Lee Jae Ha: Karena kita telah melihat satu sama lain membunuh, bagaimana kalau kita berpelukan?
Kim Hang Ah: Kamerad Lee!
Lee Jae Ha: Hey, Bibi berhenti menyebutku kamerad
Kim Hang Ah: Kamerad Lee ! (kali ini ia menggebrak meja)
Lee Jae Ha: Aku bilang aku bukan seorang kamerad
Ia tersenyum penuh arti ketika masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Lee Jae Ha mulai curiga, namun sebelum kecurigaanya terpenuhi,
Kim Hang Ah mulai menghajarnya dan mengunci lengan Lee Jae Ha yang mengaduh kesakitan. Dengan wajah dingin Kim Hang Ah memperkenalkan dirinya secara resmi sebagai perwakilan Korea Utara dimana ia pernah bekerja di Tim Unit Spesial Komando yang membuat Lee Jae Ha terbelalak.
“Siapa sangka aku berakhir di sini? Mereka menghabiskan waktu lama untuk mengajari kami tentang negaramu. Apakah kau tau apa yang mereka katakan pada kami?”
Ia melempar Lee Jae Ha ke lantai dan mengatakan untuk membunuh Lee Jae Ha begitu kau melihatnya.
Komentar:
Anis udah bilang kalau ini drama airing pertama anis kan? Yap, sebenarnya anis maunya cuma pengen ngerekap drama favorit anis aja. Tapi Ha Ji Won yang selama ini penampilannya belum pernah mengecewakan anis, dengan sukarela memutuskan untuk berinvestasi di drama ini. Sejujurnya anis gak tau apakah aksen Korut Ha Ji Won udah bener, tapi sedikit canggung mendengar aksen yang digunakannya di drama ini. Selain itu rasanya Ha Ji Won pas sekali memerankan Prajurit tangguh yang kasar, namun memiliki sifat feminim. Ia berbicara dengan tone yang full aegyo di luar tugas. Hahah, what a unique character.
Adapun Lee Seung Gi selama ini selalu bermain di drama yang hits. Walaupun begitu anis tidak begitu terkesan dengan aktingnya karena semua karakternya sama. Pria kaya, manja dan seenaknya. Kali ini ia sekali lagi memainkan peran dengan karakter sama. Tapi kali ini ia pintar. Wajahnya berganti-ganti dari jenaka hingga serius. Dan anis penasaran kenapa dia benci sekali sama Korut, kayaknya dia murka banget waktu Kim Hang Ah memanggilnya kamerad. Dari sifat seenak udelnya dan terlihat konyol serta pengecut, ia seperti mempunyai hidden agenda ketika wajahnya berubah serius? Tapi apa itu?
Jo Jung Suk! Ya, walaupun baru muncul di menit-menit terakhir episode satu aktor yang meniti karirnya ini mulai dari aktor musikal, Totally stole the show for me, ahemm! Masuk akal ia mencoba mengancam pangeran mahkota manja mengingat rumor Lee Jae Ha sebagai pangeran yang pemalas dan egois. Walaupun ia tersenyum meremehkan, tapi anis pikir ia sedikit puas ternyata pangeran tidak selemah itu. Episode 1 dimulai dengan perlahan. Tidak terlalu menampilkan sisi komedi maupun ketegangannya. Semuanya berjalan seimbang. Bagaimana pendapat readers? Ada yang pro atau kontra? Hhm, nantikan terus sinopsisnya di pelangidrama yaa..
No comments:
Post a Comment