Sinopsis Skip Beat Episode 14
Round 14
Gong
Xi aka Ayam menemui Lian di ruangannya. Gong Xi memberitahukan kepada
Lian jika semalam dirinya menonton acara di tv yang menunjukkan sepasang
kekasih yang memiliki perbedaan usia yang lumayan jauh. Lian mulai
bereaksi dengan mengatakan jika dirinya juga menontonnya dan Gong Xi
semakin bersemangat.Namun ucapan selanjutnya dari Lian membuat semangat Gong Xi mengendur. “Dunia ini diisi dengan penuh cinta, bukankah itu sempurna? Tetapi kamu memintaku untuk mengatasi kendala tentang cinta, aku rasa aku tak mampu melakukannya. Tidak peduli jika dia adalah seorang mahasiswa, tidak peduli orang tuanya setuju atau tidak, sebelum banyak orang keberatan aku akan menemukan alasan untuk mengunci hatiku”.
Gong Xi bertanya kenapa Lian harus melakukan hal seperti itu. Lian tak langsung menjawab dan beberapa kali menggenggam erat kedua tangannya. “Aku sudah katakan sebelumnya kepadamu di sini aku tidak akan membiarkan seorangpun menjadi hal yang terpenting dalam hidupku”. Gong Xi semakin bingung dan bertanya apa maksud Lian? Apa Lian tak ingin jatuh cinta karena tak ingin mengganggu pekerjaannya di industri hiburan. Lian menatap keluar jendela dan berkata jika sebenarnya dimana pun dia bisa melakukannya.
Gong Xi bingung dengan pikiran Lian. Gong Xi merasa jika langkahnya hanya cukup sampai di sini saja, melangkah semakin jauh hanya akan membuatnya semakin bingung apalagi mengenai urusan hati bukanlah keahliannya. Gong Xi merasa ekspresi Lian seperti ekspresi orang terluka dan jauh di dalam hati Lian pasti terdapat kegelapan yang seorang pun tak bisa menyentuhnya.
Selepas kepergian Gong Xi, Du Jin kembali masuk. Di saat bersamaan, Hp Lian berbunyi. Ekspresi Lian menunjukkan jika terjadi sesuatu hal dan benar saja, Direktur Luo Li sudah mengetahui keadaan yang dialami Lian dan meminta Lian untuk berada di lokasi syuting besok, jika Lian tak bisa memerankan karakternya dengan baik, Lian akan segera diganti dengan aktor lain.
Gong Xi masih bingung. Berdiri di pinggir jembatan membuat pikirannya semakin kalut dengan kondisi Lian. Saat ini tak ada seorang pun yang bisa membantu Lian dan bagaimana jika Lian tak bisa memerankan karakter Jia Yue???.
Keesokan harinya
Semua orang sibuk dengan kesibukannya masing-masing termasuk Lian yang ditemani Du Jin. Berdiri di dalam lift menuju LME membuatnya berpikir, bagaimana caranya dia bisa menafsirkan karakter Jia Yue jika dirinya sendiri masih berusaha mengunci pintu hatinya sedangkan orang yang dicintainya jelas-jelas sudah berada di depannya. Kebersamaan bersama Gong Xi kembali dibayangkan Lian, tapi tetap saja Lian masih belum bisa menemukan karakter Jia Yue.
Kemunculan Gong Xi di depan pintu lift ketika pintu terbuka membuat Lian berpikir jika dirinya sebagai Jia Yue apa yang akan dilakukannya sekarang?
Kecanggungan terasa saat Du Jin, Lian dan Gong Xi memilih sebuah tempat untuk duduk mengobrol. Du Jin memecah kesunyian dengan bertanya apa Gong Xi punya jadwal syuting? Dan dijawab tidak oleh Gong Xi. Gong Xi mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menunjukkannya kepada Lian. Bekal makan siang untuk Lian sudah dipersiapkan Gong Xi mengingat jadwal Lian yang cukup padat pasti tak ada waktu untuknya mencari makan siang. Lian hanya terdiam, tak mengatakan apapun, sesekali tertunduk dan sesekali menatap Gong Xi.
Du Jin yang menyadarinya akhirnya angkat bicara dengan berkata pada Lian jika setidaknya Lian menerimanya namun Lian tetap bungkam. Gong Xi kembali berkata jika dia ingin berbuat sesuatu untuk Lian, tindakannya kemarin yang ikut campur urusan Lian membuatnya merasa tidak enak. Dalam hati Gong Xi bergumam, “sesuatu hal yang kulakukan untuk Lian walaupun itu kecil setidaknya bisa membuatku merasa sedikit puas”, sedangkan Lian juga ikut bergumam dalam hati “seberapa kuat aku berusaha mengunci hatiku, aku tetap tidak bisa menekan perasaan cintaku padanya”
Tiba-tiba seutas senyum terurai di wajah Lian begitupun ucapan terima kasih meluncur manis dari bibirnya. Gong Xi seketika senang begitupun dengan Du Jin yang mengangkat ke dua alisnya sebagai pertanda ikut senang. Namun ucapan selanjutnya dari Lian membuat Du Jin dan Gong Xi tertegun dan sedikit terkejut. “Bisakah kamu meluangkan waktumu malam ini untukku”.
Malam harinya
Gong Xi terus saja berbicara jika Lian sebaiknya berterus terang jika memang memintanya untuk berakting bersama. Lian yang sedang sibuk mencari kunci rumahnya tiba-tiba balik bertanya apa Gong Xi berpikiran hal yang tidak-tidak? Namun Gong Xi dengan cepat menyangkalnya dan memilih diam.
Script Dark Moon sekarang berada di hadapan Gong Xi. Lian duduk disamping Gong Xi dan mengambil script. Untuk kali ini, Gong Xi dan dirinya akan berakting tanpa menggunakan script, Gong Xi akan memerankan karakter Mei Yui dan Lian akan memerankan karakter Jia Yue. Gong Xi tentu saja terkejut namun Lian meminta Gong Xi berakting secara bebas sesuai apa yang pernah dibacanya. Gong Xi akhirnya setuju namun sekarang yang dikhawatirkannya adalah Lian.
Lian tersenyum dan berusaha meyakinkan Gong Xi jika semua akan berjalan lancar. Gong Xi pun akhirnya tersenyum dan bergumam dalam hati jika dia akan melakukan yang terbaik demi Lian.
Memerankan karakter Mei Yue untuk Gong Xi dimulai ketika Gong Xi berdiri di depan pintu rumah Lian dan berniat mengunjungi Jia Yue yang sedang sakit dan meminta izin untuk tidak mengajar selama beberapa hari. Namun belum akting Gong Xi dijalankan, Lian membuka pintu, mengatakan cut dan meminta Gong Xi untuk mengulangnya.
Gong Xi tentu saja heran dan meminta penjelasan dari Lian. Lian layaknya sutradara mengatakan jika Gong Xi belum menjiwai dirinya sebagai Mei Yui dan belum dikatakan berakting. Lian bertanya bagaimana keadaan tempat tinggal Jia Yue? Gong Xi menjawab sambil membayangkan jika rumah Guru Jia Yue berada di dekat stasiun kereta api, rumahnya terlihat elegan dan berdinding putih sehingga terlihat simple.
Lian menambahkan dan mengingatkan Gong Xi jika pacar Jia Yue adalah sepupu Wei Xu. Jia Yue sengaja mendekati Wei Xue agar bisa membalas dendam pada Ayahnya, jika Wei Xue tahu Jia Yue memiliki perasaan khusus pada Mei Yue semuanya akan berakhir. Gong Xi mengangguk tanda mengerti dan bergerak menuju lift, situasi yang menggambarkan jarak rumah Jia Yue dengan stasiun kereta api.
Lian menutup pintu. Desahan nafas sesekali terdengar.
Sementara di luar, Gong Xi merasa jika Lian yang mengarahkannya
Gong Xi berjalan perlahan menuju rumah Lian. Gong Xi mencoba menutup mata dan terus bergumam jika dirinya sekarang adalah Mei Yue. Bel pintu dipencet Gong Xi namun tidak ada reaksi dari dalam rumah. Gong Xi perlahan mundur dan kembali mendalami karakter Mei Yue. Sesaat kemudian Gong Xi merasa dirinya berada di stasiun kereta api, dua orang ibu-ibu mulai berbisik tentangnya. Gong Xi merasa ketakutan dan khawatir jika ada yang melihatnya. Dengan cepat Gong Xi memencet bel hingga berulang kali dan berucap, “guru, cepat buka pintunya” namun kembali tidak ada tanggapan dari dalam rumah. Takut dirinya ketahuan, Gong Xi segera bersembunyi dan di saat bersamaan Lian membuka pintu.
Ekspresi wajah Lian, suara Lian yang berubah ketika melihat Gong Xi membuat Gong Xi tersenyum tipis. Lian mulai menjadi Jia Yue. Percakapan singkat pun terjadi dimana Jia Yue bertanya kenapa Mei Yue ada di sini dan dijawab Mei Yue jika dia mengkhawatirkan kondisi gurunya yang sakit. Begitu meyakinkan Mei Yue jika dirinya baik-baik saja, Jia Yue menyuruh Mei Yue pulang. Gong Xi panik, dia harus segera memikirkan cara untuk bisa masuk ke dalam rumah Jia Yue.
Tanpa sadar, Gong Xi memasukkan sebelah kakinya sesaat sebelum Lian menutup pintu. Sakit, itu yang dirasakan Gong Xi namun akting tetaplah akting. Lian yang masih terkejut dengan ide Gong Xi yang sedikit aneh mempersilahkan Gong Xi masuk dan mengambil kotak P3K sementara pandangan Gong Xi terus diarahkan ke sekeliling ruangan (berhasil, berhasil, hore,hore… ala Dora-Dewi Rf).
Gong Xi kembali menjadi Mei Yue memuji rumah Jia Yue yang sangat bersih dan dijawab oleh Jia Yue apa Mei Yue berharap rumahnya kotor. Jia Yue mengingatkan Mei Yue untuk segera pulang karena tidak baik jika seorang murid berada di rumah guru dan menambahkan jika Mei Yue ingin berkunjung ke rumahnya harus bersama dengan seluruh murid.
Mei Yue kembali bingung dan memikirkan cara agar bisa berlama-lama di rumah Jia Yue. Sebuah ide muncul, Mei Yue mengatakan jika dia ingin membuat makanan untuk Jia Yue, jika Jia Yue tidak mau makan Mei Yue juga tak ingin jika Jia Yue merawat lukanya. Bukannya kalimat “ya” yang didapat Mei Yue tetapi tangan Jia Yue segera bergerak dan memintanya untuk segera pulang.
Merasa usahanya gagal, Mei Yue segera berkata jika dia hanya bercanda dan meminta Jia Yue untuk mengobati lukanya yang memang sakit. Namun bukan Gong Xi jika dia menyerah dengan mudah. Gong Xi sebagai Mei Yue segera menambahkan jika seorang murid tak baik jika berkunjung ke rumah seorang guru apalagi seorang pria terlalu lama, maka dia akan melunturkan identitas siswa dan menggantinya dengan identitas keluarga dalam berkunjung ke rumah Jia Yue, apalagi Jia Yue dan Wei Xue, sepupunya akan menikah.
Jia Yue yang mendengarnya merasa disekelilingnya gelap, seperti suasanya hatinya saat ini. “Perutku seperti ditusuk dan terasa nyeri, apakah ini yang namanya perasaan terluka dan sakit mendengar gadis yang kamu sukai menyebutkan hubunganmu dengan wanita lain? Apakah ini perasaan Jia Yue atau perasaanku sendiri?” batin Lian.
Gong Xi yang menyadari perubahan ekspresi Lian yang terdiam segera menegurnya “Apa guru tidak apa-apa?” dan dijawab Jia Yue jika dia ingin bertemu dengan Wei Xu. Gong Xi ikut membatin, “tunggu, Mei Yue menyukai Jia Yue, seharusnya setelah mendengar perkataan Jia Yue dia menjadi sedih”. Nada bicara Mei Yue segera berubah dan Jia Yue menambahkan jika Mei Yue adalah wanita kedua yang datang ke rumahnya, dia tidak ingin Wei Xu salah paham.
Jia Yue tiba-tiba memegangi kepalanya, Mei Yue yang melihatnya menjadi terkejut. “Apa Lian sedang berakting atau benar-benar sakit?” batin Gong Xi. Mei Yue ingin memegang dahi Jia Yue untuk memastikan keadaannya namun Jia Yue segera menepis tangan Mei Yue. Melihat tindakan Jia Yue, Mei Yue menjadi sedikit marah karena Jia Yue membohonginya dengan mengatakan dirinya baik-baik saja. Jia Yue tetap bersikeras jika memang keadaannya sudah membaik namun Mei Yue tetap tak percaya kecuali jika Jia Yue bisa membuktikan jika dirinya memang sudah sehat dengan memakan bubur buatannya.
Mei Yue mengantarkan Jia Yue ke kamar. Mei Yue berpura-pura tak mengetahui letak kamar Jia Yue (karena memang ini pertama kalinya Mei Yue berkunjung ke rumah Jia Yue) hingga Jia Yue menunjukkan letak kamarnya. Ekspresi heran muncul di wajah Gong Xi melihat kamar Lian yang berantakan, Gong Xi merasa jika ini bukan sifat asli Lian. Tiba-tiba Gong Xi tersenyum dan bergumam jika Lian sudah merencanakan semuanya untuk berperan sebagai Jia Yue.
Jia Yue meminta Mei Yue untuk segera memasakkan bubur untuknya tetapi mendengar kalimat Jia Yue, Mei Yue malah memasang wajah sedih dan berkata jika dia tidak bisa memasak bubur. Dalam hati, Gong Xi berucap jika dirinya terlalu berlebihan dalam mengekspresikan rasa tidak tahunya, tetapi apa yang dilakukannya adalah karena Mei Yue terlahir sebagai anak orang kaya dan Mei Yue memang di dalam script tidak tahu memasak.
Di dapur, Gong Xi kembali bergumam jika Lian sangat hebat karena bisa berperan sebagai Jia Yue tak seperti dirinya yang tak mengetahui apa yang sedang dilakukannya sekarang adalah realitas atau akting sedangkan Lian sendiri sedang berpikir, tindakannya hampir saja membuat perasaan yang sebenarnya yang dimilikinya terhadap Gong Xi terkuak. Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dari arah dapur, Lian tersadar dari lamunannya.
Mei Yue berdiri di atas kursi dan sebuah panci terlihat terjatuh di lantai tak jauh di dekatnya. Mei Yue meminta maaf karena sudah menyebaban Lian terbangun, keinginannya untuk mencari sendiri alat masak tanpa membangunkan Jia Yue malah berujung pada terganggunya istirahat Jia Yue.
Jia Yue tersenyum dan berkata akan membantu Mei Yue dan meminta Mei Yue untuk segera turun, tapi semuanya terlambat, Mei Yue terlanjur terpeleset dan terjatuh.
Gong Xi menutup mata dan bergumam dalam hati “kenapa aku tidak merasakan sakit sama sekali (Gong Xi tiba-tiba membuka mata) bau ini, bau Lian. Lian menyelamatkanku sebagai Jia Yue, yang dia selamatkan adalah Mei Yue”. Sementara tangan kiri Lian menopang kepala Gong Xi, Lian justru berpikir, “aku sudah sering berakting mesra dengan banyak gadis tetapi aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini”.
Tanpa dikomando, Lian segera memeluk Gong Xi (omo, buat iri, dewi Rf). Gong Xi terkejut, posisi mereka berdua sekarang sangat dekat dan hal ini tak seharusnya dilakukan Lian sebagai Jia Yue. Seharusnya Lian segera menjauh dan bukannya memeluknya.
Gong Xi berusaha memanggil Lian dengan sebutan “Guru” hingga membuat Lian tersadar dan segera bangkit. Lian menatap Gong Xi hingga menyebabkan wajah Gong Xi memerah bak buah tomat.
Sama seperti sebelumnya, tanpa perlu dikomando, Lian menyentuh wajah Gong Xi dengan lembut dan memegang dagu Gong Xi. Ucapan Lian membuat Gong Xi terkejut, “apa kamu pernah berciuman?” dan tak tahu ingin menjawab apa sehingga kata yang keluar dari mulut Gong Xi hanya “tidak”. Lian kembali melanjutkan ucapannya, “apa kamu ingin aku mengajarimu?” dan Gong Xi kembali terdiam.(hwaaa.... Lian ekspresinya gak nahan.... wkwkwk aku ngakak malah nonton scene ini^^_iis rf)
Ucapan Gong Xi kali ini membuat Lian tersadar. Gong Xi mengatakan jika dirinya bukan Wei Xu. Lian bergumam dalam hati jika aktingnya sebelumnya adalah kenyataan, dirinya tak bisa mengontrol dirinya sebagai Lian sementara Gong Xi sendiri bingung dengan apa yang harus dilakukannya.
Lian juga bingung dengan apa yang harus dilakukannya, Lian harus mengakirinya. Lian tiba-tiba tersenyum dan berkata sebagai Jia Yue jika tindakannya tadi adalah untuk menghukum Mei Yue karena tidak mendengarkan perkatannya untuk segera pulang. Setelah mengambilkan alat masak dan memberikannya kepada Mei Yue, Lian segera pergi.
Lian terus berpikir dan mengambil kesimpulan jika dirinya benar-benar jatuh cinta dengan Gong Xi. Cinta yang dirasakan sebagai dirinya dan bukan sebagai Jia Yue ataupun actor Dun Lian. Sementara Gong Xi yang masih berada di dapur, terus berpikir mengingat kejadian yang telah dialaminya tadi, bubur yang dimasaknya terus diaduk tak karuan. Gong Xi tiba-tiba tersadar dan bergumam dalam hati jika seharusnya dia tadi memarahi Lian sebagai Jia Yue karena sudah melakukan hal yang tidak baik terhadap muridnya (Gong Xi mulai membayangkan jika dirinya benar-benar memarahi Lian) namun kembali berpikir hal lain jika Lian yang dilihatnya tadi bukan Lian yang seperti biasanya dan bukan juga Lian sebagai Jia Yue. Tatapan mata Lian sungguh berbeda.
Makanan telah tersaji di meja makan termasuk bubur yang dimasak Mei Yue yang sudah tak layak dikatakan bubur. Mei Yue kemudian meminta maaf karena sudah memasakkan bubur gosong untuk Jia Yue, namun Jia Yue tak menjawab dan hanya menatap Mei Yue.
“Gong Xi” ucap Lian dan membuat Gong Xi tersadar jika akting sebagai Mei Yue dan Jia Yue sudah selesai.
Gong Xi berpamitan dan menolak saat Lian ingin mengantarnya. Sesaat sebelum pergi, Gong Xi bertanya apa akting yang mereka lakukan tadi membuahkan hasil? Lian tersenyum dan menjawab ya dan membuat Gong Xi meloncat seperti tupai.
Selepas kepergian Gong Xi, Lian terus berpikir. Bubur hasil buatan Gong Xi akhirnya disendok Lian ke dalam mangkok. Sebuah sms masuk dari Du Jin, “Lian aku tahu saat ini kamu sedang mempersiapkan diri untuk pengambilan gambar besok, aku tidak ingin mengganggumu tetapi ada sesuatu yang mendesak yang terjadi malam ini. Perusahaan ingin aku mengatakan kepadamu jika media sudah tahu jika kamu kesulitan memerankan karakter Jia Yue. Pada syuting besok akan ada banyak wartawan. Presiden mengatakan jika lebih baik kamu menghadapinya daripada bersembunyi. Presiden akan mendukungmu dan kami semua juga akan mendukungmu. Cayo”.(ketauan ni Lian cinta ama Gong Xi buktinya bubur gosongnya tetep dimakan wkwkwwk_iis rf)
Keesokan harinya
Gong Xi terlihat bersemangat, senyum terus terlihat di wajahnya. Hari ini hari dimana Lian akan kembali berakting sebagai Jia Yue. Tetapi senyum di wajah Gong Xi segera memudar ketika sampai di lokasi syuting dan melihat banyak wartawan dan Tuan Luo Li yang mengundang rasa ingin tahunya.
Rasa ingin tahu Gong Xi terjawab ketika sutradara muncul dan meminta kepada Tuan Luo Li untuk jalan-jalan sementara Lian mengumpulkan moodnya untuk berakting sebagai Jia Yue namun Tuan Luo Li dengan tegas menolaknya dan meminta Lian menemui wartawan jika memang dia tak dapat berperan sebagai Jia Yue.
Sutradara berusaha membela Lian namun Tuan Luo LI tak mau mengerti. Lian yang sedari tadi terdiam akhirnya angkat bicara dan menyetujui permintaan Tuan Luo Li untuk menemui wartawan. Gong Xi, Du Jin yang mendengarnya mulai gusar sedangkan Tuan Luo Li tersenyum dan jawaban Lian membuatnya yakin jika bocah tersebut bisa melakukannya (pakai kata bocah lagi, hehehehe-dewiRf).
Alunan lagu “SOLO” terdengar (hahaha,lebay-DewiRf). Lian beberapa kali terlihat menelan ludah dan akhirnya memberanikan diri berbicara di hadapan sejumlah wartawan.
“Terima kasih kepada semuanya yang telah hadir, aku Dun Dia Lian berdiri di sini untuk mengumumkan, jika hari ini aktingku tidak dapat memuaskan semua orang aku akan mengundurkan diri dari dunia hiburan”.
Lian berjalan-jalan dan tanpa sengaja melihat Gong Xi terduduk lesu ditemani para hantu wanita (yang tak dapat dilihat Lian). Para hantu kembali masuk ke tubuh Gong Xi ketika Lian mendekat dan duduk disamping Gong Xi.
Lian bertanya apa yang terjadi pada Gong Xi dan Gong Xi menjawab jika dia hanya ingin menikmati kesendiriannya. Ekspresi dan jawaban Gong Xi dapat ditangkap Lian jika saat ini Gong Xi pasti sedang marah dengan keputusan Lian yang tiba-tiba dan mendadak.
Lian tersenyum dan bertanya apa Gong Xi berpikir dirinya akan benar-benar keluar dari industri hiburan? Mendengar ucapan Lian, semangat Gong Xi kembali. Gong Xi berucap jika dia hanya takut jika Lian benar-benar mundur dari industri hiburan, Gong Xi ingin berakting bersama-sama dengan Lian dan perkataan Lian di depan wartawan adalah pukulan terberat untuknya.
Lian kembali tersenyum dan membelai lembut rambut Gong Xi. Lian berjanji tidak akan keluar dari industri hiburan kecuali dia melakukan hal buruk. Gong Xi berteriak kesal dan kembali marah. Lian hanya menutup telinganya dan berusaha menjauhi Gong Xi.
Sutradara berbincang berdua dengan Tuan Luo Li. Sutradara masih tidak mengerti dengan jalan pikiran Tuan Luo Li yang menyudutkan Lian dan menginginkan Lian keluar dari industri hiburan, hal tersebut tak seharusnya dilakukan oleh CEO. Tuan Luo Li memainkan gelasnya yang berisi anggur dan berucap jika tindakan yang dilakukannya adalah bentuk rasa cintanya terhadap Lian. Sutradara jelas tak mengerti maksud Tuan Luo Li dan meminta izin pergi ketika asistennya memanggilnya jika Mei Yue sudah bersiap.
Di ruangan yang telah disediakan, para wartawan terlihat menonton para kru dan aktor yang sedang bersiap-siap memulai syuting. Sementara itu di lokasi syuting, Gong Xi tak henti-hentinya mengedarkan pandangan secara bergantian ke arah Tuan Luo Li dan Lian.
Sutradara mengatakan sudah waktunya mereka bekerja. Lian tiba-tiba meminta sutradara untuk mendengarnya dan mengabulkan keinginannya jika dia ingin berakting tak sesuai dengan script tapi dengan improvisasi yang diarahkan sutradara. Sutradara terlihat setuju tetapi bagaimana dengan lawan main Lian? Lian meyakinkan jika Yi Mei bisa melakukanya dan Lian yakin semuanya akan berjalan dengan lancar. Berpegang pada keyakinan Lian, Sutradara dan Yi Mei pun akhirnya setuju.
Gong Xi merasa tak yakin dengan apa yang dilakukan Lian begitupun dengan Yi Mei yang berusaha setuju. Yi Mei bahkan mempunyai niat tak baik karena merasa jika Lian meremehkannya. Yi Mei berencana tidak akan berbicara selama syuting berlangsung.
Syuting dimulai. Semua terlihat tegang dan hanya berharap keajaiban yang akan diciptakan Lian.
Jia Yue menunggu di ruang tamu, Mei Yue datang dengan membawa nampan dan meminta maaf karena Jia Yue harus menunggu lama kepulangan Paman dan Bibinya. Rasa canggung pun terjadi antara Jia Yue dan Mei Yue (Gong Xi dan Sutradara masing-masing berpikir jika Lian sudah berperan sebagai Jia Yue).
Mei Yue tiba-tiba berucap jika di rumahnya ada teh jenis lain dan meminta Jia Yue untuk menunggu. Jia Yue mengatakan tidak usah tetapi Mei Yue tetap bersikeras hingga cangkir terjatuh dan pecah berkeping-keping. Jia Yue memeriksa tangan Mei Yue yang terkena serpihan kaca dan mengatakan jika luka Mei Yue tidak serius. Jia Yue masih dalam posisi menggenggam tangan Mei Yue hendak memasukkan jari Mei Yue ke mulutnya untuk menghentikan pendarahannya namun Mei Yue segera menarik tangannya dan sedikit berteriak.
Para wartawan semakin terlihat antusias. Jia Yue terdiam dan berucap, “apa kamu berpikir, aku benar-benar akan melakukannya? Aku gurumu, jika semua orang tahu maka akan timbul masalah”. (Gong Xi kembali mengingat akting yang dilakukannya bersama dengan Lian, Gong Xi merasa jika apa yang akan terjadi selanjutnya pada Mei Yue sama dengan apa yang terjadi dengannya kemarin, terdiam.)
Mei Yue terus berpikir jika Jia Yue pasti akan terus menanyakan tentang kondisi tangannya dan akhirnya mengalihkan perhatian Jia Yue dengan menuju piano dan mengatakan jika dirinya sekarang sudah pandai bermain piano. Jia Yue tetap tak bereaksi dan membuat Mei Yue bingung dengan apa yang harus dilakukannya.
Gong Xi sendiri kembali merasa jika tatapan Lian, kediaman Lian sama seperti yang pernah dilihatnya. Di dalam hati Jia Yue mencintai Mei Yue dan di kehidupan nyata, Lian berarti menyukai Gong Xi (dalam artian Gong Xi sebagai teman) dan tidak membencinya sama sekali.
Kembali ke Jia Yue dan Mei Yue
Jia Yue mulai bereaksi dengan meminta Mei Yue untuk memainkan lagu favoritnya. Mei Yue panik dan kembali mengingat pembicaraannya dengan sutradara saat menerima peran Mei Yue jika dirinya hanya tahu memainkan satu jenis lagu dan tak seperti Mei Yue di Dark Moon yang mahir bermain piano.
Jia Yue mendekati Mei Yue dan mengatakan jika dia akan mengatakan kepada Paman Mei Yue jika dirinya yang meminta Mei Yue bermain piano. Mei Yue bergumam dalam hati “(ekspresiku diketahui Lian, Mei Yue tak pernah berani bermain piano di rumah). Jia Yue bahkan mengatakan jika dia akan menemani Mei Yue bermain piano dan duduk di samping Mei Yue.
Tuan Luo Li, Sutradara dan Du Jin terkejut karena Lian sama halnya dengan Mei Yue tak tahu bermain piano. Sementara Gong Xi, “lagu Jia Yue yang terkenal adalah “Fantasy Impromptu Chopin, sesuatu yang sulit, apa dia bisa melakukannya?”.
Denting piano mulai terdengar, tapi bukan lagu Chopin melainkan lagu lain.
-TBC-
Preview Ep 15
Shang
melihat kesuksesan Dark Moon di koran. Shang diam kemudian meremas
koran tersebut kemudian duduk dengan diam. Begitu keluar dari lift Shang
melihat Lian dan Gong Xi berjalan bersama-sama. Shang terus menatap
Gong Xi begitu pula dengan Gong Xi melihat ke arah Shang sambil terus
berjalan.
Gong
Xi dan Lian semakin dekat dengan Shang. Shang pun ikut melangkah dan
ketika sudah dekat Shang dengan cuek berlalu begitu saja.
No comments:
Post a Comment