Sinopsis Flower Boy Next Door Episode 8
Dok-mi ingat saat Enrique masih ada di apartemennya. Enrique mengubah retakan di langit-langit kamar Dok-mi menjadi lukisan pohon yang indah. Enrique menjelaskan, ia kabur dari rumah karena ia hanya tidak ingin berada di antara kakaknya dan Seo Young.
Dok-mi tampak bingung, di sana ada Tae Joon yang jalan mendekat, sementara di depannya Enrique memeluk Seo Young. Dok-mi akhirnya membuat keputusan. Ia jalan cepat ke arah Enrique dan menariknya. Jin-rak tampak syok dan ingin mencegah Dok-mi. Enrique juga terkejut dan memandangi Dok-mi.
Tak lama kemudian, Tae Joon jalan ke arah mereka. Tae Joon menyapa Dok-mi. Dok-mi membungkuk dan membalas sapaan Tae Joon. Enrique menoleh ke arah kakaknya dan baru sadar apa yang sebenarnya dilakukan Dok-mi. Dok-mi ingin Enrique tidak menjadi orang ketiga di antara Tae Joon dan Seo Young. Jika Tae Joon melihat Seo Young dan Enrique berpelukan maka ia akan berpikir bahwa masih menyukai Seo Young. Tae Joon membawa jaket dan sepatu untuk Seo Young, ia juga membantu Seo Young memakainya. Tae Joon minta maaf pada Enrique, ia tiba-tiba mengatakan rencananya pada Seo Young dan dia jadi marah. Sementara itu Jin-rak bingung dengan pria yang baru datang itu.
Tae Joon marah dengan Seo Young karena tidak mendengarkan seluruh penjelasan yang ia berikan.
Seo Young: Apa bedanya jika menunggu kau selesai menjelaskan, kau tetap akan pergi. Enrique melihat ada Jin-rak lalu ia melepaskan pegangan tangan Dok-mi. Enrique berteriak agar kakaknya dan Seo Young tidak bertengkar.
Seo Young: Aku juga sudah muak dengan semua ini.
Enrique berterima kasih atas bantuan Dok-mi, jika tidak Tae Joon akan salah paham. Dok-mi ingin mengatakan sesuatu tapi ia tahu kehadiran Jin-rak, Dok-mi tidak jadi berbicara. Jin-rak menyadari bahwa ia menganggu mereka berdua. Ia berkata akan masuk ke dalam.
Enrique: Ah tidak. Walau saat ini keadaaannya sulit, penjelasannya singkat. Hanya perlu waktu saja.
Jin-rak: Kamu tidak perlu menjelaskan semua itu.
Enrique terdiam. Dok-mi pamit untuk pergi diikuti oleh Jin-rak
Dok-mi berhenti berjalan dan berbalik ke arah Enrique. "Kita harus berbicara"kata Dok-mi ke Enrique. Mendengar itu Jin-rak cemberut dan pergi.
Dok-mi minta Enrique untuk tidak mencantumkan namanya di buku Enrique. Enrique berkata sudah mendengar dari pihak penerbit. Enrique heran, Dok-mi sudah membuat tulisannya yang mentah menjadi bagus, tapi kenapa menolak namanya ditampilkan di cover?.
“Apa itu membuatmu malu? Apa harus di bukumu sendiri maka namamu baru boleh muncul? Apa karena bukuku tidak bagus? Kau merasa tidak senang namamu ada di situ?” Dok-mi menjelaskan, orang yang berpikir seperti Enrique mungkin tidak tahu tapi editor lain tidak seperti itu, jika seorang penulis bekerja keras untuk sebuah buku, mereka berkeras itu adalah bukunya. Dok-mi tidak mau seperti itu, menaruh namanya di buku orang dan mendapat bagian dari royalti. Dok-mi meminta maaf karena telah menyebut Enrique sebagai cangkang kosong, itu sungguh kelewat batas. Enrique mengerti kenapa Dok-mi menganggapnya cangkang kosong.
“Sebenarnya kau tidak percaya padaku kan? Kau pikir aku masih ada perasaan pada Seo Young dan aku akan menyakiti Tae Joon. Itulah sebabnya kau melibatkan diri di luar kebiasaan dari dirimu. Aku memang cangkang kosong yang hanya memikirkan diriku sendiri.”
Dok-mi berkata, "aku melakukannya karena untuk mencegah salah paham yang akan menghantuimu seumur hidupmu. Berhentilah menghibur dan mengkhawatirkan Seo Young itu bukan tanggung jawabmu".
Enrique : Nasihatmu kasar sekali, tapi kalau temanku menangis dan merasa depresi aku tidak bisa bersikap seolah aku tidak mengetahuinya, jika aku melakukannya dan terjadi kesalahpahaman dan hatiku jadi kusut, yang harus kulakukan hanyalah melepaskan simpulnya.
Dok-mi : Ada simpul yang tidak bisa kau lepaskan.
Enrique: Kuharap aku tahu apa simpul itu, akan menyenangkan kalau tahu apa yang berat bagimu. Selain diriku sendiri, apa yang ada di dalam hati dan pikiran seseorang, membuatku ingin tahu soal itu.
Jin-rak berusaha mendengar apa yang dibicarakan antara Dok-mi dan Enrique. Tiba-tiba Hpnya berdering. Jin-rak kaget setengah mati. Dok-mi dan Enrique menoleh ke arah suara itu. Mereka terkejut melihat Jin-rak di sana. Jin-rak pura-pura menelpon editornya dan berkata ia akan segera tiba di kantor, sambil memberikan sapaan terhadap Enrique dan Dok-mi. Sambil menunjuk Jin-rak, Enrique berkata ”dia adalah orang yang mengatakan padaku tentang kata kuncimu.
Betapa ia banyak mengetahui tentang dirimu, kurasa dia juga tidak sering keluar, kalian mirip. Akan bagus kalau kalian bertemu dan bicara tentang setiap sudut di lingkungan ini.” Dok-mi jalan pergi karena merasa tidak perlu mendengar Enrique. Enrique menghadangnya, “karena kau lebih dulu mengajakku bicara, kita ketemu lagi nanti!”ujarnya, Enrique pun langsung kabur.
Jin-rak bicara dengan editor webtoon-nya. Editor minta Jin-rak tidak muncul tiba2 dan ia berkata tiba2 ingin makan snack gara2 Jin-rak. Jin-rak teriak2 dan berkata ia tidak akan ke kantor, mulai saat ini sampai selama hidupnya, meskipun ia mati ia tidak akan pergi ke sana. Sang editor pun jadi lebih tenang dan membicarakan karakter Jin-rak. “Tentang pria dari Spanyol itu, apa ada pria seperti itu di dunia ini? Dia itu fantasi melankolis, jenius, tampan, kepribadiannya baik, tidak mungkin ada orang seperti itu. Tidak boleh ada pria seperti itu dalam kisah cinta orang lain. Ubah karakter itu menjadi pengecut dan sampah. Karena wanita pasti jatuh hati dengan pria itu.” Jin-rak panik, benarkah? kenapa? kenapa? Dia akan pulang dalam sebulan. Editor berkata justru itu waktu yang pas untuk jatuh cinta. Pria itu bisa jatuh cinta dan pergi, maka cinta mereka akan jadi rahasia.
Jin-rak : Bagaimana itu bisa disebut cinta? Apa wanita memang menyukai hal seperti itu?
Editor : Tidak, bukan aku. Aku tidak ingin mengambil resiko seperti itu.
Editor: Penulis, tolong jangan percayakan menggambar karakternya pada asistenmu. Kau tidak boleh berlebihan dengan menggambar latar drama karena ini adalah melodrama. Sebaiknya kau konsentrasikan menggambar pada tokohnya saja. Karena latarnya terlalu bagus, para tokoh tidak menonjol. Mengerti?
Mendengar itu Jin-rak jadi lemas karena ia yang menggambarkan karakter. Berarti gambar yang Dong Hoon lebih bagus dari gambarnya.
Jin-rak jongkok dan sedih ada seorang yang menghampirinya. Enrique dengan ceria menyapa Jin-rak. Jin-rak teringat akan kata-kata editornya untuk membuat karakter Enrique menjadi pengecut dan sampah.
Jin-rak dan Enrique jalan sama-sama. Enrique mengajak Jin-rak untuk menonton bola bersama. Enriqe akan mendukung Madrid karena Barcelona sudah sering menang jadi Enrique sudah bosan. Demi Jin-rak ia rela mendukung Madrid. Jin-rak memarahinya karena berganti tim sesuai keadaan dan dengan siapa ia menonton. Ia tidak suka dengan orang seperti itu. Selama ini Jin-rak hanya mendukung satu tim seumur hidupnya. Enrique memuji Jin-rak yang hanya menyukai satu tim saja, “kau benar-benar pencinta bola.”pujinya. “Jika ingin menang tidak masalah untuk menjatuhkan orang lain walau itu dengan saudara sendiri. Itulah pemain bola.”
Jin-rak: Orang seperti apa yang akan menjatuhkan saudaranya sendiri karena bola? Bagaimana mungkin sepak bola lebih penting dibandingkan saudara. Kenapa begitu?
Enrique: Kau membenciku karena Ahjumma kan?
Jin-rak: Kenapa kau memanggil ahjumma pada Dok-mi?
Enrique: Baiklah, baiklah!! Dok-mi! Dok-mi! Aku penasaran padanya. Mengapa dia hidup seperti itu? mengapa dia tiba keluar menghadapi dunia ini? Dia begitu berbeda bagiku.
Jin-rak: Awalnya aku juga begitu. Aku terus bertanya tentang dirinya setiap waktu. Rasa penasaran berubah menjadi rasa khawatir, dan rasa khawatir membuat diriku terus memikirkannya. Enrique berkata seharusnya Jin-rak berterima kasih padanya, karena ia orang yang terbuka dan pergi ke sana, menggedor pintu kamarnya dan membawanya keluar dari ruangan itu dan Jin-rak bisa mengaku padanya.
Jin-rak teriak : Aku belum mengaku.
Enrique : Sudahlah, tapi kau tetap berterima kasih sedikit padaku. Baik Baik, aku tidak akan ingin tahu, ok setuju. Aku akan pulang dalam sebulan....
Jin-rak memotongnya, “jangan berkata seperti itu, semakin singkat waktumu, kau jadi semakin menarik perhatian. Jangan menyebut tanggal kadaluwarsa lagi.”
Enrique tersinggung, “memangnya aku ini apa, kaleng makanan? Jadi aku ini cangkang kosong, raja arogan, sampah masyarakat, kaleng makanan?” Jin-rak merasa kasihan, paling tidak kaleng makanan bisa bertahan lama. Jin-rak minta Enrique tidak mengikutinya. Enrique berkata ia akan pulang. Lalu jalan ke arah apartemennya, ia berkata ke Jin-rak, “selamat malam, tidur yang nyenyak.”
Enrique berhenti dan ingat saat Dok-mi menarik lengannya tadi. Enrique tersenyum, wajahnya melembut ia bicara sendiri : ‘Aku tersentuh, ahjumma.’
Dong Hoon masuk ke sebuah klub. Ia menghampiri seorang wanita dan bertanya apakah ia hendak pergi. Dong Hoon memapah wanita itu untuk keluar dari klub. Wanita itu sudah mabuk, tapi tetap saja mengajak teman-temannya minum lagi di tempat lain. Dong Hoon menawarkan diri untuk mengambil mobil wanita itu, dan ia pun mengangguk. Ketika Dong Hoon memanaskan mobil ia dapat telepon dari Jin-rak. Jin-rak berkata mulai sekarang Dong Hoon akan menggambar karakter bersamanya, dan bilang Dong Hoon bukan pekerja magang lagi. Dong Hoon bingung maksud perkataan Jin-rak tapi telepon sudah ditutup oleh Jin-rak.
Teman-teman wanita itu bertanya siapa Dong Hoon. Dong Hoon memberikan kartu namanya.
Di dalam kartu tertulis: supir flower boy. Ternyata Dong Hoon bekerja sebagai supir sewaan.
Dong Hoon mengantar mereka ke tempat kedua dan menerima bayaran 50ribu won.
Do Hwi minum bersama dengan ketiga temannya di restoran. Ketiga temannya kesal dengannya karena lupa akan janjinya bahwa mereka akan ke klub. “Bukankah kau mengajak kami ke sana?.” Do Hwi menyuruh mereka untuk pergi sendiri, “untukku saat ini adalah showtime!!”
Dok-mi melihat buku Enrique, lalu mengambil topi panda milik Enrique. Dok-mi menurunkan kotak dari Do Hwi dan melihat isinya. Isinya memang barang-barang kenangan mereka semasa SMA, ada foto, album dan benda-benda lucu lainnya.
Hp Dok-mi bunyi, ternyata Do Hwi menelponnya. Do Hwi menunggu Dok-mi mengangkat teleponnya, dan berkata siapa yang akan menang.
Dok-mi melihat HPnya yang terus berbunyi. Ia teringat akan perkataan Enrique tentang seorang penjaga gawang tidak apa-apa minta bantuan kepada pemain lain.
Dok-mi pun mengangkat teleponnya.
Do Hwi langsung akting pura-pura mabuk. “Temanku..Go dong mi go dong mi, godong...godong..Apa ini? kau seharusnya memanggilku cha dor hwi..cha dor hwi..kita ini godong dan chador.” Dok-mi menjawab dengan dingin, kalau tidak ada yang lain, ia akan menutup telponya. Do Hwi tidak mau menutup telpon dan akan terus seperti ini sampai Dok-mi memanggilnya Chador.
“Aku pasti sudah mabuk..aku bahkan tidak tahu dimana tempat ini, apa aku mati beku saja di jalanan? godong..godong..” Do Hwi pura-pura mau muntah dan ia menutup telp.
Dok-mi menutup telponnya. Dok-mi duduk dan mencoba menyebut nama godong ...godong godong mi..cha dor cha dor. “Sudah lama tidak ada orang memanggilku seperti itu.” Dok-mi mengelengkan kepala dan menatap kardus pemberian Do Hwi.
Di suatu tempat, ada seseorang yang melihat isi Hp Enrique dan melakukan sesuatu terhadap foto Enrique dan Seo Young.
Enrique sedang online, dia menuliskan bahwa HPnya hilang. Enrique menemukan fotonya bersama Seo Young dan semua gosip online, kalau Seo Young adalah pacar Enrique dan Enrique sudah punya anak.
Tae Joon pulang. Enrique tanya dimana Seo Young. Tae Joon berkata Seo Young ingin sendiri. “Mengapa kau tidak menelponnya saja.” Tae Joon bertanya ke Enrique, apakah ia mengirim sms kepadanya? Enrique bingung dan ia berkata bahwa ponselnya hilang.
Tae Joon menunjukkan ponselnya, lalu apa ini? Enrique melihatnya dan ia terkejut karena isinya adalah foto2 pribadinya. Enrique berkata ia mengira orang itu hanya ingin mencuri, ternyata ia merencanakan semua ini. “Tidak heran orang itu mati-matian melarikan diri, apa yang ia inginkan dariku?”
Tae Joon hendak melaporkan ini pada polisi. Enrique menolak, “sudahlah, aku bukan selebriti, tidak ada yang penting.” Enrique melihat semua fotonya yang bersama Seo Young disebar secara online. Posenya akan mudah mengundang salah paham. Karena Enrique tidur di dekat Seo Young. Enrique cepat2 menjelaskan pada kakaknya, ini karena mereka tinggal berdekatan selama 10 tahun.
Tae Joon minta Enrique telp Seo Young. Tapi Enrique berkata Seo Young tidak pernah mempedulikan hal seperti ini. Tae Joon berkata akan pergi besok pagi. Enrique terkejut, bukannya bulan depan? Tae Joon akan menitipkan anjingnya si Hippo ke penitipan anjing sebelum berangkat ke pulau.
Enrique: Kak mengapa selalu mengambil keputusan sendiri, membuat orang2 di sekitarnya kesepian.
Tae Joon: Aku juga kesepian.
Enrique: Di sekitarku banyak orang kesepian.
Tiba2 ia sadar, kalau foto2 itu dikirim ke semua kontaknya maka artinya...
Enrique histeris, ia teriak dan menunjuk ke arah apartemen Dok-mi, “dia akan mengira aku sengaja mengirim foto-foto ini. Dia akan salah paham.”
Enrique pergi ke apartemen Dok-mi dengan alasan untuk mengambil topi pandanya. Enrique merasa perlu menjelaskan salah paham ini.
Dok-mi hendak akan pergi menjemput Do Hwi. Ia dapat SMS yang sama dengan Tae Joon, kiriman foto2 Enrique bersama Seo Young. Ia mengira Enrique sengaja mengirimkan foto itu kepadanya.
Jin-rak sedang mengubah tokoh Enrique di webtoonnya menjadi tokoh yang menjengkelkan. Ketika sedang menggambar ia mendapat SMS yang sama dari HP Enrique (karena nomornya juga tersimpan di HP Enrique). Tiba-tiba Jin-rak teringat kejadian Enrique sedang memeluk seorang gadis menangis dan Dok-mi menarik Enrique, lalu ada seorang pria lain yang membawa gadis itu pergi.
HP Jin-rak berbunyi. Do Hwi menelponnya. Jin-rak memarahinya mengapa ia menelponnya.
Setelah melihat foto itu Dok-mi tidak jadi pergi. Bel apartemennya berbunyi, ia meraih topi panda Enrique. Enrique bertanya tentang barang yang tertinggal. Dok-mi memberikan topi panda itu ke Enrique lalu menutup pintunya, tapi pintunya ditahan oleh kakinya Enrique. Dok-mi menatap Enrique dengan tatapan kesal dan ia menendang kaki Enrique. Apa Dok-mi cemburu? :p
Ternyata itu hanya angan-angan Dok-mi saja. Pintu apartemennya berbunyi tapi yang datang bukan Enrique melainkan Jin-rak. Ia mengajak Dok-mi pergi untuk menjemput Do Hwi yang sedang mabuk di bar dekat kantor pos. Karena Dok-mi tidak tahu di mana tempatnya jadi Do Hwi meminta mereka datang bersama. Dok-mi meminta maaf karena ia tidak bisa menjemput Do Hwi, ia merasa tidak nyaman bertemu dengannya. Jin-rak kecewa mendengarnya.
Jin-rak: Jangan khawatir aku akan menjemputnya, menjaganya dan mengantarnya dengan baik. Jin-rak menyalahkan dirinya, kenapa ia tidak langsung bicara dengan percaya diri, “apa kau bisa pergi denganku. Kenapa kau tidak bisa bicara?”
Jin-rak bertemu Ahjumma 404 yang tampak mabuk. Pak satpam membantunya. Ahjumma 404 berkata ia habis minum champagne. Tapi Pak satpam merasa ia mencium baru makgeolli. Ahjumma 404 memberikan bir untuk Pak satpam.
Tak lama Jin-rak pergi dari apartemen Dok-mi, Enrique datang dan menekan bel sekali. Enrique ingin menekannya lagi, tapi Dok-mi langsung membuka pintunya. Enrique terkejut, kenapa pintunya terbuka begitu cepat?
Enrique : Halo ajumma, apa aku meninggalkan sesuatu di dalam? Apa aku bisa masuk dan melihatnya?
Dok-mi langsung menutup pintu. Enrique bicara sendiri, “tidak heran, kukira ia membuka pintu terlalu mudah. Mati kau sekarang.” Enrique terus menekan bel. “Buka pintu, buka pintu.” Dok-mi membuka pintu dan memberikan topi panda Enrique. Enrique heran, bagaimana Dok-mi tahu ia meninggalkan topi itu? Dok-mi jalan keluar. Enrique ingin tahu Dok-mi mau pergi ke mana. Enrique mengikuti Dok-mi.
Jin-rak menjemput Do Hwi dan merasa Do Hwi tidak terlalu mabuk seperti kedengarannya waktu di telpon. Jin-rak jalan bersama Do Hwi. Do Hwi pura-pura jatuh dan meraih lengan Jin-rak.
Do Hwi : Aku mabuk, tapi aku tidak mengatakan ini karena aku mabuk. Aku jatuh cinta padamu saat melihatmu pertama kali, Oh Jae Won-ssi. Jin-rak tidak bereaksi saat Do Hwi tanpa sengaja menyebut nama aslinya. Sebenarnya yang tahu nama asli Jin-rak hanya Enrique dan Dong Hoon. Jin-rak merasa Do Hwi mabuk dan hendak membelikan air untuknya. Do Hwi senang karena Jin-rak memperhatikan dirinya. Jin-rak bingung, aku melakukan itu? Do Hwi berkata ia bahagia untuk perhatian yang diberikan Jin-rak. Jin-rak berkata, "Aku tidak suka, jangan bahagia hanya karena kau merasa menyukainya".
Do Hwi menatap Jin-rak, ia memberikan tasnya pada Jin-rak dan meraih wajah Jin-rak. Do Hwi mencium paksa Jin-rak. Ampun DJ..
Jin-rak berusaha melepaskan diri, tapi Do Hwi tetap menahan kepala Jin-rak dan menciumnya terus. Akhirnya Jin-rak berhasil melepaskan diri dari Do Hwi. Ia melihat Do Hwi dengan tatapan tak suka, ia mengusap bibirnya dan jalan pergi.
Enrique memberitahu ke Dok-mi bahwa HPnya dicuri dan pencurinya telah memposting semua kehidupan pribadinya. Enrique menunjukkan telapak tangannya terluka gara-gara mengejar pencuri HPnya.
Enrique: Apa kau mendapat SMS dari HPku hari ini? Kau pasti tidak berpikir bahwa aku sengaja melakukan itu kan? kau tidak berpikir bahwa aku seberengsek itu kan?. Dok-mi diam saja.
Enrique: Ternyata kau berpikir aku orang brengsek! Seberapa rendah penilaianmu padaku? Apa aku buruk bagimu?
Dok-mi melihat Jin-rak berlari dan Do Hwi mengejarnya. Apakah Jin-rak salah paham melihat Dok-mi bersama dengan Enrique.
Do Hwi menyapanya dan berkata ke Dok-mi, “katanya kau tidak bisa datang tapi kau datang juga.” Do Hwi berdiri dekat-dekat dengan Jin-rak.
Jin-rak berkata ke Do Hwi, ia minta maaf sudah membuat Do Hwi salah paham, tapi ia menyukai orang lain. Jin-rak jalan pergi. Enrique akan mengikuti Jin-rak, tapi ia berhenti dan mendengarkan perkataan Do Hwi.
Do Hwi terlihat marah, ia bertanya pada Dok-mi apa ia orang yang disukai oleh Jin-rak.
Dok-mi: Apa kau senang seluruh perasaanmu diketahui oleh orang lain?
Do Hwi: Itu lebih baik daripada diam-diam di belakang orang.
Dok-mi: Kau sejak dulu seperti itu. Kapan aku bisa mengerti dirimu.
Jin-rak kembali ke apartemennya. Ada yang menggangu dalam pikirannya Do Hwi berulang kali memanggilnya dengan nama lamanya "Oh Jae Won".
Dok-mi menulis Diari :
Bagi seseorang, cinta itu seperti medali atau piala, hasil dari satu kemenangan untuk dibanggakan. Bagi seseorang, cinta adalah proses menunggu tanpa akhir yang berubah menjadi perasaan yang sebenarnya. Bagi wanita itu, cinta adalah sebuah rahasia yang tidak boleh diketahui orang, bahkan tidak untuk dirinya sendiri.
Dok-mi melihat ke langit-langit kamarnya yang retak dan diubah menjadi lukisan 2 burung terbang di atas pohon dilukis oleh Enrique.
Keesokannya Tae Joon bersiap akan pergi. Enrique mencoba menghubungi Seo Young tapi tidak diangkat. Enrique mencoba menghibur Tae Joon jika Seo Young berpikir akan mengakhirinya pasti ia akan datang. Tapi Seo Young tidak datang, maka Seo Young akan membuat Tae Joon menderita di masa yang akan datang. Enrique berpamitan pada Hippo, tiba-tiba ia mendapat ide.
Dok-mi dapat pesan dari Tae Joon, ia menyuruhnya untuk bertemu. Dok-mi melihat ke apartemen seberang, tidak ada orang di sana. Ia bingung. Lalu ada SMS masuk, ‘aku menunggu’.
Dok-mi bergegas keluar. Ia melihat kotak susunya sudah ditempeli post-it oleh Jin-rak. Dibawah ia mencari Tae Joon tapi tidak melihat siapapun. Ia hendak kembali ke apartemennya. Lalu ada yang berteriak memanggilnya "Ahjumma" di balik tembok. Dok-mi terkejut. Enrique melihat itu tertawa. Enrique berkata bahwa ia ingin bertemu dengannya, Tae Joon tadi yang mengirim SMS pada Dok-mi. Jika dirinya yang memanggil pasti Dok-mi tidak datang. Mendengar itu Dok-mi kesal dan ia hendak berjalan ke apartemennya. Enrique memanggil nama Hippo. Melihat ada Hippo Dok-mi tidak jadi balik. Ia mengelusnya dengan sayang.
Enrique: Ini saat terakhirmu melihat Hippo. Tae Joon akan berangkat ke pulau. Hippo akan di tempatkan di tempat penitipan binatang. Di sana udara dan pemandangannya bagus, Hippo akan sering berlari dan dapat pacar.
Dok-mi membelai Hippo dan berkata untuk tetap sehat. Enrique terus memuji dirinya sendiri tapi tidak ditanggapi oleh Dok-mi. Enrique kesal karena Dok-mi tidak menangapinya.
Tae Joon menepikan mobilnya. Ia turun dan jalan ke arah Dok-mi dan Enrique. Dok-mi bertanya pada Tae Joon apa ia akan pergi sekarang? Tae Joon membenarkan. Dok-mi mengucapkan selamat jalan dan sampai ketemu lagi. Enrique melihat Seo Young datang dan menghampiri mereka.
Seo Young menghampiri Tae Joon dan berkata, “Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. Aku sudah melakukan yang bisa kulakukan, benar kan oppa?”
Tae Joon terkejut mendengarnya tapi ia juga meminta maaf pada Seo Young. Seo Young berkata Tae Joon tidak perlu minta maaf.
Enrique teringat saat Seo Young meminta maaf padanya karena tidak bisa membalas perasaan Enrique. Dan Seo Young mengatakan yang sama seperti yang diucapkan Seo Young pada Tae Joon. Sama ketika Enrique hendak melepaskan Seo Young. Berarti Seo Young hendak melepaskan Tae Joon.
Enrique merasa tidak enak, ia tanya apa Tae Joon serius dengan ini. “Apa kau tahu apa arti permintaan maaf itu? Itu berarti ini sudah berakhir. Jangan mendatangiku lagi.”
Tae Joon : Benar, memang itu yang kumaksud.
Seo Young minta Enrique tidak ikut campur. Ia minta maaf pada Tae Joon karena selama ini terus mengganggunya.
“Aku akan pulang ke Spanyol bersama Kkae Geum ke Spanyol.” Tae Joon terlihat kecewa. Enrique minta Seo Young tidak bicara sembarangan.
“Pikirkan dulu apa yang akan kau katakan.”ujar Enrique.
Seo Young berkata ke Enrique, ia sudah melihat foto-foto yang bertebaran di internet. “Aku tidak tahu ada foto seperti itu, kenapa kau bisa memilikinya. Karena aku terluka akhirnya aku bisa memahami luka di hatimu.” Seo Young memberikan dua lembar tiket pesawat ke Spanyol pada Enrique, “aku ingin pergi sekarang juga. Ayo kita pergi bersama.”ajaknya.
Diam-diam Enrique melihat ke arah Dok-mi dan menatapnya dengan sedih. Dok-mi tampak hancur dan Enrique kelihatan bingung, ia melihat ke arah Dok-mi.
~There's a hazardous tunnel zone ahead~
Enrique, Dok-mi, dan Jin-rak berjalan bersama untuk pulang. Dalam
perjalanan pulang Enrique bertemu dengan Seo Young keluar dari apartemen
sambil menangis. Enrique bertanya apa yang terjadi. Seo Young bertanya
ke Enrique,“apa kamu tahu bahwa Oppa ingin pergi ke pulau?”. Enrique
tidak mengerti, bukankah Seo Young juga sudah tahu impian kakaknya
selama ini. Seo Young tidak peduli dengan impian Tae Joon, lalu
bagaimana dengan dirinya. Seo Young menangis dan memukuli Enrique.
Enrique menjatuhkan tas plastik berisi makanannya dan memeluk Seo Young.Dok-mi ingat saat Enrique masih ada di apartemennya. Enrique mengubah retakan di langit-langit kamar Dok-mi menjadi lukisan pohon yang indah. Enrique menjelaskan, ia kabur dari rumah karena ia hanya tidak ingin berada di antara kakaknya dan Seo Young.
Dok-mi tampak bingung, di sana ada Tae Joon yang jalan mendekat, sementara di depannya Enrique memeluk Seo Young. Dok-mi akhirnya membuat keputusan. Ia jalan cepat ke arah Enrique dan menariknya. Jin-rak tampak syok dan ingin mencegah Dok-mi. Enrique juga terkejut dan memandangi Dok-mi.
Tak lama kemudian, Tae Joon jalan ke arah mereka. Tae Joon menyapa Dok-mi. Dok-mi membungkuk dan membalas sapaan Tae Joon. Enrique menoleh ke arah kakaknya dan baru sadar apa yang sebenarnya dilakukan Dok-mi. Dok-mi ingin Enrique tidak menjadi orang ketiga di antara Tae Joon dan Seo Young. Jika Tae Joon melihat Seo Young dan Enrique berpelukan maka ia akan berpikir bahwa masih menyukai Seo Young. Tae Joon membawa jaket dan sepatu untuk Seo Young, ia juga membantu Seo Young memakainya. Tae Joon minta maaf pada Enrique, ia tiba-tiba mengatakan rencananya pada Seo Young dan dia jadi marah. Sementara itu Jin-rak bingung dengan pria yang baru datang itu.
Tae Joon marah dengan Seo Young karena tidak mendengarkan seluruh penjelasan yang ia berikan.
Seo Young: Apa bedanya jika menunggu kau selesai menjelaskan, kau tetap akan pergi. Enrique melihat ada Jin-rak lalu ia melepaskan pegangan tangan Dok-mi. Enrique berteriak agar kakaknya dan Seo Young tidak bertengkar.
Seo Young: Aku juga sudah muak dengan semua ini.
Enrique berterima kasih atas bantuan Dok-mi, jika tidak Tae Joon akan salah paham. Dok-mi ingin mengatakan sesuatu tapi ia tahu kehadiran Jin-rak, Dok-mi tidak jadi berbicara. Jin-rak menyadari bahwa ia menganggu mereka berdua. Ia berkata akan masuk ke dalam.
Enrique: Ah tidak. Walau saat ini keadaaannya sulit, penjelasannya singkat. Hanya perlu waktu saja.
Jin-rak: Kamu tidak perlu menjelaskan semua itu.
Enrique terdiam. Dok-mi pamit untuk pergi diikuti oleh Jin-rak
Dok-mi berhenti berjalan dan berbalik ke arah Enrique. "Kita harus berbicara"kata Dok-mi ke Enrique. Mendengar itu Jin-rak cemberut dan pergi.
Dok-mi minta Enrique untuk tidak mencantumkan namanya di buku Enrique. Enrique berkata sudah mendengar dari pihak penerbit. Enrique heran, Dok-mi sudah membuat tulisannya yang mentah menjadi bagus, tapi kenapa menolak namanya ditampilkan di cover?.
“Apa itu membuatmu malu? Apa harus di bukumu sendiri maka namamu baru boleh muncul? Apa karena bukuku tidak bagus? Kau merasa tidak senang namamu ada di situ?” Dok-mi menjelaskan, orang yang berpikir seperti Enrique mungkin tidak tahu tapi editor lain tidak seperti itu, jika seorang penulis bekerja keras untuk sebuah buku, mereka berkeras itu adalah bukunya. Dok-mi tidak mau seperti itu, menaruh namanya di buku orang dan mendapat bagian dari royalti. Dok-mi meminta maaf karena telah menyebut Enrique sebagai cangkang kosong, itu sungguh kelewat batas. Enrique mengerti kenapa Dok-mi menganggapnya cangkang kosong.
“Sebenarnya kau tidak percaya padaku kan? Kau pikir aku masih ada perasaan pada Seo Young dan aku akan menyakiti Tae Joon. Itulah sebabnya kau melibatkan diri di luar kebiasaan dari dirimu. Aku memang cangkang kosong yang hanya memikirkan diriku sendiri.”
Dok-mi berkata, "aku melakukannya karena untuk mencegah salah paham yang akan menghantuimu seumur hidupmu. Berhentilah menghibur dan mengkhawatirkan Seo Young itu bukan tanggung jawabmu".
Enrique : Nasihatmu kasar sekali, tapi kalau temanku menangis dan merasa depresi aku tidak bisa bersikap seolah aku tidak mengetahuinya, jika aku melakukannya dan terjadi kesalahpahaman dan hatiku jadi kusut, yang harus kulakukan hanyalah melepaskan simpulnya.
Dok-mi : Ada simpul yang tidak bisa kau lepaskan.
Enrique: Kuharap aku tahu apa simpul itu, akan menyenangkan kalau tahu apa yang berat bagimu. Selain diriku sendiri, apa yang ada di dalam hati dan pikiran seseorang, membuatku ingin tahu soal itu.
Jin-rak berusaha mendengar apa yang dibicarakan antara Dok-mi dan Enrique. Tiba-tiba Hpnya berdering. Jin-rak kaget setengah mati. Dok-mi dan Enrique menoleh ke arah suara itu. Mereka terkejut melihat Jin-rak di sana. Jin-rak pura-pura menelpon editornya dan berkata ia akan segera tiba di kantor, sambil memberikan sapaan terhadap Enrique dan Dok-mi. Sambil menunjuk Jin-rak, Enrique berkata ”dia adalah orang yang mengatakan padaku tentang kata kuncimu.
Betapa ia banyak mengetahui tentang dirimu, kurasa dia juga tidak sering keluar, kalian mirip. Akan bagus kalau kalian bertemu dan bicara tentang setiap sudut di lingkungan ini.” Dok-mi jalan pergi karena merasa tidak perlu mendengar Enrique. Enrique menghadangnya, “karena kau lebih dulu mengajakku bicara, kita ketemu lagi nanti!”ujarnya, Enrique pun langsung kabur.
Jin-rak bicara dengan editor webtoon-nya. Editor minta Jin-rak tidak muncul tiba2 dan ia berkata tiba2 ingin makan snack gara2 Jin-rak. Jin-rak teriak2 dan berkata ia tidak akan ke kantor, mulai saat ini sampai selama hidupnya, meskipun ia mati ia tidak akan pergi ke sana. Sang editor pun jadi lebih tenang dan membicarakan karakter Jin-rak. “Tentang pria dari Spanyol itu, apa ada pria seperti itu di dunia ini? Dia itu fantasi melankolis, jenius, tampan, kepribadiannya baik, tidak mungkin ada orang seperti itu. Tidak boleh ada pria seperti itu dalam kisah cinta orang lain. Ubah karakter itu menjadi pengecut dan sampah. Karena wanita pasti jatuh hati dengan pria itu.” Jin-rak panik, benarkah? kenapa? kenapa? Dia akan pulang dalam sebulan. Editor berkata justru itu waktu yang pas untuk jatuh cinta. Pria itu bisa jatuh cinta dan pergi, maka cinta mereka akan jadi rahasia.
Jin-rak : Bagaimana itu bisa disebut cinta? Apa wanita memang menyukai hal seperti itu?
Editor : Tidak, bukan aku. Aku tidak ingin mengambil resiko seperti itu.
Editor: Penulis, tolong jangan percayakan menggambar karakternya pada asistenmu. Kau tidak boleh berlebihan dengan menggambar latar drama karena ini adalah melodrama. Sebaiknya kau konsentrasikan menggambar pada tokohnya saja. Karena latarnya terlalu bagus, para tokoh tidak menonjol. Mengerti?
Mendengar itu Jin-rak jadi lemas karena ia yang menggambarkan karakter. Berarti gambar yang Dong Hoon lebih bagus dari gambarnya.
Jin-rak jongkok dan sedih ada seorang yang menghampirinya. Enrique dengan ceria menyapa Jin-rak. Jin-rak teringat akan kata-kata editornya untuk membuat karakter Enrique menjadi pengecut dan sampah.
Jin-rak dan Enrique jalan sama-sama. Enrique mengajak Jin-rak untuk menonton bola bersama. Enriqe akan mendukung Madrid karena Barcelona sudah sering menang jadi Enrique sudah bosan. Demi Jin-rak ia rela mendukung Madrid. Jin-rak memarahinya karena berganti tim sesuai keadaan dan dengan siapa ia menonton. Ia tidak suka dengan orang seperti itu. Selama ini Jin-rak hanya mendukung satu tim seumur hidupnya. Enrique memuji Jin-rak yang hanya menyukai satu tim saja, “kau benar-benar pencinta bola.”pujinya. “Jika ingin menang tidak masalah untuk menjatuhkan orang lain walau itu dengan saudara sendiri. Itulah pemain bola.”
Jin-rak: Orang seperti apa yang akan menjatuhkan saudaranya sendiri karena bola? Bagaimana mungkin sepak bola lebih penting dibandingkan saudara. Kenapa begitu?
Enrique: Kau membenciku karena Ahjumma kan?
Jin-rak: Kenapa kau memanggil ahjumma pada Dok-mi?
Enrique: Baiklah, baiklah!! Dok-mi! Dok-mi! Aku penasaran padanya. Mengapa dia hidup seperti itu? mengapa dia tiba keluar menghadapi dunia ini? Dia begitu berbeda bagiku.
Jin-rak: Awalnya aku juga begitu. Aku terus bertanya tentang dirinya setiap waktu. Rasa penasaran berubah menjadi rasa khawatir, dan rasa khawatir membuat diriku terus memikirkannya. Enrique berkata seharusnya Jin-rak berterima kasih padanya, karena ia orang yang terbuka dan pergi ke sana, menggedor pintu kamarnya dan membawanya keluar dari ruangan itu dan Jin-rak bisa mengaku padanya.
Jin-rak teriak : Aku belum mengaku.
Enrique : Sudahlah, tapi kau tetap berterima kasih sedikit padaku. Baik Baik, aku tidak akan ingin tahu, ok setuju. Aku akan pulang dalam sebulan....
Jin-rak memotongnya, “jangan berkata seperti itu, semakin singkat waktumu, kau jadi semakin menarik perhatian. Jangan menyebut tanggal kadaluwarsa lagi.”
Enrique tersinggung, “memangnya aku ini apa, kaleng makanan? Jadi aku ini cangkang kosong, raja arogan, sampah masyarakat, kaleng makanan?” Jin-rak merasa kasihan, paling tidak kaleng makanan bisa bertahan lama. Jin-rak minta Enrique tidak mengikutinya. Enrique berkata ia akan pulang. Lalu jalan ke arah apartemennya, ia berkata ke Jin-rak, “selamat malam, tidur yang nyenyak.”
Enrique berhenti dan ingat saat Dok-mi menarik lengannya tadi. Enrique tersenyum, wajahnya melembut ia bicara sendiri : ‘Aku tersentuh, ahjumma.’
Dong Hoon masuk ke sebuah klub. Ia menghampiri seorang wanita dan bertanya apakah ia hendak pergi. Dong Hoon memapah wanita itu untuk keluar dari klub. Wanita itu sudah mabuk, tapi tetap saja mengajak teman-temannya minum lagi di tempat lain. Dong Hoon menawarkan diri untuk mengambil mobil wanita itu, dan ia pun mengangguk. Ketika Dong Hoon memanaskan mobil ia dapat telepon dari Jin-rak. Jin-rak berkata mulai sekarang Dong Hoon akan menggambar karakter bersamanya, dan bilang Dong Hoon bukan pekerja magang lagi. Dong Hoon bingung maksud perkataan Jin-rak tapi telepon sudah ditutup oleh Jin-rak.
Teman-teman wanita itu bertanya siapa Dong Hoon. Dong Hoon memberikan kartu namanya.
Di dalam kartu tertulis: supir flower boy. Ternyata Dong Hoon bekerja sebagai supir sewaan.
Dong Hoon mengantar mereka ke tempat kedua dan menerima bayaran 50ribu won.
Do Hwi minum bersama dengan ketiga temannya di restoran. Ketiga temannya kesal dengannya karena lupa akan janjinya bahwa mereka akan ke klub. “Bukankah kau mengajak kami ke sana?.” Do Hwi menyuruh mereka untuk pergi sendiri, “untukku saat ini adalah showtime!!”
Dok-mi melihat buku Enrique, lalu mengambil topi panda milik Enrique. Dok-mi menurunkan kotak dari Do Hwi dan melihat isinya. Isinya memang barang-barang kenangan mereka semasa SMA, ada foto, album dan benda-benda lucu lainnya.
Hp Dok-mi bunyi, ternyata Do Hwi menelponnya. Do Hwi menunggu Dok-mi mengangkat teleponnya, dan berkata siapa yang akan menang.
Dok-mi melihat HPnya yang terus berbunyi. Ia teringat akan perkataan Enrique tentang seorang penjaga gawang tidak apa-apa minta bantuan kepada pemain lain.
Dok-mi pun mengangkat teleponnya.
Do Hwi langsung akting pura-pura mabuk. “Temanku..Go dong mi go dong mi, godong...godong..Apa ini? kau seharusnya memanggilku cha dor hwi..cha dor hwi..kita ini godong dan chador.” Dok-mi menjawab dengan dingin, kalau tidak ada yang lain, ia akan menutup telponya. Do Hwi tidak mau menutup telpon dan akan terus seperti ini sampai Dok-mi memanggilnya Chador.
“Aku pasti sudah mabuk..aku bahkan tidak tahu dimana tempat ini, apa aku mati beku saja di jalanan? godong..godong..” Do Hwi pura-pura mau muntah dan ia menutup telp.
Dok-mi menutup telponnya. Dok-mi duduk dan mencoba menyebut nama godong ...godong godong mi..cha dor cha dor. “Sudah lama tidak ada orang memanggilku seperti itu.” Dok-mi mengelengkan kepala dan menatap kardus pemberian Do Hwi.
Di suatu tempat, ada seseorang yang melihat isi Hp Enrique dan melakukan sesuatu terhadap foto Enrique dan Seo Young.
Enrique sedang online, dia menuliskan bahwa HPnya hilang. Enrique menemukan fotonya bersama Seo Young dan semua gosip online, kalau Seo Young adalah pacar Enrique dan Enrique sudah punya anak.
Tae Joon pulang. Enrique tanya dimana Seo Young. Tae Joon berkata Seo Young ingin sendiri. “Mengapa kau tidak menelponnya saja.” Tae Joon bertanya ke Enrique, apakah ia mengirim sms kepadanya? Enrique bingung dan ia berkata bahwa ponselnya hilang.
Tae Joon menunjukkan ponselnya, lalu apa ini? Enrique melihatnya dan ia terkejut karena isinya adalah foto2 pribadinya. Enrique berkata ia mengira orang itu hanya ingin mencuri, ternyata ia merencanakan semua ini. “Tidak heran orang itu mati-matian melarikan diri, apa yang ia inginkan dariku?”
Tae Joon hendak melaporkan ini pada polisi. Enrique menolak, “sudahlah, aku bukan selebriti, tidak ada yang penting.” Enrique melihat semua fotonya yang bersama Seo Young disebar secara online. Posenya akan mudah mengundang salah paham. Karena Enrique tidur di dekat Seo Young. Enrique cepat2 menjelaskan pada kakaknya, ini karena mereka tinggal berdekatan selama 10 tahun.
Tae Joon minta Enrique telp Seo Young. Tapi Enrique berkata Seo Young tidak pernah mempedulikan hal seperti ini. Tae Joon berkata akan pergi besok pagi. Enrique terkejut, bukannya bulan depan? Tae Joon akan menitipkan anjingnya si Hippo ke penitipan anjing sebelum berangkat ke pulau.
Enrique: Kak mengapa selalu mengambil keputusan sendiri, membuat orang2 di sekitarnya kesepian.
Tae Joon: Aku juga kesepian.
Enrique: Di sekitarku banyak orang kesepian.
Tiba2 ia sadar, kalau foto2 itu dikirim ke semua kontaknya maka artinya...
Enrique histeris, ia teriak dan menunjuk ke arah apartemen Dok-mi, “dia akan mengira aku sengaja mengirim foto-foto ini. Dia akan salah paham.”
Enrique pergi ke apartemen Dok-mi dengan alasan untuk mengambil topi pandanya. Enrique merasa perlu menjelaskan salah paham ini.
Dok-mi hendak akan pergi menjemput Do Hwi. Ia dapat SMS yang sama dengan Tae Joon, kiriman foto2 Enrique bersama Seo Young. Ia mengira Enrique sengaja mengirimkan foto itu kepadanya.
Jin-rak sedang mengubah tokoh Enrique di webtoonnya menjadi tokoh yang menjengkelkan. Ketika sedang menggambar ia mendapat SMS yang sama dari HP Enrique (karena nomornya juga tersimpan di HP Enrique). Tiba-tiba Jin-rak teringat kejadian Enrique sedang memeluk seorang gadis menangis dan Dok-mi menarik Enrique, lalu ada seorang pria lain yang membawa gadis itu pergi.
HP Jin-rak berbunyi. Do Hwi menelponnya. Jin-rak memarahinya mengapa ia menelponnya.
Setelah melihat foto itu Dok-mi tidak jadi pergi. Bel apartemennya berbunyi, ia meraih topi panda Enrique. Enrique bertanya tentang barang yang tertinggal. Dok-mi memberikan topi panda itu ke Enrique lalu menutup pintunya, tapi pintunya ditahan oleh kakinya Enrique. Dok-mi menatap Enrique dengan tatapan kesal dan ia menendang kaki Enrique. Apa Dok-mi cemburu? :p
Ternyata itu hanya angan-angan Dok-mi saja. Pintu apartemennya berbunyi tapi yang datang bukan Enrique melainkan Jin-rak. Ia mengajak Dok-mi pergi untuk menjemput Do Hwi yang sedang mabuk di bar dekat kantor pos. Karena Dok-mi tidak tahu di mana tempatnya jadi Do Hwi meminta mereka datang bersama. Dok-mi meminta maaf karena ia tidak bisa menjemput Do Hwi, ia merasa tidak nyaman bertemu dengannya. Jin-rak kecewa mendengarnya.
Jin-rak: Jangan khawatir aku akan menjemputnya, menjaganya dan mengantarnya dengan baik. Jin-rak menyalahkan dirinya, kenapa ia tidak langsung bicara dengan percaya diri, “apa kau bisa pergi denganku. Kenapa kau tidak bisa bicara?”
Jin-rak bertemu Ahjumma 404 yang tampak mabuk. Pak satpam membantunya. Ahjumma 404 berkata ia habis minum champagne. Tapi Pak satpam merasa ia mencium baru makgeolli. Ahjumma 404 memberikan bir untuk Pak satpam.
Tak lama Jin-rak pergi dari apartemen Dok-mi, Enrique datang dan menekan bel sekali. Enrique ingin menekannya lagi, tapi Dok-mi langsung membuka pintunya. Enrique terkejut, kenapa pintunya terbuka begitu cepat?
Enrique : Halo ajumma, apa aku meninggalkan sesuatu di dalam? Apa aku bisa masuk dan melihatnya?
Dok-mi langsung menutup pintu. Enrique bicara sendiri, “tidak heran, kukira ia membuka pintu terlalu mudah. Mati kau sekarang.” Enrique terus menekan bel. “Buka pintu, buka pintu.” Dok-mi membuka pintu dan memberikan topi panda Enrique. Enrique heran, bagaimana Dok-mi tahu ia meninggalkan topi itu? Dok-mi jalan keluar. Enrique ingin tahu Dok-mi mau pergi ke mana. Enrique mengikuti Dok-mi.
Jin-rak menjemput Do Hwi dan merasa Do Hwi tidak terlalu mabuk seperti kedengarannya waktu di telpon. Jin-rak jalan bersama Do Hwi. Do Hwi pura-pura jatuh dan meraih lengan Jin-rak.
Do Hwi : Aku mabuk, tapi aku tidak mengatakan ini karena aku mabuk. Aku jatuh cinta padamu saat melihatmu pertama kali, Oh Jae Won-ssi. Jin-rak tidak bereaksi saat Do Hwi tanpa sengaja menyebut nama aslinya. Sebenarnya yang tahu nama asli Jin-rak hanya Enrique dan Dong Hoon. Jin-rak merasa Do Hwi mabuk dan hendak membelikan air untuknya. Do Hwi senang karena Jin-rak memperhatikan dirinya. Jin-rak bingung, aku melakukan itu? Do Hwi berkata ia bahagia untuk perhatian yang diberikan Jin-rak. Jin-rak berkata, "Aku tidak suka, jangan bahagia hanya karena kau merasa menyukainya".
Do Hwi menatap Jin-rak, ia memberikan tasnya pada Jin-rak dan meraih wajah Jin-rak. Do Hwi mencium paksa Jin-rak. Ampun DJ..
Jin-rak berusaha melepaskan diri, tapi Do Hwi tetap menahan kepala Jin-rak dan menciumnya terus. Akhirnya Jin-rak berhasil melepaskan diri dari Do Hwi. Ia melihat Do Hwi dengan tatapan tak suka, ia mengusap bibirnya dan jalan pergi.
Enrique memberitahu ke Dok-mi bahwa HPnya dicuri dan pencurinya telah memposting semua kehidupan pribadinya. Enrique menunjukkan telapak tangannya terluka gara-gara mengejar pencuri HPnya.
Enrique: Apa kau mendapat SMS dari HPku hari ini? Kau pasti tidak berpikir bahwa aku sengaja melakukan itu kan? kau tidak berpikir bahwa aku seberengsek itu kan?. Dok-mi diam saja.
Enrique: Ternyata kau berpikir aku orang brengsek! Seberapa rendah penilaianmu padaku? Apa aku buruk bagimu?
Dok-mi melihat Jin-rak berlari dan Do Hwi mengejarnya. Apakah Jin-rak salah paham melihat Dok-mi bersama dengan Enrique.
Do Hwi menyapanya dan berkata ke Dok-mi, “katanya kau tidak bisa datang tapi kau datang juga.” Do Hwi berdiri dekat-dekat dengan Jin-rak.
Jin-rak berkata ke Do Hwi, ia minta maaf sudah membuat Do Hwi salah paham, tapi ia menyukai orang lain. Jin-rak jalan pergi. Enrique akan mengikuti Jin-rak, tapi ia berhenti dan mendengarkan perkataan Do Hwi.
Do Hwi terlihat marah, ia bertanya pada Dok-mi apa ia orang yang disukai oleh Jin-rak.
Dok-mi: Apa kau senang seluruh perasaanmu diketahui oleh orang lain?
Do Hwi: Itu lebih baik daripada diam-diam di belakang orang.
Dok-mi: Kau sejak dulu seperti itu. Kapan aku bisa mengerti dirimu.
Jin-rak kembali ke apartemennya. Ada yang menggangu dalam pikirannya Do Hwi berulang kali memanggilnya dengan nama lamanya "Oh Jae Won".
Dok-mi menulis Diari :
Bagi seseorang, cinta itu seperti medali atau piala, hasil dari satu kemenangan untuk dibanggakan. Bagi seseorang, cinta adalah proses menunggu tanpa akhir yang berubah menjadi perasaan yang sebenarnya. Bagi wanita itu, cinta adalah sebuah rahasia yang tidak boleh diketahui orang, bahkan tidak untuk dirinya sendiri.
Dok-mi melihat ke langit-langit kamarnya yang retak dan diubah menjadi lukisan 2 burung terbang di atas pohon dilukis oleh Enrique.
Keesokannya Tae Joon bersiap akan pergi. Enrique mencoba menghubungi Seo Young tapi tidak diangkat. Enrique mencoba menghibur Tae Joon jika Seo Young berpikir akan mengakhirinya pasti ia akan datang. Tapi Seo Young tidak datang, maka Seo Young akan membuat Tae Joon menderita di masa yang akan datang. Enrique berpamitan pada Hippo, tiba-tiba ia mendapat ide.
Dok-mi dapat pesan dari Tae Joon, ia menyuruhnya untuk bertemu. Dok-mi melihat ke apartemen seberang, tidak ada orang di sana. Ia bingung. Lalu ada SMS masuk, ‘aku menunggu’.
Dok-mi bergegas keluar. Ia melihat kotak susunya sudah ditempeli post-it oleh Jin-rak. Dibawah ia mencari Tae Joon tapi tidak melihat siapapun. Ia hendak kembali ke apartemennya. Lalu ada yang berteriak memanggilnya "Ahjumma" di balik tembok. Dok-mi terkejut. Enrique melihat itu tertawa. Enrique berkata bahwa ia ingin bertemu dengannya, Tae Joon tadi yang mengirim SMS pada Dok-mi. Jika dirinya yang memanggil pasti Dok-mi tidak datang. Mendengar itu Dok-mi kesal dan ia hendak berjalan ke apartemennya. Enrique memanggil nama Hippo. Melihat ada Hippo Dok-mi tidak jadi balik. Ia mengelusnya dengan sayang.
Enrique: Ini saat terakhirmu melihat Hippo. Tae Joon akan berangkat ke pulau. Hippo akan di tempatkan di tempat penitipan binatang. Di sana udara dan pemandangannya bagus, Hippo akan sering berlari dan dapat pacar.
Dok-mi membelai Hippo dan berkata untuk tetap sehat. Enrique terus memuji dirinya sendiri tapi tidak ditanggapi oleh Dok-mi. Enrique kesal karena Dok-mi tidak menangapinya.
Tae Joon menepikan mobilnya. Ia turun dan jalan ke arah Dok-mi dan Enrique. Dok-mi bertanya pada Tae Joon apa ia akan pergi sekarang? Tae Joon membenarkan. Dok-mi mengucapkan selamat jalan dan sampai ketemu lagi. Enrique melihat Seo Young datang dan menghampiri mereka.
Seo Young menghampiri Tae Joon dan berkata, “Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. Aku sudah melakukan yang bisa kulakukan, benar kan oppa?”
Tae Joon terkejut mendengarnya tapi ia juga meminta maaf pada Seo Young. Seo Young berkata Tae Joon tidak perlu minta maaf.
Enrique teringat saat Seo Young meminta maaf padanya karena tidak bisa membalas perasaan Enrique. Dan Seo Young mengatakan yang sama seperti yang diucapkan Seo Young pada Tae Joon. Sama ketika Enrique hendak melepaskan Seo Young. Berarti Seo Young hendak melepaskan Tae Joon.
Enrique merasa tidak enak, ia tanya apa Tae Joon serius dengan ini. “Apa kau tahu apa arti permintaan maaf itu? Itu berarti ini sudah berakhir. Jangan mendatangiku lagi.”
Tae Joon : Benar, memang itu yang kumaksud.
Seo Young minta Enrique tidak ikut campur. Ia minta maaf pada Tae Joon karena selama ini terus mengganggunya.
“Aku akan pulang ke Spanyol bersama Kkae Geum ke Spanyol.” Tae Joon terlihat kecewa. Enrique minta Seo Young tidak bicara sembarangan.
“Pikirkan dulu apa yang akan kau katakan.”ujar Enrique.
Seo Young berkata ke Enrique, ia sudah melihat foto-foto yang bertebaran di internet. “Aku tidak tahu ada foto seperti itu, kenapa kau bisa memilikinya. Karena aku terluka akhirnya aku bisa memahami luka di hatimu.” Seo Young memberikan dua lembar tiket pesawat ke Spanyol pada Enrique, “aku ingin pergi sekarang juga. Ayo kita pergi bersama.”ajaknya.
Diam-diam Enrique melihat ke arah Dok-mi dan menatapnya dengan sedih. Dok-mi tampak hancur dan Enrique kelihatan bingung, ia melihat ke arah Dok-mi.
++++bersambung++++
No comments:
Post a Comment