Sinopsis Skip Beat Episode 3
Preview . .Direktur Shen akhirnya menyerah dan memberikan Gong Xi formulir untuk ikut audisi dan tak lupa memberitahu Gong Xi harus melewati beberapa audisi dan jika lulus akan ditraine. Direktur Shen pun berharap supaya Gong Xi bisa membuktikan menjadi traine yang berharga.
Lian sangat terkejut dan terlihat marah ketika mendengar bahwa alasan Gong Xi sebenarnya masuk dunia entertainmen adalah hanya untuk membalas dendam terhadap Shang.
Salah satu peserta yaitu Nan Qin datang membawa anak kecil dan marah-marah, lalu
mengatakan kalau Gong Xi sama sekali tidak mempunyai kemampuan. Dan ketika audisi Gong Xi membuat bunga dari lobak menggunakan pisau yang dipinjamkan boss tempat Gong Xi bekerja. Tuan Luo Li pun memuji kemampuan Gong Xi. Tuan Luo Li juga memuji kemampuan Nan Qin dalam berakting.
Round 3
Gong Xi mulai audisi kedua yaitu mendengarkan suara diseberang telepon. Gong Xi pun mulai mendengarkan suara ditelepon tersebut. Gong Xi mendengarkan dengan seksama. Setelah mendengarkan kata-kata diseberang telepon, Gong Xi membayangkan kalau suara itu adalah suara Shang. Dan Gong Xi membayangkan juga Shang berada diatas panggung dan perlahan mendekat ke arah Gong Xi dengan mengatakan maaf karena telah menyakiti Gong Xi yang telah berkorban banyak untuk Shang.
“Aku sangat bahagia dan selalu percaya bahwa kau akan mengatakannya padaku dan memintaku kembali ke sisimu” kata Gong Xi menjawab teleponnya dengan menangis sampai tertunduk. Tuan Luo Li pun terlihat puas dengan penampilan Gong Xi.
Tetapi begitu lampu dinyalakan, Gong Xi mengangkat wajahnya dan seketika muncullah setan-setan didalam dirinya dan dengan wajah yang seram Gong Xi membuang HP tersebut kemudian berteriak memaki sehingga Gong Xi terduduk dengan lemah dan menangis sesenggukan. Melihat Gong Xi seperti itu, Direktur Shen berfikir kalau tamatlah Gong Xi.
Gong Xi dan Nan Qin duduk berjauhan dengan diam kemudian datang petugas yang menempelkan kertas pengumuman. Peserta audisi bergerombolan melihat pengumuman audisi. Gong Xi terlihat tidak bergairah melihat pengumuman. Gong Xi pun berdiri dan perlahan menuju tempat kertas pengumuman ditempel dan melihat bahwa dirinya tidak lulus audisi.
Nan Qin mendekat ke tempat pengumuman juga dan begitu melihat reaksi Gong Xi yang diam, Nan Qin yakin Gong Xi tidak lulus dan mengatakan kalau seharusnya Gong Xi harus punya persiapan. Gong Xi menjawab bahwa kegagalannya bukan karena kalah dari Nan Qin dan Gong Xi pun tergagap ketika Nan Qin menanyakan alasan Gon Xi gagal. Nan Qin pun pergi dengan mengejek Gong Xi dengan sebutan nona gajah berhidung babi.
Gong Xi penasaran dengan apa yang membuatnya tidak lulus. Sementara itu Direktur Shen ketakutan karena merasa didatangi setan-setan Gong Xi yang mengatakan kalau dia tidak puas dan meminta Direktur Shen memberikan penjelasan.
Gong Xi pun menghadap Direktur Shen dan bertanya kenapa tidak bisa lolos audisi. Direktur Shen pun menjelaskan bahwa bukan karena Gong Xi menghancurkan HP tetapi karena kemampuan Gong Xi paling lemah diantara peserta yang lain. Direktur Shen pun memberikan nasihat kepada Gong Xi bahwa seorang artis harus bergantung pada support penonton supaya bisa bertahan dan karena cintalah penonton memberikan dukungan kepada artisnya yang artinya seorang artis butuh cinta sebagai bahan bakar dari penonton untuk bertahan. Tuan Luo Li menegaskan bahwa butuh dari satu apabila mau sukses di industri hiburan dan kau juga harus punya hati untuk mencintai penonton setiap menit setiap detik. Kau juga harus punya hasrat untuk menerima kasih sayang dari penonton.
Gong Xi merenungkan kata-kata Direktur Shen dan mengingat bahwa kata-kata Direktur Shen sama dengan apa yang pernah dikatakan oleh ibu Shang bahwa semua yang dilakukan harus berdasarkan cinta yang tulus dan ternyata dibutuhkan juga dalam dunia hiburan.
Gong Xi pun tertunduk lemah dan memikirkan kata-kata Shang dulu. Direktur Shen tidak menyangka reaksi Gong Xi akan seperti itu dan tak menyangka Gong Xi akan menyerah dengan mudah. Gong Xi merasa walaupun sudah memberikan seluruh cintanya tetapi tidak menjamin akan menerima cinta kembali bahkan ketika menyerah akan masa depan sendiri tidak akan ada jalan untuk menyentuh orang lain. Gong Xi merasa tidak mungkin bisa mencintai penonton dimana mereka semua orang asing yang tidak pernah bertemu sama sekali.
Direktur Shen terus berusaha membuat Gong Xi sadar bahwa jika Gong Xi ingin menjadi seorang artis maka Gong Xi harus memberikan perhatian terhadap cinta dan lagi-lagi tolak ukur Gong Xi adalah Shang yang telah mencampakkannya dimana sebesar apapun cinta yang telah Gong Xi berikan tetapi tidak ada artinya sama sekali.
Gong Xi pun permisi meninggalkan Direktur Shen dengan lunglai dan ekspresi yang lemah serta putus asa bahkan tidak sadar kalau berpapasan dengan Lian di eskalator. Melihat ekspresi Gong Xi, Da Jun yakin bahwa Gong Xi tidak lolos audisi. Gong Xi pun terus berjalan dengan lemah dan ternyata Lian memperhatikan Gong Xi dari atas.
Di tempat kerjanya pun Gong Xi terlihat lemah tak bergairah. Nyonya Boss sadar dengan keadaan Gong Xi akhirnya menyuruh Gong Xi untuk istirahat. Awalnya Gong Xi menolak tetapi Tuan Boss memarahi Gong Xi karena dengan keadaan seperti itu Gong Xi tidak layak melayani costumer.
Gong Xi pun naik ke kamarnya dan duduk di tempat tidur dengan memakai selimut. Gong Xi memikirkan semua yang dilakukannya tidak pernah tulus karena dimasa lalu semua yang dikerjakan supaya ibu Shang menyukainya dan bahkan sekarang karena boss memperlakukannya dengan sangat baik.
Beberapa tahun yang lalu pun agar dapat mendukung Shang, Gong Xi bekerja keras seperti robot dan tidak tulus bekerja untuk membuat pelanggan senang.
“Seluruh hidupku, semua yang kulakukan hanya untukmu. Aku sangat menyedihkan. Aku sesungguhnya sudah membuat berantakan hidupku hanya untuk bajingan sepertimu. Apa yang sebenarnya sudah kulakukan? Ini semua karena kau, aku seperti ini sekarang!” kata Gong Xi menagis terisak menatap gambar Shang kemudian merobeknya.
Dengan semua yang terjadi Gong Xi merasa tidak akan bisa mencintai ataupun dicintai lagi dan bahkan tidak akan bisa menemukan makna dasar dari sebuah perasaan yang harus dimiliki setiap manusia.
Tuan Luo Li melihat CV Gong Xi. Setelah membacanya tuan Luo Li merasa kalau Gong Xi adalah gadis yang sangat berbeda dengan yang lainnya dan jika membiarkan dia menjadi seorang artis maka kita tidak tahu apa yang akan dia lakukan walaupun dia akan debut tidak memungkinkan kalau dia akan populer, kata tuan Luo Li dalam hatinya.
Tiba-tiba Maria muncul didepan tuan Luo Li. Maria ingin tahu apakah Gong Xi lolos audisi. Begitu mendengar Gong Xi tidak lulus, Maria sangat kecewa. Tuan Luo Li menerima telepon dari Direktur Shen dan mengatakan betapa sangat disayangkan kalau Gong Xi tidak lulus audisi. Tuan Luo Li pun tersenyum mendengarnya.
Sementara itu Gong Xi masih terus mengurung diri di kamar. Gong Xi merasa apabila dia menangis maka orang-orang akan datang menolong dan menenangkannya.
Gong Xi teringat ketika ibunya meninggalkannya. Gong Xi terus menangis meminta ibunya untuk tidak pergi tetapi ibunya terus pergi tanpa menoleh sedikitpun. Gong Xi sadar bahwa tidak selamanya apa yang diinginkan akan tewujud.
Tiba-tiba Gong Xi teringat dengan batunya yang diberi nama Corn. Karena ingin balas dendam dengan Shang, Gong Xi membuang semuanya. Gong Xi takut sekali kehilangan Corn. Gong Xi pun mulai mencari dan Gong Xi pun lega ketika menemukan Corn. Corn telah menemani Gong Xi sejak Gong Xi masih kecil karena setiap Gong Xi sedih hanya Corn lah yang selalu menyerap semua kesedihan Gong Xi. Gong Xi percaya karena dulu ada seseorang yang mengatakan kalau batu itu bisa menyerap semua kesedihan dan selalu percaya bahwa batu itu mempunyai kekuatan seperti itu karena setiap memegangnya Gong Xi akan merasa sangat lebih baik.
Aku telah terperangkap dalam kegelapan yang dalam dan hampir hancur beberapa waktu yang lalu tapi sekarang aku merasa akan mengambil alih untuk memulai kembali. Aku bisa melihat langit biru yang bersih ketika aku mengangkat kepalaku lagi. Gong Xi pun memandang langit dengan tersenyum.
Gong Xi membicarakan niatnya untuk mencari pekerjaan. Gong Xi berkata, “aku selalu diam dalam kamar tanpa melakukan apapun, itu bukan solusi. Aku harus pergi mencari pekerjaan dan mendapatkan uang”. Istri boss bertanya apakah Gong Xi tidak ingin lagi menjadi artis. Gong Xi menjawab tanpa semangat kalau ia sudah memikirkannya dan sepertinya ia tidak cocok di dunia hiburan. Wan Zi langsung bertanya apa Gong Xi sudah dikeluarkan dari misi rahasianya dan sekarang sedang menuju target berikutnya. Gong Xi mengangguk dan menjawab iya, sekarang target selanjutnya adalah dunia hiburan Thailand dan ia akan menjadi waria, lalu menawarkan apa Wan Zi mau bergabung. (wkwkwk… becandanya keterlaluan itu mah…). Boss yang sedari tadi hanya mendengarkan langsung menggebrak meja dengan botol. Semuanya terdiam menatap boss yang sedang marah.
Bos berkata : “kau bilang ingin menyerah? Aku bahkan sudah meminjamkan harta keluargaku. Tapi sekarang kau mengatakan kalau kau menyerah?”.
Gong Xi tertunduk, “maafkan aku”.
“Baik. Anggap aku buta mendukung seseorang yang lemah yang tidak tahu bagaimana caranya untuk terus berusaha”. Bos langsung pergi meninggalkan Gong Xi
Gong Xi menaiki sepedanya. Dalam perjalanan ia berpikir kalau ia sudah jatuh dalam lembah memalukan, bahkan bos sudah sangat kecewa terhadap dirinya. Tapi Gong Xi sudah mengatakan kepada semuanya alasan kenapa ia ditolak. Gong Xi merasa ia harus menyerah, untuk orang yang sudah kehilangan emosinya ia harus memulai semuanya dari awal. Gong Xi menghentikan sepedanya di sebrang pom bensin. Ia berpikir kalau ia tidak masuk dunia hiburan, kesempatan bertemu Shang sangat kecil, apa bisa ia balas dendam dengan cara seperti itu.
Di tempat lain, Shang bersin. Manajer Yang langsung menghampirinya dan tanya apa Shang kedinginan. Manajer Yang juga bilang kalau Shang baru saja selesai rekaman jadi Shang tidak boleh sakit. Shang bilang ia tidak akan sakit flu, ia hanya bersin mungkin ada seseorang yang diam-diam memikirkannya. Shang bilang siapa yang memberitahu dirinya untuk jadi popular. Jadi selama dunia ini dipenuhi para gadis maka bersinnya tidak akan pernah hilang. (heh? Pemikiran dari mana itu wkwkwk…)
Manajer Yang hanya tersenyum dan bilang mungkin saja orang yang sedang memikirkan Shang tidak mencintainya, mungkin Gong Xi memikirkan Shang untuk mengutuk Shang. Shang langsung sebal dan tanya kenapa manajer Yang menyebutkan nama itu. Manajer Yang bilang ia hanya mengingatkan karena Shang harus membayar harga yang tinggi karena telah membuat seorang gadis menjadi gila. Manajer menambahkan mungkin suatu saat nanti Gong Xi akan masuk industri hiburan untuk membalaskan dendam pada Shang. Shang membantahnya, selama hidup bersama, ia yakin Gong Xi tidak memiliki kemampuan itu. Manajer Yang bertanya, “kau begitu yakin?”.
Shang menjawab, “bahkan jika ia berhasil, ia akan keluar dalam waktu 2 detik”. Shang menunjukkan 2 jarinya meremehkan Gong Xi. Manajer Yang masih belum yakin apa benar akan seperti itu. Manajer Yang lalu melihat jamnya dan bilang kenapa mobilnya lama sekali datang lalu pamit ke Shang untuk melihat mobil. Shang duduk tenang, ia menoleh dan mendapati 2 orang gadis sedang membicarakannya dengan penuh kekaguman. Shang senyum-senyum narsis lalu bergumam, “sungguh melelahkan karena begitu popular”. Lalu Shang teriak “ Ja hey ” (hei pemula… itu kalimat kesukaan Shang mungkin bisa diartiin fighting kali yak ^_^)
Gong Xi bekerja di pom bensin. Gong Xi mengelap kaca mobil dengan semangat sampai sang pemilik mobil ternganga.(wkwkwk…).
Gong Xi menyelesaikan mengelap mobilnya karena dipanggil manajernya. Ia masuk ke ruang manajer dan ingin meminta faktur mobil kedua tapi bosnya memanggilnya untuk menggantikannya menjaga meja kasir karena ia mau ke toilet. Gong Xi lalu menunggu sambil berdiri. Saat menunggu, Gong Xi melihat acara TV tentang berita drama terbaru Dun He Lian yang akan menjadi peran utama bersama Liu Li Er. Gong Xi sebal dan berpikir kalau ia tidak akan masuk industri hiburan jadi ia tidak akan peduli atas berita Lian. Gong Xi mengambil remot dan hendak memutar chanel TV tapi ia mendengar komentar Lian terhadap lawan mainnya. Lian bilang semua orang pada dasarnya mempunyai bakat acting, asal Liu Li Er memiliki semangat dari hati tentang drama ini, ia pasti akan melakukan yang terbaik. Gong Xi kesal karena Lian hanya mengatakan yang baik-baik pada media. Gong Xi ingat Lian pernah bilang kalau dengan semangat saja tidak akan cukup untuk masuk industri hiburan. Gong Xi berjalan mendekati TV dan bilang jika Lian punya kemampuan mendorong orang seperti itu kenapa Lian tidak melakukannya padanya. Gong Xi marah dan berniat mencekik Lian. (wkwkwk…. imajinasinya tinggi euy…. Lian berasa di cekek oleh Gong Xi wkwkwk)
Kedua pegawai yang melihat Gong Xi berkomentar, “apa ada yang salah dengan anak baru itu?”. Temannya menimpali. “pasti ada yang salah dengan otaknya. Mana ada orang yang mendatangi TV dan mencekiknya”. (wkwkwk… tuh kan Gong Xi disangka gelo…)
Gong Xi yang menyadari ada pegawai lain yang melihat langsung menjauhkan tangannya dari TV dan pura-pura meregangkan ototnya.
Gong Xi bekerja dengan giat. Ia tersenyum senang melihat tangannya ke arah sinar matahari. Di hari ketiga ini, Gong Xi merasa lubang yang tersisa akibat penolakan telah benar-benar sembuh. Bahkan ia heran, kekuatan Gong Xi untuk lahir kembali begitu kuat. Manajernya memanggil menyuruhnya mengambil sesuatu. Gong Xi menjawab dan berjalan dengan hati lapang. Gong Xi merasa dalam waktu 3 hari kemampuan kerjanya sudah diakui, ia merasa itu tidak buruk. Malah ia bingung kenapa dulu ia sangat ingin masuk dunia hiburan yang begitu dingin. Gong Xi menghela nafas dan bilang ia hanya perlu bekerja keras di sini dan akan menjadi ratu pom bensin di masa depan.
Gong Xi tersenyum senang, “benar! Ini dia. Lain kali jika aku bertemu Shang, aku akan menakut-nakutinya sebagai ratu pom bensin. Dia akan tunduk padaku seperti seekor anjing dan menggoyang-goyangkan ekornya, memohon pengampunan”. Gong Xi tersenyum membayangkan Shang sedang disiram olehnya.
Gong Xi masuk kembali ke ruang manajer dan tidak menemukannya. Gong Xi tanya apa ke toilet lagi? Lalu Gong Xi tak sengaja melihat poster Shang yang ditempel dipintu. Gong Xi kesal kenapa bisa ada poster Shang di situ dan mendekat melihat poster itu. Gong Xi marah-marah pada poster menyuruhnya cepat keluar. (wkwkwk…. aneh marah ama orangnya jangan poster wkwk)
Saat dekat pintu ternyata pintunya terbuka, ada yang keluar dari dalam. Alhasil hidung Gong Xi tergencet pintu. Gong Xi meringis menahan sakit sambil memegang hidungnya. Tiba-tiba temannya datang dan tanya kenapa Gong Xi berlutut di depan pintu. Temannya juga nanya apa Gong Xi menangis? Lalu menyimpulkan kalau Gong Xi pasti fans berat Shang karena ia sampai menangis di depan poster Shang. Gong Xi tidak sempat menjawab karena menahan sakit. (wkwkwk….)
Lalu ada pegawai pria yang muncul di pintu menyuruh mereka berdua keluar untuk membantu. Gong Xi dan temannya langsung keluar. Saat keluar, Gong Xi berhenti melihat mobil yang datang. Gong Xi seolah tak percaya kenapa mobil itu bisa kemari.
Shang keluar dari mobil lalu mengambil kacamata hitamnya. Manajer Yang tanya Shang mau kemana? Shang meneguk minumnya dan bilang ia mau pergi ke toko dan berjalan-jalan sekitar.
Gong Xi yang melihat Shang berdiri di depan pom bensin mulai membayangkan ia mau membunuhnya. Gong Xi membayangkan dirinya mengambil kunci ring pas ukuran besar lalu menghampiri Shang dan memukulnya.
Lalu Gong Xi teringat Shang tidak boleh tahu kalau dia bekerja di sana. Kalau Shang sampai tahu, Gong Xi membayangkan Shang yang menghampirinya sambil membawa kunci ring pas dan memukul Gong Xi sampai jatuh. Lalu Shang akan tertawa dan bilang kalau Gong Xi jangan membuang energinya dan bilang mau masuk dunia hiburan. Gong Xi telah memilih cara yang salah dan malah masuk dunia bensin sebagai gadis bensin kecil. Shang tertawa terbahak-bahak menertawakan Gong Xi yang menutup telinganya sambil menangis mendengar makian Shang.
Gong Xi lalu menggelengkan kepalanya dan yakin ia tidak boleh ditemukan bekerja di situ. Gong Xi berniat berbalik pergi tapi temannya malah menyapa Shang dan bilang kalau ia fans Shang juga gadis itu. Temannya menunjuk Gong Xi. Gong Xi mengeratkan topinya dan berpikir jika ia tiba-tiba kabur malah akan dicurigai, maka ia pura-pura mendekat dan bersandiwara. Gong Xi merubah gaya bicaranya dan menunduk. Gong Xi bilang Shang benar-benar tampan melebihi Lian. Shang sangat senang mendengarnya.
Manajer Yang memanggil Shang untuk segera pergi. Shang lalu menjabat tangan teman Gong Xi. Temannya itu memanggil Gong Xi untuk berjabat tangan juga dengan Shang. Gong Xi malas dan berniat pergi dari situ, temannya kesal dan terus memanggilnya, saat temannya mau menyebut Gong…., Gong Xi langsung buru-buru membekap mulut temannya tanpa sadar topi yang ia pakai terlepas. Gong Xi lalu berdoa agar Shang tidak mengenalinya. Shang mengulurkan tangannya hendak berjabat tangan. Gong Xi bengong tak percaya kalau Shang benar-benar tak mengenalinya. Gong Xi hanya terpaku menatap bayangan dirinya yang terpantul di kacamata hitam yang Shang pakai. Karena tak juga dibalas, Shang langsung menggosok-gosokkan tangannya dan menarik tangannya. Shang bilang itu cuma jabat tangan biasa, tapi ia tidak akan memaksa. Shang lalu masuk ke dalam mobilnya dan pergi. Gong Xi masih terpaku, meski ia tidak ingin dikenali tapi melihat Shang tidak mengingatnya, entah kenapa hatinya sakit.
Di mobil, manajer Yang bilang kalau gadis tadi sepertinya pernah bertemu. Shang bilang 8 dari 10 fans nya memiliki gaya rambut yang sama sehingga mereka terlihat sama, tapi yang satu ini sangat kuno. Manajer Yang tersenyum apa benar ia seorang fans berat? Shang melanjutkan selain kuno gadis tadi juga fans khusus karena ia menemukan fakta yang orang lain tidak tahu. Shang tersenyum menerawang lalu melanjutkan dalam hati, “bahwa aku adalah pria no 1 paling menarik di Negara ini”. (padahal mah itu pujian pura-pura wkwkwk)
Gong Xi marah-marah di kamarnya. Ia menusuk-nusuk mata boneka Shang. Gong Xi kesal Shang tidak mengenalinya, apa matanya tertutup daging kerang? Atau malah seharusnya Shang bilang ia sedikit mirip Gong Xi. Gong Xi memandang boneka Shang dengan sendu. Gong Xi bilang setiap hari ia tidak lupa untuk membenci Shang tapi sepertinya Shang benar-benar sudah membuangnya. Gong Xi lalu teriak dia tidak puas.
Bos dan istrinya yang sedang bermain peran (ngakak nulisnya….) langsung berhenti mendengar teriakan Gong Xi. Istri bos bilang Gong Xi sangat keras kepala, apabila ia bertanya pasti akan dijawab baik-baik saja. Suaminya lalu bilang jangan mikir terlalu banyak dan teruskan saja bermainnya.
Gong Xi duduk termenung di kasurnya. Ia bingung harus melakukan apa. Gong Xi tidak bisa menghilangkan pikiran balas dendamnya. Tapi ia tidak bisa masuk LME lalu bagaimana caranya balas dendam. Apalagi sejak kejadian hari ini, ia sama sekali tidak bisa memaafkan Shang. Tapi Gong Xi bingung ia bahkan sudah ditolak audisi di LME. Gong Xi lalu teringat perkataan Lian dan direktur Shen. Gong Xi kesal dan menutup telinganya, ia tidak mau dengar semuanya. Sekarang otaknya seperti labirin yang bercabang. Gong Xi teriak ia tidak bisa menemukan jalan keluar, kemana ia harus pergi. Lalu tiba-tiba ada yang menjawab, “pergi ke dunia hiburan”. Ternyata bos datang untuk memberinya nasihat. Gong Xi tetap pesimis karena ia sudah ditolak audisi. Bos bilang kalau jalan itu tertutup, masih ada jalan yang lain. Bahkan jika tidak ada jalan lain pun mesti tetap jalan, jangan memblokir jalan sendiri dan temukan jalan baru. Bos lalu pamit bilang “bye bye” lalu menghilang di balik pintu. (ckckck… pada gaje yah ni orang wkkwk)
Gong Xi tersadar bahwa jalan menuju LME bukan hanya dari audisi. Gong Xi teriak kalau ia sudah memutuskan, ia akan meledakkan semua dinding yang menghalangi jalannya. Bos yang mendengarnya tersenyum senang.
Direktur Sheng sedang menjelaskan pada Lian kalau perusahaan memberikan waktu tunggu bagi peserta yang tidak lolos audisi selama seminggu. Jadi selama tenggat itu berakhir, gadis itu punya kesempatan masuk LME. Lian benar-benar tidak mengerti eksitensi kebijakan itu. Lian bilang Direktur Shen sangat menjaga peluang setiap orang. Direktur Sheng tertawa dan tanya apa Lian membenci Gong Xi. Lian menjawab tidak, ia hanya tidak suka melihat sekelilingnya. Direktur Shen tanya apa ada bedanya? Tapi ini menarik, seorang Lian yang lembut bisa berkata demikian, pasti gadis itu membuat dampak yang besar. Direktur Shen juga bilang selama audisi, Gong Xi selalu membuat kejutan. Lian bilang ia sudah dengar semuanya, pertama mengatakan akan mengalahkan Bu Po Shang, bakatnya membuat ukiran bunga dari lobak, dan saat audisi juga melemparkan telepon. Lian menganggap jika Gong Xi tidak dieliminasi entah hal gila apa lagi yang akan dilakukannya. Direktur Shen tersenyum justru itu, semuanya tidak mengetahui apa yang akan dia lakukan selanjutnya, selalu membuat kejutan, sangat diantisipasi. Direktur Shen sangat mendukung kebijakan itu. Lalu direktur Shen bilang sudah waktunya menemui bos dan beranjak pergi. Lian ikut bangkit mengikuti.
Tn. Luo Li menelpon bawahannya, ia menanyakan kesiapan departemen baru yang ingin dibuat. Semuanya sudah siap, tinggal menunggu dia (Gong Xi) muncul. (kayaknya lagi bicarain kesiapan Love Me Section wkwkwk)
Setelah menelpon, Tn. Luo Li lalu bergaya mengeluarkan pedangnya dan ternyata kosong, cuma gagangnya saja. (wkwkwk… itu cuma aksesoris bajunya, mana soundnya bikin ngakak lagi wkwkwk). Tn. Luo Li lalu menelpon lagi menyuruh orang untuk datang membantunya mencari sekrup.(wkwk… sekrup dari sarung pedang ama gagangnya yak???^_^)
Gong Xi berjalan menaiki tangga menuju gedung LME. Gong Xi sudah bilang bahwa ia akan kembali lagi ke sini. Lalu pas di depan pintu, Gong Xi teringat jika ia masuk dan bertemu dua resepsionis dengan senyum palsu itu, ia pasti akan langsung diseret keluar gedung.
Gong Xi mengendap-ngendap di depan pintu masuk, ia tersenyum dan berkata kalau dirinya tidak akan bodoh untuk masuk pintu depan lagi. Gong Xi berjalan mengendap-ngendap di belakang tamu. Eh ternyata tamunya malah menuju meja resepsionis. Gong Xi langsung menempelkan tangannya ke telinga pura-pura menerima telpon dan bergegas naik elevator.
Akhirnya Gong Xi tiba di lantai atas. Ia berlari sambil melihat ke belakang takut ketahuan. Di depan Gong Xi ada artis senior yang hendak lewat, ia langsung berhenti melihat Gong Xi. Gong Xi yang berlari cepat baru sadar di depannya ada orang. Dalam keadaan slow motion tabrakan pun tak dapat dielakan. (ckck…ini gak ada yang mau ngalah, masing-masing nyuruh menyingkir wkwkwk… tabrakan terlalu lebay )
Gong xi minta maaf. Artis senior itu marah dan tidak butuh maaf Gong Xi dan meminta Gong Xi memegangnya untuk bangun. Artis senior itu marah pasti Gong Xi masih pemula, berlari di jalan lurus dan menabrak. Gong Xi bilang segera. Artis senior itu bilang terlalu cepat bagi Gong Xi, karena sebagai selebritis harus berjalan layaknya selebritis dan menyuruh manajer Gong Xi memberikan pelatihan pada Gong Xi. Gong Xi hanya menunduk menyesal. Artis senior itu lalu bertanya apa Gong Xi anggota di departemen baru? Gong Xi malah balik bertanya ada departemen baru?
Direktur Shen dan Lian sedang menunggu. Direktur Shen bilang ia tidak menyangka kalau Lian akan ikut menunggu dan mempersilahkan Lian pergi duluan biar dia saja yang menunggu. Direktur Shen menambahkan kalau artis senior sering terlambat karena merasa dunia berputar sekitar mereka, dan itu menjengkelkan. Lian tersenyum dan menyuruh direktur Shen langsung mengatakannya di depannya. Direktur Shen menolak dan bilang ia tidak akan melakukannya.
Artis senior yang ditunggu datang. Ia meminta maaf karena mengalami kemacetan lalu lintas. Lalu menyapa Lian. Lian tersenyum dan berkata lain kali kalau keluar cukup memake-up mobilnya saja. (hobby banget deh Lian nyindir, pasti tuh maksudnya kena macet lalu lintas masih sempet aja dandan yah wkwkkwk)
Lian lalu bilang karena sudah lewat waktunya dan pasti banyak yang menunggu, mereka segera pergi saja. Direktur Shen lalu tanya di mana koper yang di bawa. Munculah Gong Xi yang membawakan koper-koper artis senior itu. Gong Xi ngedumel kenapa dia yang harus membawa koper-koper itu, ia harusnya segera menemui Direktur Shen. Direktur Shen senang melihat Gong Xi dan menghampirinya.
Gong Xi memohon pada direktur Shen agar diterima di LME, ia akan melakukan apa saja dan berusaha meskipun itu hal yang susah. Direktur Shen senang dan menjawab ia tahu Gong Xi akan datang lagi dan mengatakan itu. Ia yakin Gong Xi akan kembali bersemangat setelah menerima kritik. Direktur Shen juga mengiyakan Gong Xi diterima. Gong Xi masih bingung belum yakin mencerna. Direktur Shen bilang Gong Xi akan mulai dari dasar dan ia akan mendapatkan poin. Gong Xi makin bingung dengan point. Direktur terlalu senang dan berniat buru-buru memberitahu Tn. Luo Li.
Artis senior yang melihat Gong Xi masih bengong langsung menegurnya. Ia bilang Direktur Shen sudah pergi dan ia sudah terlambat jadi meminta Gong Xi bergegas atau ia akan mengurangi pointnya.
Lian menghadang Gong Xi dan bertanya apa koper itu berat. Lian menawarkan bantuan tapi Gong Xi menolak. Lian memberikan senyum mautnya dan bilang Gong Xi jangan bersikap sopan padanya dan mengambil alih kopernya. Gong Xi terpaku, “apa dia salah makan obat hari ini? Kenapa dia begitu manis? Bukankah seharusnya dia bersikap sombong? Terutama padaku. Ini aneh. Apa aku sudah membuat suatu kesalahan terhadapnya?”. Gong Xi buru-buru mengejar Lian sambil membawa sisa koper.
Direktur Shen datang ke ruangan Presiden (Tn. Luo Li). Ia kaget melihat Tn. Luo Li sedang latihan pedang. Direktur Shen bingung kantor seharusnya untuk tempat bekerja. Tapi ia langsung menghampiri Tn. Luo Li dan bilang kalau Gong Xi sudah datang. Tn. luo Li senang dan berniat mengumumkan departemen baru itu. Lawan Tn. Luo Li yang jatuh tersungkur bangun lagi, Tn. Luo Li langsung pura-pura menusuknya. Pas mau ngumumin lagi, itu lawannya bangkit dan mengganggu. Tn. Luo Li langsung menusuknya juga menusuk direktur Shen. Direktur Shen pura-pura tertusuk lalu menarik lawan yang tadi dan membawanya ke tumpukan manusia yang sudah kalah dan pura-pura mati. Tn. Luo Li langsung mengumumkan kalau departemen Love Me diresmikan.
Lian menjelaskan departemen yang baru bernama departemen Re Fu Mi (Love Me). Gong Xi tertawa mendengarnya, departemen apa itu lucu sekali, apa untuk perawat yang sedang cedera. Gong Xi naik ke atas koper dan tertawa terbahak-bahak. Lian menjelaskan kalau departemen itu didirikan untuk orang yang kurang dan memiliki semangat tinggi. Departemen itu untuk mendapatkan cinta dari banyak orang. Lian kesal karena Gong Xi terus tertawa dan tanya apa semuanya lucu. Gong Xi minta maaf tapi dari namanya saja sudah aneh bagaimana dengan orang yang ada di dalamnya. Lian lalu bilang kalau staff pertama dari Love Me section adalah Gong Xi sambil menunjuk Gong xi. Gong Xi langsung terdiam kaget. Lian bilang itu cocok sesuai dengan Gong Xi. Gong Xi kesal dan mau protes ke Presiden, ia ingin jadi selebritis bukan untuk ditertawakan. Gong Xi ingin beranjak pergi namun Lian mengatakan kalau perusahaan akan membuat debut khusus bagi anggota Love Me yang berhasil. Gong Xi langsung berbalik dan tanya, “benarkah? Bagaimana caranya?”. Lian bilang aturan di Love Me adalah seberapa pun berat tugas yang diterima harus dikerjakan dengan baik untuk mendapatkan pandangan positif dari orang lain lalu ia akan menerima cap yang berisi point.
Lian mengeluarkan stempelnya dan mencapnya di telapak tangan Gong Xi. Lalu Gong Xi tanya apa membawakan koper ini apa termasuk salah satu tugas? Lian mengangguk. Gong Xi senang dan teriak sambil meloncat tanpa sengaja menjatuhkan koper. Artis senior yang melihat tasnya dijatuhkan marah. Ia bilang Gong Xi sangat tidak sopan menjatuhkan kopernya dan menyuruh Lian membawakan kopernya. Lalu memberikan cap point negative di kening Gong Xi. Gong Xi yang liat nilainya -10 kaget ada nilai negative juga. Lian bilang mendapat nilai negative di awal itu sungguh buruk. Gong Xi membela diri tadi Lian sendiri yang berniat membantu memberikan senyum tak tertahankan pula. Lian hanya tersenyum dan bilang Gong Xi harus bertanggung jawab terhadap semua tugasnya. Gong Xi marah karena Lian membuat nilainya dikurangi. Lian tersenyum sinis dan bilang mulai sekarang Gong Xi harus berhati-hati dan jangan memotong pembicaraan orang. Lian lalu pergi meninggalkan Gong Xi. Gong Xi kesal dari awal dia sudah curiga Lian begitu baik padanya, merusak moodnya saja, Lian benar-benar membenci dirinya. Gong Xi teriak kesal bagaimana dia diajarkan mencintai orang dengan cara ini, ini akan membuatnya menjadi batu.
Gong Xi dan Direktur Shen masuk ke ruangan Tuan Luo Li yang sangat besar. Gong Xi terkesima melihat ruangan yang sangat luas. Direktur Shen berkata padanya agar jangan bengong dan masuk ke dalam. Saat mereka sedang berjalan mendekat tiba-tiba muncullah kursi dan perabotan lain yang bergerak sendiri dengan remote yang dipegang oleh Tuan Luo Li. Namun kursi yang diduduki oleh Gong Xi dan Direktur Shen tidak dapat berhenti dan malah terus berjalan mendekati kursi Tuan Luo Li. Tuan Luo Li tidak dapat menemukan tombol stop di remotenya. Akhirnya kursi itu berhenti dengan jarak yang sangat dekat dari kursi Tuan Luo Li. “Apa ini tidak terlalu dekat, Tuan?” tanya Direktur Shen kebingungan. “Apa memang harus sedekat ini untuk mengobrol?” tanya Gong Xi. Akhirnya Tuan Luo Li dapat menemukan tombol untuk membuat kursi yang diduduki Gong Xi dan Direktur Shen mundur serta muncullah perabotan-perabotan lain dan langsung tertata layaknya ruang tamu. “Sudahi basa-basinya. Sekarang kau bekerja di divisi ‘Cintai Aku’. Jadi kau harus mengerahkan tenaga dan jiwamu di divisi ini. Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Kalau kau masih tidak bisa mengerti akan makna cinta dan menghargai orang lain, LME tidak akan memberimu kesempatan untuk debut. Apa kau cukup yakin untuk mendapatkan hati orang lain?” tanya Tuan Luo Li pada Gong Xi. “Tentu saja tidak,” kata Gong Xi dengan yakin (--“). Direktur Shen kaget mendengar jawaban Gong Xi. “Dasar bodoh! Walaupun tidak bisa mestinya ia tidak perlu terlalu jujur,” batin Direktur Shen. “Dulu aku adalah gadis bodoh yang sangat menghargai orang lain dan hidup dengan cinta.
Namun sekarang tidak lagi. Namun, karena dulu aku bisa melakukannya, aku yakin sekarang pun aku bisa kembali menjadi seperti itu,” lanjut Gong Xi. “Bodoh! Perasaan itu bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan,” gumam Direktur Shen lagi. “Jadi aku mohon beri aku waktu, Tuan. Dan aku dapat menjadi seperti yang kau harapkan,” mohon Gong Xi lalu ia membungkuk. “Ambil itu (memo dan kotak yang ada di meja di depan Gong Xi) dan aku akan melihat perkembanganmu,” kata Tuan Luo Li. “Apa ini?” tanya Gong Xi bingung sambil mengambil barang-barang itu. “Bawalah stempel itu ke manapun kau pergi. Setelah kau selesai melakukan tugas, minta orang yang memberimu tugas untuk memberikan stempel. Karena kau masih baru maka pekerjaanmu kebanyakan di balik layar,” kata Tuan Luo Li. “Namun mungkin ada kesempatan untukmu muncul di layar kaca. Manfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin,” kata Tuan Luo Li. “Anak ini sangat aneh. Bagaimana bisa dia kehilangan perasaan sepenting itu? Membuatku penasaran,” batin Tuan Luo Li.
Setelah pertemuan di ruangan Tuan Luo Li, Gong Xi ke ruang make up. Ia berkaca dengan girang karena ia sudah maju selangkah untuk masuk di dunia entertainmen. Ia membayangkan dirinya seperti ada di game yang maju selangkah demi selangkah. Ia kegirangan saat membayangkan dirinya sudah ada di puncak kesuksesan. “Walaupun namanya sedikit konyol, tapi kalau diucapkan berkali-kali tidak terlalu konyol juga,” batin Gong Xi. Lalu ia mulai mengucapkan ai wo babu (divisi cintai aku) berkali-kali dengan beragam intonasi. “Aku mulai dapat merasakannya. Sekarang aku akan melihat seragam yang telah disediakan oleh CEO,” kata Gong Xi lalu ia membuka lemari.
“Benarkah aku harus mengenakannya?” tanya Gong Xi dengan lemas dan sedih kepada Direktur Shen. “Memangnya kenapa?” tanya Direktur Shen yang mengenakan seragam Divisi Cintai Aku sambil berputar. Seragam itu seperti seragam cleaning service berwarna pink cerah dengan logo di bagian dada kiri dan punggungnya. “Kau harus menghargainya. Orang dari divisi lain tidak akan bisa mengenakannya walaupun mereka ingin,” kata Direktur Shen menenangkan Gong Xi. “Bagaimana bisa kau berkata seperti itu tapi ekspresimu berkata hal yang sebaliknya?” tanya Gong Xi pada Direktur Shen. Direktur Shen hanya berkata agar Gong Xi menghargai seragam itu. Akhirnya Gong Xi mau juga mengenakan seragam itu walau dengan berat hati. Tiba-tiba muncullah sekelompok orang yang mencibir penampilan Gong Xi dan mengatakan kalau Divisi Cintai Aku adalah divisi komedi. “Kalau aku berkeliaran dengan pakaian seperti itu aku akan mempermalukan kedua orang tuaku,” kata seseorang di antara mereka. Gong Xi menjadi murung. “Ayo kita pergi,” ajak Direktur Shen. Gong Xi bertanya ke mana mereka akan pergi. Direktur Shen berkata kalau mereka akan pergi ke divisi lain kalau-kalau ada yang membutuhkan bantuan dari Gong Xi. Tiba-tiba datanglah Supervisor Zhong yang berkata membutuhkan bantuan dari Divisi Cintai Aku. Direktur Shen dengan senang hati menyuruh Gong Xi pergi dengan Supervisor Zhong dan berkata kalau Supervisor Zhong adalah orang yang hebat sehingga pekerjaan yang diberikannya pastilah pekerjaan yang hebat. Namun ternyata Gong Xi hanya disuruh membersihkan bekas permen karet yang menempel di lantai. Dengan mengomel Gong Xi mengerjakannya. Ia berkata akan memotong orang yang telah membuang permen karet sembarangan dan memasaknya dengan saus barbeque.
Sementara itu Lian sedang berjalan dengan manajernya. Mereka berbicara mengenai Liu Li Er yang telah mengumumkan ke media kalau ia akan syuting film bersama Lian padahal pihak film sendiri belum mengeluarkan konferensi pers dan syuting belum dimulai. Apalagi dengan sikap Liu Li Er yang egois tidak ada yang bisa menjamin bagaimana syuting film itu nantinya. Lian hanya berkata kepada manajernya agar menyerahkan urusan Liu Li Er kepada CEO. Orang-orang di sana heboh melihat Lian. Semua orang berkata kalau Lian sangat tampan. Shang yang duduk tidak jauh dari sana merasa heran karena walaupun ia ada di sana tapi tidak ada yang memperhatikannya. Setelah itu Shang baru sadar kalau ada Lian di sana.
Ia membayangkan sedang berdiri sementara Lian bersimpuh di bawahnya dan Shang berkata kalau masa kejayaan Lian telah habis karena Shang adalah pria paling tampan. Di dalam khayalannya Shang mengkhayal kalau Lian mengakui ketampanan Shang sebagai yang nomor satu dan ia menari ‘Sorry Sorry’. Kembali ke dunia nyata, Shang membatin kalau Lian melihat wajahnya ia akan menyadari kalau Shang yang paling tampan lalu Lian akan kehilangan rasa percaya dirinya. Lian berjalan dengan penuh percaya diri. Shang melihatnya dan berkata, “Ia sangat atraktif,” lalu Shang buru-buru meralat omongannya dan berkata kalau dialah pria paling atraktif dan Lian hanyalah pecundang.
Tiba-tiba pot bunga di depan Lian jatuh. Lalu ia dan Shang berpandangan dengan tatapan dingin.
No comments:
Post a Comment