Chunnie ah ~~~ saranghaeyooo
~Sinopsis Rooftop Prince Episode 3~
Nenek
yang mengira Lee Gak adalah Tae Yong segera menariknya menuruni anak
tangga, ia segera memberi tahu Tae Mo. Tae Mo terkejut bukan main.
Apalagi saat ia dan Lee Gak beradu pandang. Ia tak menyangka kalau Tae
Yong masih hidup. Tanggannya bergetar mengingat kejadian saat ia memukul
Tae Yong hingga terjatuh ke lautan. Lee Gak yang masih terkejut ikut
memandang serius Tae Mo seolah-olah sedang mengingat suatu kejadian.
Nenek mengguncangkan pundak Lee Gak menanyakan keadaan Tae Yong sehingga
Lee Gak tersadar dan kembali menatap nenek, “dengar wanita tua, kamu
salah orang!”seru Lee Gak dengan gaya pangerannya. Nenek sangat terkejut
mendengar cucu kesayangannya Tae Yong memanggilnya dengan panggilan
sekasar itu, Tae Mo pun ikut terkejut.Nenek bersikeras mengira Lee Gak adalah Tae Yong, ia meyakinkan bagaimana mungkin Tae Yong berubah seperti ini, ia memegang pipi Lee Gak untuk menambah keyakinan Lee Gak, kalau ia adalah neneknya. Lee Gak terkejut pipinya disentuh wanita tua, ia membentak nenek dan mengatakan bagaimana mungkin si wanita tua ini neneknya. Nenek semakin histeris, ia memukul2 tubuh Lee Gak mencoba meyakinkan lagi. Kesabaran Lee Gak hilang, ia marah dan mendorong nenek hingga jatuh ke tepi tangga.
Tae Mo yang melihat neneknya terjatuh segera menarik kerah baju Lee Gak, ia tidak terima neneknya diperlakukan seperti itu (halah, bilang aja mau cari muka, pura2 bela neneknya #edisi buruk sangka).
Se Na menanyakan alasan Park Ha datang ke rumah Presiden. Park Ha menjelaskan kalau dirinya diminta ibu mereka untuk mengangkut barang2. Se Na terkejut mendengarnya, ia pun meminta Park Ha segera pergi dari rumah itu. Park Ha bersikeras tngin melanjutkan pekerjaannya karena itu adalah amanah dari ibu mereka, namun Se Na tetap memaksa Park Ha agar pergi.
Detik itu juga, terdengar teriakan Lee Gak memanggil Yong Sul. Bagaikan radar, telinga Yong Sul langsung bereaksi begitu mendengar panggilan. Ia pun berlari bagaikan kilat mendatangi arah datang nya suara melewati Park Ha dan Se Na hingga mereka terkejut terkena sensasi angin topan Yong Sul. Tidak ketinggalan, Chi San dan Man Bo ikut lari tunggang langgang mendatangi pangerannya. Park Ha kaget, ia mulai merasakan ada yang tidak beres lagi, ia pun memutuskan ikut masuk ke dalam mengikuti pasukan power rangers tadi. Tinggallah Se Na sendirian di luar yang masih shock dengan apa yang dilihatnya.
Yong Sul terkejut melihat pangerannya tersudut di tembok oleh Tae Mo, ia pun segera menarik Tae Mo dan membantingnya ke lemari sehingga jatuh di lantai. Nenek yang melihat kejadian itu, langsung pingsan. Hahahahaa... lebay, beneran lebay nih power rangers. Yong Sul yang melihat Chi San dan Man Bo datang, segera meminta mereka melindungi Pangeran. Mereka berdua pun sambil memasang kuda2, mirip banget sama power rangers kalo mau manggil robotnya, wkwkwk, segera berdiri di sisi Lee Gak dan menggiringnya meninggalkan ruangan.
Park Ha kaget bukan main melihat ruangan yang acak2an akibat ulah anak asuhnya/power rangers/f4/ntah apa lagi sebutannya suka hati deh... Tae Mo mencoba bangkit sambil tertatih2 ia menyuruh Park Ha keluar. Dengan perasaan bersalah, Park Ha meninggalkan kediaman presiden.
Park Ha mengomel memarahi Lee Gak sepanjang perjalanan. Ketiga pasukan power ranger lainnya mengintip melalui kaca mobil. Lee Gak masih*dengan gaya coolnya mengabaikan ucapan Park Ha. Ia meminta Park Ha menutup mulut, Park Ha semakin marah melihat ulah Lee Gak. Lee Gak pun semakin tidak terima, ia berteriak meminta Park Ha diam dan mengancam akan membungkam mulut Park Ha. Melihat lampu lalu lintas merah, Park Ha segera mengerem mendadak mobilnya. Sehingga kepala ketiga power ranger terantuk kaca. Ia memonyongkan bibirnya ke arah Lee Gak dan menantang ucapan Lee Gak tadi. Lee Gak menjauhkan tubuhnya dari Park Ha, Park Ha mengancamnya tidak akan tinggal diam bila mereka berbuat onar lagi. Ketiga power ranger hanya bisa mendengus lirih melihat pangerannya tersudut. Lee Gak mencoba mengalihkan Park Ha dengan memberitahukan bahwa lampu telah hijau (dengan gaya bossy tentunya), Park Ha pun segera tancap gas sehingga ketiga power ranger di belakang terpental di dalam bak mobil.
Nenek memarahai Tae Mo karena berkelahi dengan Tae Yong saat dia sudah kembali ke rumah. Tae Mo menjelaskan kalau itu bukan Tae Yong, namun nenek bersikeras mengatakan kalau itu Tae Yong. Nenek marah karena menganggap Tae Mo telah membuat Tae Yong pergi dari rumah lagi. Ia pun meminta Tae Mo membawa kembali Tae Yong ke rumah, namun karena perasaan jengkelnya pada Tae Mo, ia menyuruh Tae Mo memanggil Sekretaris Hong (Se Na). Tae Mo mengiyakan perintah nenek, ia keluar rumah dengan perasaan galau, dan menyuruh Se Na menemui neneknya, Kemudian mengendarai mobilnya dengan kecepatan ekstra.
Se Na segera menemui nenek. Nenek meminta Se Na membawa kembali Tae Yong. Se Na keheranan karena tidak mengerti maksud dari nenek. Nenek pun menjelaskan kalau Se Na harus membawa pria yang tadi datang bersama pengangkut barang suruhan Se Na. Dengan bergegas Se Na segera meninggalkan rumah nenek.
Mau tahu kemana Park Ha pergi? Yah, walaupun dia galak banget sama power rangers nya, toh dia memikirkan nasib mereka juga. Park Ha membawa mereka ke pembuangan barang2 bekas. Lee Gak mulai memilih-milih baju yang pas (berasa di bak diskonan aja nih,,,:P), namun Park Ha mendorong tubuhnya, merebut baju yang di pegang Lee Gak dan memanggil Yong Sul. Yong Sul yang mungkin tidak enak dengan Pengerannya atau masih ga mudeng mereka ngapain, hanya bisa melongo saat Park Ha mengepasi pakaian ke tubuhnya. Park Ha menjelaskan kalau baju itu keluaran terbaru dan sangat cocok dengan dada bidang Yong Sul (aiiish, i aggre with You Park Ha, Yong Sul macho abiiess,,, #meler,,, sluuurrrp). Lee Gak yang melihat kejadian di depan matanya, hanya bisa tersenyum sinis. Sambil sesekali mengamati baju itu, dan ia pun hanya bisa mengisap jempol saat Yong Sul mengambil baju itu.
Giliran Man Bo, Park Ha memilihkan zipper putih bergambarkan kartun, dengan enggan Man Bo mendekati Park Ha. “silahkan bersenang2 sesuai keinginanmu”ucapnya sinis pada Park Ha. Lee Gak pun tersenyum mendengar ucapan Man Bo. Mendengar itu, Park Ha mengatakan kalau ia memikirkan kondisi mereka yang terlihat aneh keliling kota memakai pakaian warna-warni. Chi San pun menambahkan kalau orang2 menganggap mereka seperti lampu lalu lintas berjalan. Wkwkwkwk yang ada power rangers kalee, tinggal tuh Park Ha pake pink, pas deh berlima....hahahaha....Chi San lucu, aku mau deh pelihara dia, coba aja nyasar nya ke sini :p. Park Ha juga mengatakan pakaian ini mereka gunakan bila pergi keluar, lagi pula zipper putih itu terlihat cocok dengan Man Bo. Mendengar hal ini, Man Bo tidak bisa berucap apa2 lagi, iya pun meminta Park Ha melakukan yang terbaik (Man Bo nih so jaim banget sih, #pletak). Giliran Chi San, tanpa dipanggil, ia segera mendekat, dengan semangat ia memilih pakaian yang disukainya. Mau tahu pakaian jenis apa? Tentu aja sesuai image nya sebagai gisaeng, ia pun memilih pakaian yang berle... yang banyak manik2 dan ngejreng... Sesaat Park Ha tampak ingin menertawakan pilihan Chi San, namun ia menghargai pilihan Chi San dan mengiyakannya. Chi San pun dengan semangat ingin mengganti pakaian saat itu, Park Ha segera menghentikan Chi San dan memintanya mengganti pakaian tidak di ruangan terbuka.
Park Ha memandangi Lee Gak dan meledeknya, “hai tuan berkelas, apakah kau tidak memilih pakaian?“. Dengan gaya angkuh Lee Gak masih sok jual mahal, kemudian ia pun menyuruh Park Ha memilihkan pakaian untuknya. Namun kali ini, Park Ha mengabaikannya dan mengajak ketiga anak angkatnya pergi ke tempat lain untuk mencari sepatu.
Mereka bertiga pun tanpa dosa mengikuti Park Ha tanpa mengingat Lee Gak yang masih berdiri disisi keranjang pakaian. Yong Sul heran kenapa pakaian di sini gratis, Man Bo mengatakan kalau pakaian pilihan Chi San terlalu ngejreng, dan Chi San pun mengatakan kalau kehidupan di sini sepertinya lebih membahagiakan daripada di Joseon. Lee Gak hanya bisa menarik nafas kesal, melihat ketiga pelayannya meninggalkan dirinya. Ia pun segera memilih pakaian dan dengan gaya cool nya mengikuti ketiga pelayannya.
Park Ha mengambil beberapa sepatu bekas dan memilih ukuran yang pas untuk mereka. Lee Gak ikut berbaris di sisi Yong Sul dan Man Bo, berharap Park Ha akan memilihkan sepatu juga untuknya. Namun ia kesal, karena Park Ha hanya memperhatikan Yong Sul. Lalu tiba-tiba, muncul hujan bulu-bulu, dengan pergerakan layer yang slow motion, Chi San berlari-lari indah, dengan jaket bolong nya sehingga bulu-bulu dari jaket terbang kemana-mana. Park Ha dan yang lainnya hanya bisa melongo melihat Chi San.
Chi San berlari sambil memanggil pangerannya, dengan bangga ia menunjukkan sepatu yang menurutnya adalah ‘the King Royal Shoes’ yang sangat cocok untuk pangerannya. Lee Gak tersenyum bahagia, Yong Sul dan Man Bo memberikan tepuk tangan sebagai penghargaan terhadap prestasi Chi San. Jika readers membaca sinopsis ini bukan di PelangiDrama, kemungkinan sinopsis ini di curi, please support us by visit PelangiDrama.net
Di perusahaan, Tae Mo teringat saat2 pertemuan dengan Park Ha, saat di Amerika, di rumah Se Na, dan terakhir di rumah neneknya. Ia juga teringat kalau Se Na mengatakan Park Ha adalah kenalannya. Ia pun segera meminta Manajer Hwang untuk menyelidiki Park Ha secara rahasia.
Nah ini adalah adegan terkonyol dan fans servis gila2an, hahaha
Park Ha membawa ke-empat power ranger ini ke sebuah gedung dan menyuruh mereka ganti pakaian di toilet gedung tersebut. Dengan gaya sombong F4 dinasti Joseon memasuki gedung. Park Ha mengamati mereka dari luar dengan perasaan was2. Begitu memasuki gedung, Yong Sul terkejut dengan pintu lift yang terbuka tiba2. Man Bo segera menepuk pundak Yong Sul dan mengatakan kalau itu adalah pintu otomatis yang bisa terbuka dan tertutup sendiri (pinter karena sudah diajari Park Ha). Lee Gak pun memperhatikan Man Bo dengan seksama. Chi San mengamati ruangan lift tersebut, ia pun mengajak pangerannya ganti pakaian dalam ruangan tersebut karena dinilai semua dindingnya tidak tembus pandang sehingga aman untuk ganti pakaian. Dengan gaya pangerannya, Lee Gak mengiyakan saran Chi San. Ketiganya pun menyingkir memberi jalan agar Lee Gak masuk lebih dulu.
Pintu lift tertutup, Yong Sul meminta Pangerannya ganti baju lebih dulu, Lee Gak pun segera ganti baju dengan ketiga pelayannya menutupinya dari depan, mulailahlah mereka melepasi satu persatu pakaian, lalu.. pintu lift pun terbuka, kebetulan lift terbuka tepat di lantai yang sedang digunakan senam aerobik, para2 ahjuma peserta senam pun bahagia melihat pemandangan syur di dalam lift. F4 terkejut bukan main, mereka mencoba menutupi bagian tubuh yang bisa ditutupi.
Pintu lift tertutup kembali, mereka pun segera bergegas ganti baju, namun kali ini pintu lift terbuka lagi, dan di luar terdapat serombongan siswa smu yang sedang mengantri lift, mereka sama-sama terkejut. Para murid smu itu segera memfoto dan melempari F4 dengan kulit kacang. F4 dinasti Joseon pun kalang kabut melindungi tubuh mereka dari sorotan kamera dan lemparan kulit kacang. Chi San hampir saja menangis. (aisssh, mimisan, Jung Suk Won, abs nyaa kereennn :D)
Park Ha memasuki gedung, ia bertanya kepada resepsionis mengenai F4 nya. Resepsionis pun menunjukkan cctv yang memperlihatkan mereka ber-4 sedang ganti pakaian di lift. Park Ha segera mendatangi lift tersebut dan begitu lift terbuka, ke empat F4 bersiap histeris kembali, namun begitu yang dilihatnya Park Ha mereka pun menghembuskan nafas lega. Chi San, Yong Sul, Man Bo, dan Lee Gak kelihatan seperti anak ayam yang akhirnya ketemu emaknya. Lee Gak segera keluar dari lift, ia langsung membentak Park Ha sambil mendongakkan kepalanya. Park Ha memandangi Lee Gak dari ujung kaki hingga rambut, kemudian ikut mendongakkan kepala menantang Lee Gak. Yoong Sul, Chi San, dan Man Bo pun ikut2an mendongakkan kepala. (hadeeehhh, kayak anak kecil deh, tapi sumpah film ini lucu bukan karena dibuat2 ekspresinya, tapi karena wajah polos dan lugu F4 Joseon itu,,, thumbs for F4 deh, terutama Chunnie).
Park Ha membawa pergi F4, begitu melewati istana Changdok. Lee Gak memerintahkan Park Ha menghentikan mobilnya, namun Park Ha menolak dengan alasan sedang terburu-buru.
Park Ha pun membawa F4 Joseon ke toko barunya, ia memerintahkan F4 untuk membersihkan toko tersebut. Ia melemparkan air ke kaca untuk mengagetkan Lee Gak yang ada di balik kaca. Sesuai tujuannya, Lee Gak terkejut bukan main, namun ia tetap berdiri dengan gaya coolnya. Ceritanya ngambek nih Lee Gak gara2 ga diturunin di istana Chongduk.
Park Ha kesal melihat ulah Lee Gak, sesaat kemudian ia tersenyum dan mulai merayu Lee Gak, ia menjanjikan akan membawa Lee Gak ke istana asalkan mau membersihkan toko tersebut. Mendengar hal itu, Lee Gak senang sekali, ia pun segera mengambil alat pembersih dan bersiap bersih2. Namun ketiga pelayannya menghalanginya, mereka merasa tak pantas menyuruh Lee Gak bersih2. Lee Gak mengabaikan ke khawatiran pelayannya, ia malah menyuruh ke-3 pelayannya untuk segera bersih2 juga. Park Ha hanya bisa mengamati kehebohan mereka dengan seksama.
Dari seberang jalan, tampak Tae Mo sedang mengawasi Park Ha dan F4. Lee Gak tampak bersemangat sekali, sehingga tangannya terluka. Ia meringis kesakitan, ketiga pelayannya terkejut melihat jari telunjuk pangerannya berdarah. Mereka pun menyarankan agar sang Pangeran meninggikan jari telunjuk tersebut agar perdarahannya terhenti.
Dengan lugunya Lee Gak mengangkat tanggannya tinggi2. Park Ha pun tertawa melihat ulah mereka. Ia meminta Lee Gak menurunkan tangannya dan segera pergi membelikan obat ke apotik. (iya yaaa,, bukannya kalo berdarah dikasih daun singkong supaya berhenti pendarahannya, bukan di angkat tinggi2, emang air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah sehingga perlu di tinggikan supaya darah dari dalam tubuh ga ngalir,,, ide pembodohan yang brilian, kekeke).
Park Ha membeli obat luka di apotik, ia memperkenalkan diri sebagai tetangga baru kepada pemilik apotik. Begitu keluar apotik, ia melihat Tae Mo, mereka pun berbincang2 sebentar. Di toko, Lee Gak berdiri di sudut toko sambil mengangkat tinggi2 tangannya menunggu kedatangan Park Ha.
Tae Mo menanyakan perihal Lee Gak pada Park Ha, Park Ha mengatakan kalau Lee Gak adalah orang yang bekerja padanya. Tae Mo pun meminta Park Ha berpura2 tidak mengenal Lee Gak supaya tidak diminta ganti rugi kerusakan yang diperbuat Lee Gak di rumah neneknya. Selain itu, Lee Gak juga memberikan voucher VIP belanja di di supermarket keluarga mereka.
Se Na mendatangi areal pertokoan Park Ha, ia mencari toko Park Ha. Tanpa tengok kanan-kiri, ia justru melewati Lee Gak yang sedang berdiri di sudut Toko, dan Lee Gak juga tidak menyadari kehadiran Se Na. Akhirnya Se Na berpapasan dengan Park Ha yang baru saja pulang dari menemui Tae Mo. Se Na langsung menanyai perihal Lee Gak, namun sesuai permintaan Tae Mo, Park Ha mengatakan tidak tahu, dan tidak mengenalnya. Ia pun segera bergegas kembali ke toko dengan mengabaikan Se Na.
Park Ha memasangkan plester ke jari Lee Gak, ia menjelaskan dengan plester itu maka perdarahan bisa berhenti dan tidak sakit. Lee Gak memperhatikan dengan seksama. Ia pun menggerakkan jari telunjuknya kemudian mengaduh kesakitan. Park Ha tertawa melihat ulah Lee Gak.
Tae Mo mengajak Se Na makan malam, ia menanyakan perihal tugas Se Na yang diberikan oleh neneknya. Se Na mengeluh ia tidak berhasil mendapatkan identitas Lee Gak. Tae Mo tersenyum lega, ia pun mengajak Se Na liburan ke London, dimana ibu Se Na berada. Sesaat Se Na terkejut, ia mengatakan pada Tae Mo tidak perlu sampai ke London untuk memberi perhatian pada ibunya, namun Tae Mo menetapkan kalau liburan nanti mereka kan ke London. ( Se Na... gitu amat*yaakk, padahal mah ibunya ada di Korea).
Di rumah, Park Ha mulai mengajari F4 membaca, sesekali ia memukul kepala Yong Sul yang mengantuk. Para F4 pun belajar dengan semangat supaya tidak di pukul.
Keesokan harinya, sesuai janji, Park Ha mengajak Lee Gak ke istana Changduk. Kali ini hanya mereka berdua. Ketiga lainnya telah dititipkan Park Ha pada 2 gadis tetangganya (inget?, mereka tetangga baru Park Ha di eps 1). Lee Gak berjalan perlahan menuju kolam Bu Yong, diiringi dengan lagu Hurt by Ali yang menyayat hati, ia teringat masa2 kebersamaannya dengan putri dan momen saat putri mengambang tak bernyawa di kolam itu. Tak terasa air mata Lee Gak mengalir. Park Ha menghentikan langkahnya, ia membiarkan Lee Gak hanyut dalam kesedihannya. Lee Gak menyadari kehadiran Park Ha, dan menghapus air matanya. Park Ha mendekatinya dan menawarkan kopi. Lee Gak menyeruput kopinya, dan mulai menjadikan kopi tersebut sebagai kambing hitam air matanya. Tidak berapa lama, Hp Park Ha berbunyi, ia mendapat panggilan untuk memetik strawberry.
Tanpa pilihan lain, Park Ha membawa Lee Gak menaiki kereta api menuju perkebunan strawbery. Dengan gaya kamseupay nya Lee Gak keheranan melihat KA. Park Ha pun segera menarik Lee Gak untuk memasuki gerbong kereta api.
Di dalam kereta api, Park Ha mengajari Lee Gak berbicara sopan dan lembut terhadap orang lain. Dan tentu saja Lee Gak menolaknya. Park Ha menanyakan kenapa Lee Gak menangis di istana Changduk, Lee Gak pun beralasan ia menangis karena kopi, namun Park Ha mengatakan ia melihatnya sebelum Lee Gak minum kopi. Hal ini membuat Lee Gak ketakutan, ia memohon pada Park Ha agar tidak memberitahukan kejadian tadi pada ke-3 pelayannya. Park Ha memanfaatkan keadaan ini untuk mengajari Lee gak berbicara lembut, dengan terpaksa Lee Gak mengikutinya. Park Ha pun tertawa mendengar logat Lee Gak.
Setelah tiba di stasiun, mereka segera menuju amusement park, Park Ha mendatangi kebun strawbery yang di maksud. kepala pegawai kebun itu segera membawa Park Ha menuju kebun strawbery yang harus di panen Park Ha. Lee Gak terkejut, ia berteriak marah pada Park Ha, dan menolak membantu memetik kebun strawbery seluas itu.
Kepala Pegawai kebun terkejut melihat sikap Lee Gak. Park Ha meminta bantuan pada kepala pegawai tersebut, namun ia menolaknya, dan menyarankan mengambil strawbery semampunya saja. Lee Gak tetap menolak membantu Park Ha meskipun telah diancam akan di usir dari rumah atapnya sehingga Park Ha bekerja sendirian.
Lee Gak berjalan-jalan mengelilingi taman, ia melihat papan nama di sebuah rumah, ia berusaha menyentuhnya, namun sebelum disentuh, papan nama itu jatuh dan terbelah dua. Pemiliki rumah segera keluar dan memandangi Lee Gak. Lee Gak berusaha membela diri, namun pemilik rumah meminta Lee Gak ganti rugi. Akhirnya, dengan disaksikan pemilik rumah, kepala pegawai kebun, dan beberapa orang lainnya, Lee Gak menuliskan kembali papan nama tersebut. Hal ini membuat seluruh orang yang melihatnya terpesona termasuk kepala pegawai kebun tadi. Keberhasilan Lee Gak membuat kaligrafi papan nama, membuat kepala pegawai Kebun memberikannya tenaga bantuan memetik strawbery.
Dengan santai sambil makan es krim, Lee Gak menemui Park Ha, ia memuji kenikmatan es krim tersebut. Park Ha mulai mengamuk, ia membanting baskom, Lee Gak segera mengeluarkan es krim yang ia bawa untuk Park Ha, namun Park Ha menepisnya, hingga es krim itu jatuh. Lee Gak kaget, ia mengatakan Park Ha tidak berkelas. Park Ha yang sedang kesal segera berteriak, “ya aku memang tidak berkelas, jadi aku gunakan tangan dan kakiku untuk hidup. Karena kau berkelas, makanya tidak ingin mengulurkan tanganmu? Lalu kenapa orang berkelas sepertimu tinggal bersama orang tidak berkelas seperti ku? Secepatnya setelah kembali ke Seoul, pergi dari rumahku”. Lee Gak terdiam, ia tidak bisa berkata-kata lagi, kemudian datanglah serombongan pekerja kebun membantu mereka memetik strawbery. Lee Gak pun kembali menyombongkan diri menggoda Park Ha.
Karena mereka selesai sebelum jadwal keberangkatan KA, maka Park Ha mengajak Lee Gak keliling taman bermain, ia membelikan Lee Gak gula-gula. Park Ha melihat sebuah game pancing boneka, ia pun segera berlari mendekatinya dan mulai memancing boneka. Lee Gak mengamati dengan bahagia, sambil memakan gula2 milik Park Ha. Sayangnya Park Ha selalu gagal menangkap boneka, hal ini membuat Lee Gak ikut2an kesal. Ketika Park Ha mengeluarkan koin untuk memulai lagi, Le Gak meminta jatah untuk bermain juga. Park Ha meminta Lee Gak berbicara dengan sopan seperti yang telah diajarkannya. Dengan terpaksa Lee Gak berbicara lemah lembut meminta koin kepada Park Ha. Setelah gagal sekali, Lee Gak meminta koin lagi, dan kali ini Lee Gak berhasil mendapatkan boneka. Mereka pun menjerit bahagia.
Sepanjang perjalanan di taman, Lee Gak selalu saja menyebutkan prestasi2 nya hari ini, mulai dari mengumpulkan pekerja kebun sampai ke boneka. Hal ini membuat Park Ha kesal. Ia pun menawarkan Lee Gak makanan manis, dengan polos Lee Gak menginginkannya. Park Ha pun meminta Lee Gak menghirup udara balon yang ternyata berisi helium sehingga suara Lee Gak berubah cempreng. Lee Gak terkejut mendengar suaranya, Park Ha tertawa puas melihat keisengannya berhasil.
Di tempat lain, Mimi dan Becky mengajak Yong Sul, Chi San, dan Man Bo makan di kafe. Para gadis mulai menanyai asal usul ketiganya. Dengan polos Chi san mengatakan mereka dari Joseon, Man Bo segera memperingati Chi San, lalu mengatakan kalau tidak penting mereka berasal dari mana. Tiba-tiba ponsel Mimi berbunyi, ternyata yang meneleponnya Park Ha. Trio power rangers sontak kaget melihat wajah Pangeran Mahkota terlihat di layar ponsel teman Mimi yang diperlihatkan pada mereka.
Di dalam KA perjalanan pulang, Park Ha tertidur, sesekali kepalanya menyender di pundak Lee Gak, dengan jijik Lee Gak menjauhkan kepala Park Ha. Hal ini membuat kakek-nenek di depan Lee gak kesal. Lee Gak pun merasa tidak enak sehingga membiarkan Park Ha menyender di pundaknya.
Keesokan harinya, Park Ha membawa ibu tirinya belanja ke mall, si ibu menolak karena melihat harga yang begitu mahal. Namaun Park Ha segera menunjukkan voucer VIP nya, sehingga si ibu pun senang dan mulai memilih barang yang ingin di belinya. Di sudut lain, tampak Tae Mo dan Se Na sedang mengawasi kinerja mall. Pandangan Tae Mo teralih pada Park Ha dan Ibunya, Se Na yang menyadari keberadaan ibunya, segera menghambur menarik ibunya menjauh. Tae Mo segera menyapa Park Ha.
Se Na menarik ibunya keluar mall, ia meminta ibunya pergi. Ia juga meminta satu hal pada ibunya berkaitan dengan Park Ha.
Park Ha menemui Se Na dan Ibunya di restoran, ia memberikan hadiah ultah untuk ibunya. Si ibu merasa tak enak, karena Park Ha sudah menghabiskan uang banyak untuk merayakan ultahnya. Kemudian si ibu pun mengajak Park Ha ke toilet. Di sana, ia meminta Park Ha membantu Se Na menemukan Lee Gak dan membawanya kepada ibu presiden/nenek Tae Yong. Se Na yang melihat ada amplop (sepertinya cek) di tas Park Ha, segera mengambilnya dan pergi.
Di kediaman presiden, nenek tampak tidak bisa tidur memikirkan Tae Young. Adik nenek (Yong Seol Hee) berusaha menghibur, dengan membacakan cerita lucu. Kemudian Yong Seol Hee mendapatkan telpon bahwa Lee Gak berhasil ditemukan. Tentu saja nenek senang dan memintanya membawa Lee Gak.
Hal ini membuat Tae Mo khawatir. Tae Mo segera berlari mencari Se Na, ia meminta Se Na menghandle Fashion Show dan membiarkan ia saja yang mengantar Lee Gak menemui nenek.
Park Ha membawa Lee Gak ke mall, dan
menyuruhnya masuk menemui nenek. Lee Gak memasuki gedung perlahan2. Tae
Mo menjemputnya dan mengajaknya ke suatu tempat supaya tidak bertemu
nenek, namun Yong Seol Hee melihatnya, dan membawa Lee Gak menemui
nenek.
Nenek
menyambut kedatangan Lee Gak, lalu datang pelayan menawarkan minuman,
dengan tegas Lee Gak mengatakan tidak ingin kopi, tapi menginginkan yang
manis dengan logat seperti yang diajarkan Park Ha. Percakapannya dengan
nenek pun di mulai.
“Siapa namamu?”
“Lee Gak”
“Apa yang kau lakukan?”
“Mencari seseorang”
“Siapa?”
“Putri mahkota”. Hal ini membuat Dong Man tertawa. Seol Hee memperingatkannya. Nenek Yeo menelan ludah kelu.
“Apakah kau tidak mengingatku?”
“Seperti
yang kukatakan sebelumnya, aku tidak tahu”. Lalu pelayan datang
membawakan kopi untuk nenek Yeo, Dong Man, Seol Hee , dan Tae Mo,
sementara untuk Lee Gak ia memberikan Yogurt.
Dong
Man menanyakan apa yang dilakukan Lee Gak selama 2 tahun dalam
mencarinya. Lee Gak teringat pesan Park Ha yang melarangnya menceritakan
asal usul berkaitan Joseon, karena tidak akan ada yang percaya, dan
menjanjikan akan memasakkan omurice. Sehingga Lee Gak menjawab kalau ia
tidak ingat apapun. Ia segera menyedot yogurtnya sampai habis. Ia
menanyakan jenis minuman yang di minumnya. Dengan tertawa Dong Man
menjelaskan kalau itu Yogurt. Tae Mo tersenyum sinis melihat ulah Lee
Gak, sedangkan nenek justru menangis melihat keluguan Lee Gak. Lee Gak
yang melihat nenek menangis, segera meminta maaf dan meminta nenek
berhenti membuang waktu dengan menganggap dia sebagai cucunya. Namun
nenek bersikeras, Lee Gak atau pun Tae Yong ia tetap menganggap Lee Gak
sebagai cucunya. Hal ini membuat Lee Gak terdiam.
Tae
Mo mengantar Lee Gak keluar ruangan, ia menawarkan Lee Gak cek, namun
Lee Gak menolaknya karena ia telah mendapatkan sepak Yogurt. Tae Mo
tersenyum sinis melihatnya.
Lee
Gak melihat fashion show musim panas yang diadakan di gedung, ia merasa
malu dengan pemandangan gadis berbikini, perlahan tapi pasti ia
akhirnya menikmati fashion show itu, dengan wajah mupeng sambil
menghisap sepak yogurt. Kemudian ia melihat Se Na, dan mulai mengiranya
sebagai putri mahkota. Ia pun menerobos acara fashion show untuk
mendekati Se Na dan langsung memeluknya.
Se
Na terkejut, ia melepaskan pelukan Lee Gak dan menamparnya. Lee Gak
terkejut. Se Na segera memanggilkan satpam untuk membawa Lee Gak keluar,
adegan yang sama seperti Lee Gak yang di tahan oleh Pengawal saat ia
hendak mendekati jenazah putri mahkota. Lee Gak berteriak
menyebut-nyebut putri mahkota. Se Na Hanya bisa terkejut dengan kejadian
yang dialaminya.
Bersambung...
Drama Editor:Drama-K
No comments:
Post a Comment