Sinopsis Dream High 2 Episode 13
Produser
mengumumkan bahwa JB lah yang dieliminasi. Semua kaget mendengarnya.
Guru Ahn khawatir Hye Sung juga dieliminasi namun produser Shin
mengumumkan bahwa Hye Sung masih lanjut karena dia termasuk anggota tim B
yang menang di misi pertama. Meskipun kali ini penampilannya belum
begitu baik. Oleh karena itu ia meminta Hye Sung berlatih lebih keras.Guru Ji Soo bilang ini adalah serangan yang sangat indah. Guru Ji Man tanya apa maksudnya. Guru Ji Soo bilang meskipun ia tidak tahu apakah maksudnya itu baik, Ri An memperoleh keuntungan yaitu simpati penonton. Sedangkan JB dan Hye Sung memperoleh kebencian mereka (penonton). Tapi hanya JB yang dieliminasi sedangkan Hye Sung lanjut. Guru Ahn bilang jadi setiap orang bisa menyalahkan Hye Sung akan hal ini.
Produser Shin juga mengumumkan bahwa pemenang kali ini adalah pasangan Jin Yoo Jin dan Ri An. Ri An tersenyum mendengarnya. Para penonton bertepuk tangan.
Yoo Jin berkata pada Ri An bahwa tidak ada gunanya berakting di depannya. Ri An tanya apa maksudnya akting? Yoo Jin menjawab bahwa Ri An telah menangis dengan baik. Yoo Jin juga bilang ia tidak lagi mengatai Ri An aktris yang buruk. Ri An tanya apa itu karena Yoo Jin menganggap bahwa itu akting. Ri An juga bilang sebagai lawan JB seharusnya Yoo Jin bahagia.
Yoo Jin menuduh Ri An bahwa ia telah mengetahui akan ada yang dieliminasi. Ri An membantahnya. Ia bilang asalkan bukan mereka yang dieliminasi maka itu akan baik-baik saja. Yoo Jin bilang ia ingin menang tapi bukan dengan cara seperti ini. Ri An meminta Yoo Jin jangan khawatir karena menurutnya JB tidak akan jatuh dengan mudah. Bukankah ia sudah bilang pemenangnya sudah ditentukan. Meskipun mereka tampil dengan baik mereka masih akan dieliminasi. Ada alasan untuk ini semua. Yoo Jin tanya apa alasannya. ”Alasannya ada di sana,” jawab Ri An sambil menunjuk ke arah Hye Sung.
Hye Sung menemui Produser Shin. Ia meminta dirinya saja yang dieliminasi bukan JB. Produser bilang JB dieliminasi berdasarkan voting bukan karena keputusannya. Hye Sung ngotot jika berdasarkan kemampuan maka dirinyalah yang seharusnya dieliminasi. Produser Shin bilang alasan JB dieliminasi bukan hanya karena kemampuan tapi karena memilih Hye Sung sebagai partnernya padahal JB tahu bagaimana kemampuan Hye Sung. Ini tidak ada bedanya dengan ia menyerah dalam misi ini. Produser Shin bilang JB bukan dieliminasi tetapi didiskualifikasi. Daripada menang JB hanya memilih sepanggung dengan Hye Sung padahal peserta lain ingin menang dengan segenap kemampuannya dan bagi penonton ini tidak sopan. Produser Shin kemudian pergi.
Sepeninggal produser Shin, JB datang. Ia meminta Hye Sung tidak memikirkan tentang eliminasi ini. Ia bilang ia baik-baik saja. Ia bercerita sebelumnya ia juga pernah dieliminasi dalam audisi Sekolah Kirin tapi ternyata ia bersekolah di Kirin dan bertemu dengan Hye Sung. Hye Sung menangis dan menyalahkan dirinya sendiri. JB menghiburnya dengan mengatakan bahwa Hye Sung jelek jika menangis.
Pagi-pagi sekali, Ri An masuk ke kamar Yoo Jin dan membangunkannya dengan cara menarik selimutnya. Yoo Jin terbangun dengan kaget dan segera menutup badannya yang tidak memakai baju dengan bantal. Ia marah pada Ri An yang seenaknya masuk ke kamar murid laki-laki.
Ri An menyuruh Yoo Jin segera bangun karena matahari sudah terbit. Yoo Jin tanya apa mereka akan latihan lagi. Ia meminta waktu istirahat untuk hari ini. Ri An bilang ia menyiapkan makanan. Yoo Jin senang mendengarnya. Ia bilang Ri An sudah belajar menjadi istri dengan menyiapkan sarapan. Ia juga bilang Ri An cantik tanpa make up dan bulu mata.
“Betapa patuhnya! Apakah kau menyukaiku?” tanya Yoo Jin PD.
“Mengapa aku menyukaimu?” jawab Ri An sambil memukul Yoo Jin dengan bantal.
Yoo Jin gantian membangunkan JB. Yoo Jin tertawa melihat tampang JB yang baru bangun tidur. Ia bilang saat bangun tidur tidak ada bedanya antara siswa sekolah dengan seorang bintang. Yoo Jin hendak mengintip ke dalam kamar tapi ditahan oleh kamar JB. JB tanya mengapa membangunkannya pagi-pagi sekali. Yoo Jin bilang Ri An menyiapkan makanan untuk mereka semua.
JB berkata Yoo Jin keren kemarin. Ia mengaku kalah. Yoo Jin tanya apakah ia tidak peduli telah dieliminasi. JB bilang ia belajar sesuatu yang lebih penting darimana menang di atas panggung. Ia bilang ia tampil bukan karena ingin menang tapi karena ia menikmatinya. Yoo Jin tersenyum. Ia menuduh bahwa JB berkata seperti ini karena malu telah kalah darinya.
“Jangan berlagak keren! Sikat gigimu dulu,” kata Yoo Jin sebelum pergi. JB merasakan bau mulutnya sendiri. Menurutnya ia tidak bau.
Semua teman-temannya menikmati sarapan yang disiapkan Ri An dan ibunya kecuali Hye Sung. Soon Dong bertanya heran, mengapa Ri An melayani mereka. Ri An menjawab ia terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga.
Hong Joo berkata pada ibu Ri An bahwa ia akan makan. Ibu Ri An mempersilahkannya untuk makan yang lebih banyak. Ia bilang Ri An pernah menceritakan tentang mereka yang pernah merayakan ulang tahun untuk Ri An. Soon Dong membenarkan. Ia bilang mereka adalah teman terbaik Ri An.
JB mengeluarkan sebuah sendok. Yoo Jin mengejeknya apakah ia takut terkena penyakit sehingga membawa sendok sendiri. JB bilang ia memang terbiasa seperti ini, mengapa Yoo Jin ikut campur. (ingat kan saat Hye Sung memberikan sendok pada JB). “Ya sudah. Terserah kau. Kau harus makan yang banyak. Ini sangat bagus,” kata Yoo Jin.
Ibu Ri An yang mendengar percakapan ini menyuruh Ri An membeli sendok karena ia lupa menyiapkannya. Ri An mematuhinya. Hong Joo bilang Ri An hari ini tampak berbeda. Ui Bong menambahkan bahwa Ri An terlihat manis jika bersama ibunya. Yoo Jin mendengarnya lalu melihat ibu Ri An. Sepertinya ia sedang mengingat ibunya sendiri.
Hye Sung sedang berada di luar asrama. Di tengah jalan ia dijegal oleh beberapa siswi. Mereka menyalahkannya karena JB dieliminasi. Mereka hendak memukulnya. Ri An yang hendak membeli sendok melihat ulah mereka. Melihat Ri An datang mereka ketakutan. Ri An meminta mereka melanjutkan ulahnya tapi mereka tidak berani.
Ri An menarik Hye Sung pergi. Tapi langkahnya terhenti karena mereka bilang melakukan ini semua untuk JB oppa. Ri An malah menfoto mereka dan berkata jika tidak ingin melihatnya di kantor polisi maka sebaiknya mereka lari. Akhirnya mereka lari ketakutan.
Hye Sung mengucapkan terima kasih. Ri An tersenyum. Ia bertanya bukankah Hye Sung pernah berkata akan melindungi JB dan tidak membuatnya terluka. “Kau tidak bisa menangani mereka yang lebih muda darimu. Bagaimana kau melindungi JB? Jika kau tidak yakin, menyerahlah!” kata Ri An.
Hye Sung bertanya adakah sesuatu yang tidak diketahuinya. Mengapa Ri An tidak memberitahunya.
“Kau ingin aku mengatakan kebenarannya? Mengapa kami pindah ke sekolah ini? Mengapa ada audisi Super Idol? Mengapa HershE dibubarkan? Ini semua agar JB menjadi bintang. Yoo Jin dipilih untuk menjadi pemicu (pacemaker) JB. Dan yang merusak rencana ini adalah kau,” kata Ri An.
Hye Sung paham sekarang mengapa waktu itu Yoo Jin marah dan memukul JB. Hye Sung bertanya apakah JB dan Yoo Jin tahu semua ini kecuali dirinya. Ri An malah balik bertanya bagaimana jika JB menyalahkannya atas semua ini. Apakah Hye Sung akan membela diri. Hye Sung berkata itu tidak akan terjadi. Ia bertanya apakah Ri An berkata seperti ini untuk melindungi JB. Ri An menjawab ini karean ia ingin melindungi Hye Sung. Karena berkat Hye Sunglah ia belajar sesuatu. Ia bisa tampil dengan baik dan mendaki ke yang lebih tinggi.
Produser Shin mengumumkan topik misi kali ini adalah lagu untuk seseorang. Ini berdasarkan rekaman video Hong Joo saat menyanyi untuk Nana. “Jika kau dapat mengubah seseorang maka kau dapat mengubah setiap orang di dunia. Temukan ketulusan dalam cerita kalian sendiri lalu ekspresikanlah. Karena perasaan tidaklah jauh dari kita.”
Guru Ahn bertanya bagaimana mengenal emosi melalui pengalaman tidak langsung. Seperti akting. Produser Shin tampak berpikir. Guru Ji Man menawarkan diri untuk mengajari mereka menulis lirik karena pendidikannya adalah sastra Inggris. Produser Shin lalu mengijinkannya dan meminta Guru Ahn mengajari mereka akting.
Sebelum pergi Produser Shin berkata bahwa ini adalah misi mereka yang terakhir dan tidak ada kesempatan lagi. Semua terkejut mendengarnya.
Guru Ji Soo memberitahu JB bahwa untuk sementara JB tidak masuk kelas dalam misi kali ini. Meskipun demikian ia memuji penampilan JB dan Hye Sung bagus. Ia menghibur JB dengan meminta JB untuk berpikir bahwa ini hanya sementara. “Jika kau jatuh maka kau dapat berdiri lagi. Aku percaya padamu.”
Nana sedang latihan menyanyi. Hong Joo dan Si Woo mengintipnya. Mereka khawatir terhadap Nana. Nana keluar ruangan dan bertanya apa yang mereka lakukan. Hong Joo bertanya apakah suara Nana baik-baik saja. Nana bilang ia pergi ke rumah sakit yang direkomendasikan oleh JB dan merasa lebih baik. Nana juga bilang ia tidak melihat JB. Si Woo bilang ia juga tidak melihat JB seharian. Si Woo meminta Nana untuk tidak memaksakan diri. Nana bilang ia sudah sehat. Hong Joo bilang bilang Nana belum tampak sehat. Nana tersenyum, ia bilang Hong Joo dan Si Woo mempunyai nada yang sama. Hong Joo dan Si Woo terdiam dan terlihat sama-sama gengsi.
JB sedang tertidur di sebuah meja. Ia dikagetkan oleh bola basket yang dilempar ke arahnya. Ternyata yang melempar adalah Yoo Jin. Ia mengajak JB bertanding basket. Namun JB malas bertanding. Yoo Jin bilang JB seperti tidak hidup. Ia merasa bosan jika JB tidak ada. JB yang enggan meninggalkan Yoo Jin.
Yoo Jin mengikutinya. JB agak kesal karena ia mengikutinya. Yoo Jin bilang ia pemicu (pacemaker) JB jadi ia mengikutinya. Akhirnya dengan terpaksa JB menerima ajakan Yoo Jin. Yoo Jin lalu menawarkan persyaratan, jika ia menang maka JB harus berlutut di panggung dan mengakui kekalahannya. JB meminta persyaratan yang lain karena ia sudah dieliminasi.
“Jika aku menang maka Sin..”
“Tidak..tidak.. jangan Shin Hye Sung,” kata JB.
“Kapan aku menyebut Shin Hye Sung? Aku bilang sepatumu.”
Akhirnya mereka bertanding. JB berhasil memasukkan bola. Saat giliran Yoo Jin, ia dengan percaya diri yakin dapat memasukkan bola tapiiii...gagal. hehe.. JB tersenyum mengejeknya. Yoo Jin terlihat malu.
Sementara itu Guru Ji Man sedang mengajarkan menulis lirik. Yoo Jin duduk bersila dengan mencopot sepatunya, Ri An mencium bau tidak sedap dari kaos kaki Yoo Jin. (Wkwk..)
“Lirik lagu membawa emosi. Apa yang akan menjadi sebuah jenis lagu? Lirik lagu biasa tidak akan menjadikannya sebuah lagu. Lirik lagu adalah kombinasi antara keaslian dan seni. Coba dengar, ‘aku akan selalu menunggumu’. Itu adalah lirik lagu biasa. Bagaimana jika menggunakan emosi lalu mengekspresikannya dengan keaslian dan seni. ‘Karena kau tidak datang meskipun ini Januari, sampai kau datang bagiku ini masih Desember’. Seperti itu. Perasaan hatimu dan kreativitas senimu jika dikombinasikan akan menghasilkan jenis lirik lagu yang artistik.”
Ui Bong berkata bahwa ini terlalu sulit. Guru Ji Man membenarkan. Menurutnya bagi siswa yang sulit berkreativitas seni maka ada satu metode. Yaitu cukup menggunakan emosi yang nyata. Ia lalu meminta siswa untuk duduk berkelompok masing-masing tiga orang untuk saling menyatakan perasaannya.
Yoo Jin, Ri An dan Hye Sung satu kelompok. Guru Ji Man mencontohkan jenis perasaan. Seperti ingatan kebahagiaan, rahasia dalam hati, ketulusan.
Karena kelompok Hye Sung diam saja, maka Guru Ji Man meminta Ri An berkata duluan sebagai sunbae (senior) seperti menceritakan pengalamannya. Yoo Jin mengejeknya, Sunbae.
Ri An lalu bercerita bahwa mereka datang ke perusahaan untuk berlatih menyanyi dan menari. Lalu ke sekolah untuk tidur. Lalu mereka kembali lagi ke perusahaan untuk berlatih lagi hingga lelah. Dan jika hasilnya buruk maka mereka harus mengepak barang dan pergi. Karena ia takut hal itu akan terjadi maka ia latihan dan latihan lagi.
Hye Sung bertanya bagaimana Ri An menghadapi ini semua. Ri An bilang karena mereka melakukan ini bersama, bagaimanapun beratnya ia tidak merasa sendirian. Ia lalu melihat JB yang sedang mengintip mereka. Ia bilang bagaimanapun beratnya latihan mereka, melihat matanya dan mendengar kata-katanya yang menghibur maka semuanya menjadi teratasi.
JB duduk sambil ketiduran. Guru Ji Man membangunkannya dan bertanya sedang apa yang ia lakukan di sini. JB menjawab ia sedang menunggu Hye Sung. Guru Ji Man merasa miris. Ia bilang awal JB datang ke sekolah ia sangat menarik perhatian dan sekarang ia sangat biasa. Bahkan jika mereka berjalan bersama maka yang akan dianggap selebiriti adalah Guru Ji Man. (Hah?). Lalu Guru Ji Man pun meninggalkan JB. Hye Sung yang mendengarnya termenung. JB yang menyadari kedatangan Hye Sung, tersenyum. Hye Sung pun membalas senyumannya.
JB dan Hye Sung pergi ke restoran. Hye Sung yang memesan makanan. Pelayan yang melayaninya terlihat tidak suka melihatnya. Siswi-siswi yang antri di belakangnya sedang menggosipkannya, bagaimana ia bisa menggoda JB, apakah ia adalah serigala berekor 9. Hye Sung berbalik dan menantang mereka, apakah mereka ingin melihat ekornya untuk membuktikan bahwa ia serigala. Siswi-siswi itu pun hanya terdiam.
Hye Sung membawa pesanan makanannya ke sebuah meja. Di sana JB sudah menunggunya. Hye Sung mengeluh betapa tidak mudahnya menjadi pacar JB. JB tersenyum. Ia bertanya mengapa Hye Sung membaca buku yang berisi kumpulan puisi. Hye Sung bilang untuk berlatih menulis lirik lagu untuk misi kali ini. JB bertanya lagi apakah ia sudah menemukan inspirasinya. Hye Sung menggeleng. JB mengusulkan untuk menulis cerita tentang orang yang dekat dengan Hye Sung yaitu dirinya. Hye Sung menyetujuinya. JB menyemangatinya untuk menang sebagai ganti ia tereliminasi.
Sementara itu Yoo Jin dan Ri An berlatih menulis lirik. Yoo Jin merebut buku dari Ri An dan membacakan lirik yang telah ditulis Ri An.
“Saat aku pertama kali melihatmu, bom hatiku mulai berdetak. Sebelum itu meledak, sebelum itu meledak. Kau telah menarik hatiku. Menarik hatiku.”
Yoo Jin mengejek Ri An apakah ini yang disebut lirik lagu. Ri An kesal lalu gantian melihat lirik lagu Yoo Jin. Ia membaca dalam hati dengan serius. Ia lalu meminta Yoo Jin memberikan lirik lagu ini padanya. Yoo Jin mengizinkannya.
Ui Bong dan Lee Seul sedang latihan menyanyi bersama. Sepertinya mereka akan duet. Mereka sedang memilih lagu. Ui Bong tanya Seul menyanyi untuk siapa. Seul menjawab untuk ayahnya. Ui Bong pun menyanyi lagu yang menggambarkan tentang orang yang sangat suka uang. Ui Bong tanya apa yakin menyanyikan lagu ini. Lee Seul bilang ia yakin karena ayahnya memang sangat menyukai uang.
Di kantornya, Direktur Lee sedang menyaksikan video saat Lee Seul tampil menyanyi bersama grup B dalam misi pertama. Ia tersenyum senang melihat video tersebut. Lalu hpnya berbunyi. Mimiknya langsung berubah. Sepertinya ia kurang suka mendapat telepon dari seseorang.
Di kelas Guru Ahn sedang mengajar akting.
“Seseorang pernah berkata bahwa menyanyi adalah akting dengan liriknya sebagai naskah. Untuk menyampaikan pada semua orang tentang perasaan mereka dan lirik mereka mengekspresikan perasaan itu. Kita juga akan belajar akting. Beraktinglah dengan partner kalian. Baiklah...Siap?..Action!”
Hong Joo dan Nana berakting.
“Aku akan pergi hari ini. Jika kau masih berharap aku kembali maka aku tidak akan pergi. Maaf kita hidup di dunia yang berbeda. Kau terlalu populer dan aku terlalu biasa. Kau adalah orang yang sangat hebat bagiku.”
“Menjadi terkenal bukanlah segalanya. Sekarang, aku adalah wanita yang berdiri di depan pria yang aku cintai.”
Hong Joo dan Nana mulai mendekat. “Cut!” tiba-tiba Si Woo menghentikan akting mereka.
Giliran Soon Dong dan Lee Seul.
“Kau pernah berkata jika hidupmu berada di dasar, ini belum berakhir. Aku ingin kita bertemu dan mencintai satu sama lain. Kita tidak saling mencintai karena kita saling mencintai. Tapi karena kita mencintai orang orang lain, jadi aku mencintaimu,” kata Soon Dong. Mendengarnya Seul merasa mual. (saya g paham kata-katanya. Tapi sepertinya ini tentang pasangan lesbi).
Yoo Jin dan Ri An.
“Aku ingin menjadi suamimu tetapi bukan karena aku mencintaimu.”
“Lalu mengapa? Apa ini belas kasihan dari kelas sosial yang tinggi?”
“Lihat ke sini bodoh. Itu bukan karena aku tidak menyukaimu tapi karena hanya kau yang kusukai. Kau adalah wanita yang luar biasa.”
Selesai berakting Yoo Jin mengejek kemampuan akting Ri An.
Ailee dan Ui Bong.
“Jangan berbohong! Apakah ekspresi bahagia seperti itu?”
“Ini ekspresiku saat aku bahagia.”
“Berhenti berbohong. Kau adalah gadis desa yang lugu,” kata Ui Bong sambil memegang bahu Ailee.
Ri An dan Hye Sung.
“Ya aku mencintainya. Aku mencintai presiden..tidak aku sangat mencintai Jin Hyeok. (Hye Sung salah mengucap naskah). Jadi jangan ikut campur lagi. Aku tahu keadaanmu sangatlah menyedihkan tetapi itu sudah masa lalu,” kata Hye Sung.
“Itu belum menjadi masa lalu,” kata Ri An.
“Jika itu terjadi tiga tahun yang lalu maka itu adalah masa lalu.”
“Bukankah aku pernah bilang itu belum berakhir.”
“Itu kan menurutmu. Bukankah Jin Hyeok bilang ia tidak ingin?”
“Dia sebenarnya adalah priaku.”
“Sekarang dia adalah priaku.”
“Kami sebelumnya belum pernah putus,” kata Ri An sambil menggebrak meja.
“Tidak peduli, sekarang dia berhubungan denganku,” kata Hye Sung juga sambil menggebrak meja.
“Kalian hanya bisa bertahan 100 hari saja. Kami telah bersama selama 8 tahun.”
“Sepertinya kau belum paham karena kau masih muda. Kenangan hanyalah kenangan. Kenangan tidak berarti apa-apa.” Mereka saling melotot satu sama lain.
Guru Ahn memuji akting mereka sangat bagus. Teman-teman bertepuk tangan kagum. Ui Bong tanya pada Lee Seul bukankah Ri An aktris yang buruk? Tapi ternyata dia berakting dengan sangat bagus. Menurut Lee Seul itu sebenarnya bukan akting. (tapi memang kenyataan).
Setelah kelas akting berakhir, Ri An mendatangi Hye Sung yang sedang mengambil buku di loker. Ri An memuji akting Hye Sung. Menurutnya jika Hye Sung memilih berakting daripada bernyanyi maka ia akan punya kesempatan. Hye Sung juga memuji akting Ri An dengan mengatakan bahwa sebutan idol aktris yang buruk bagi Ri An sudah tidak berlaku.
Ri An tanya apa Hye Sung benar-benar berpikir bahwa kenangan tidaklah berarti apa-apa. Hye Sung bilang kenangan hanyalah kenangan. Jika mereka masih memikirkan masa lalu maka mereka tidak punya masa depan. Sebelum pergi Ri An berkata mereka akan lihat apakah perkataan Hye Sung benar atau salah.
Yoo Jin melihat Hye Sung sedang mengambil kiriman kardus-kardus yang sangat banyak. Yoo Jin membantunya membawakan kardus yang paling besar. Yoo Jin bilang apakah hal seperti ini Hye Sung tidak dibantu pacarnya. Hye Sung bilang ia bisa membawanya sendiri. Ia meminta Yoo Jin memberikan kardusnya.
Yoo Jin tidak memberikannya ia malah membuka kardusnya karena mengira isinya makanan. Ternyata isinya adalah boneka dan kertas-kertas teror terhadap Hye Sung yang menjadi pacar JB. Yoo Jin marah. Ia berkata Hye Sung pasti sudah sering menerima teror seperti ini. Hye Sung bilang tidak apa-apa karena dia akan membuang semuanya.
Yoo Jin menjatuhkan kardusnya. Yoo Jin dengan marah berkata apa kesalahan Hye Sung sehingga ia menerima perlakuan seperti ini. Hye Sung tidak menghiraukannya. Ia hendak mengambil kardus yang dijatuhkan Yoo Jin namun tangannya ditahan oleh Yoo Jin. Hye Sung memintanya melepaskan tangannya namun Yoo Jin tetap memegang tangannya. Yoo Jin heran sebenarnya apa yang mereka sukai dari JB. Apakah hanya karena ia seorang bintang. Yoo Jin marah mengapa Hye Sung masih menyukai JB padahal ia sudah sering diancam. Hye Sung bilang menyukai seseorang adalah sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Yoo Jin bilang ia sangat paham akan hal itu. “Di masa depan aku tidak akan menyembunyikan lagi perasaanku padamu. Maafkan aku, aku menyukaimu.”
“Yoo Jin...”
“Aku akan menjadi lebih keren dan lebih terkenal daripada JB.”
“Bukan seperti itu..”
“Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong aku telah berkata aku minta maaf.”
Hye Sung tidak bisa menjawab apa-apa.
Yoo Jin medatangi Direktur Lee dan Produser Shin. Ia menyerahkan kontrak yang sudah ia tanda tangani. Direktur Lee tanya bukankah Yoo Jin menganggap kontrak ini sebagai penipuan. Yoo Jin menarik ucapannya. Ia meminta mereka melatihnya. Produser bilang itu berarti Yoo Jin akan melakukan berbagai kegiatan seperti masuk televisi, syuting iklan dan membuat album. Yoo Jin bilang asal itu untuk mengungguli JB maka itu tidak apa-apa. Produser Shin bilang jika Yoo Jin sangat termotivasi maka itu akan baik bagi Produser. Ia lalu tanya apa alasan Yoo Jin berubah pikiran. Yoo Jin menjawab ia ingin melebihi JB. Yoo Jin pamit meninggalkan mereka. Direktur Lee bilang betapa menakjubkannya ekspresi wajahnya berubah. Produser Shin bilang tiba-tiba ia ingin mendukungnya.
Yoo Jin mendatangi Kepala Sekolah Jung Wan. Ia bilang ia ada masalah. Kepala Sekolah agak terkejut. Ia mengira Yoo Jin memukul teman kelasnya. Yoo Jin tersenyum. Ia bilang ia sudah menandatangani kontrak. Kepala Sekolah bilang apapun yang akan dilakukan Yoo Jin di masa depan maka ia harus melakukannya dengan baik. Kepala Sekolah tanya lalu apa masalahnya.
“Ya, apakah anda tahu perasaan di mana anda merasa kalah di saat anda menang? Perasaan yang mengetahui seseorang telah terluka tetapi aku lebih merasa terluka.”
Kepala Sekolah bilang ia adalah konselor pemula jadi ia meminta Yoo Jin menjelaskan maksudnya karena ia kurang mengerti.
“Sebenarnya aku ingin menang tapi melihat Hye Sung di sampingnya..melihat Hye Sung di sampingnya...”
“Shin Hye Sung?”
“Sepertinya ini dimulai karena Hye Sung. Menunggu untuk memukul JB, menunggu untuk menjadi seorang bintang.”
“Jadi kau merasa tidak nyaman dan malu? Tidak perlu merasa malu. Aku juga pernah seperti itu karena istriku. ”
Akhirnya Yoo Jin memulai aktivitasnya sebagai Super Idol. Pemotretan, syuting iklan dll. Hye Sung melihat Yoo Jin di tv. Ia ingat ucapan Ri An bahwa bagaimana jika JB menyalahkannya karena dirinyalah JB tidak bisa mencapai posisi yang lebih tinggi. JB yang duduk di sampingnya tidur. Hye Sung menyelimutinya. Ia tampak berpikir.
Di kantor, Direktur Lee memberikan beberapa brosur tentang pendidikan di Australia yang dikirim oleh mantan istrinya pada Lee Seul. Dia meminta Lee Seul melihat-lihatnya dan memilih dengan hati-hati. Lee Seul heran mengapa ayahnya berubah pikiran. Ayahnya meminta maaf.
Lee Seul agak marah karena ia merasa ayahnya mengambil keputusan sepihak dengan mengirimnya kembali ke ibunya. Sebelum Dierktur Lee sempat menjelaskan, hpnya berbunyi. “Selalu seperti ini,” keluh Seul. Ia lalu mengambil brosur-brosur itu dan pergi meninggalkan ayahnya.
Direktur Lee mengangkat teleponnya dengan enggan. Ia terkejut mendengar berita tentang ibu Ri An.
Sementara itu di ruang make-up ada wawancara dengan Ri An dan Yoo Jin. Reporter menunjukkan foto Yoo Jin kecil yang dulu bermain di Nuclear Man. Yoo Jin terkejut. Reporter itu bilang bahwa anak kecil itu adalah Yoo Jin. Yoo Jin mengelak dengan alasan bahwa ukuran kepala mereka berbeda. Reporter lalu bertanya tentang orang tua Yoo Jin.
Yoo Jin diam saja. Ia bingung harus berkata apa.. Ri An iba melihat raut muka Yoo Jin yang tiba-tiba sedih. Ri An memegang tangan Yoo Jin untuk menghiburnya. Yoo Jin bilang orangtuanya sudah meninggal. Reporter itu minta maaf. Yoo Jin bilang tidak apa-apa. Namun Ri An sepertinya tahu bahwa Yoo Jin masih menyimpan kesedihan.
Di saat yang bersamaan terdapat berita di televisi yang mengabarkan tentang ibu Ri An yang terlibat kasus. (mian saya kurang paham kasusnya apa tapi sepertinya tentang penjualan tas yang ilegal). Teman-teman yang melihatnya pun terkejut. Si Woo bingung apa yang harus mereka lakukan padahal sekarang Ri An dan Yoo Jin sedang syuting. Hye Sung tanya di mana tempatnya. Si Woo bilang di ruang make-up. Hye Sung kemudian berlari ke ruang make-up disusul teman-teman yang lain.
Wawancara sudah selesai. Ri An bertanya kapan orangtua Yoo Jin meninggal. Yoo Jin tidak menjawabnya. Ri An meminta maaf karena sepertinya Yoo Jin enggan membicarakannya. Yoo Jin berkata ia ingat Ri An pernah berkata ibunya sangat cerewet. Ri An membenarkan. Saat ia mulai training dan tinggal di asrama mereka sering bertengkar dan saling diam. Yoo Jin tanya apakah ia benci ibunya. Ri An bilang ia membencinya tapi bagaimanapun juga itu adalah ibunya.
Tiba-tiba para wartawan menyerbu masuk dan langsung mencerca Ri An dengan pertanyaan tentang kasus yang menimpa ibunya. Ri An terkejut bukan main. Guru Ji Soo yang berada di sana juga terkejut. Ia dan Yoo Jin berusaha menghalangi para wartawan. Ri An hanya menjawab bahwa ia akan mengkonfirmasi dulu berita itu baru bisa bicara. Para wartawan terus bertanya padanya. Yoo Jin meminta mereka berhenti karena mereka sekarang berada di sekolah. Hye Sung menarik tangan Ri An dan mengajaknya lari untuk bersembunyi. Teman-teman yang lain menghalangi para wartawan yang hendak menyusul mereka.
Ri An bertanya mengapa Hye Sung membantunya padahal mereka tidak begitu dekat. Hye Sung bilang ini sebagai balas budi karena sebelumnya Ri An telah membantunya. Ri An tersenyum. Ia bilang ia sudah berpikir bahwa pernyataan tentang kenangan tidaklah berarti apa-apa adalah benar.
Hye Sung bertanya mengapa Ri An memutuskan JB. Ri An bilang ia tidak putus tapi dicampakkan. Saat ayah JB meninggal dua tahun yang lalu, Ri An hendak menghibur JB. Namun JB malah meminta putus karena ia ingin sukses sesuai janjinya pada ayahnya sebelum meninggal. Ri An tahu betapa berharganya mimpi itu maka ia ingin melindungi mimpi itu. Menurutnya semenjak itu JB terus bekerja dan tidak beristirahat. Dan orang yang menghentikan mimpi itu adalah Hye Sung.
Hye Sung bertanya lagi apakah orang yang disebut Ri An saat pelajaran membuat lirik itu adalah JB. Ri An tidak menjawab, ia malah berkata bahwa bintang jika dilihat dari jauh sangatlah indah tapi jika dilihat dari dekat tidaklah hebat. Untuk bertahan hidup maka ia harus berjuang. Mulai sekarang ia akan menghindari reporter seperti bermain petak umpet.
Malamnya Yoo Jin belum bisa tidur. Ia mencoba menulis lirik namun selalu gagal. Sedangkan Hye Sung sedang menggambar mimpinya di sebuah buku. Ia menulis ‘Mimpiku adalah membantu JB mencapai mimpinya sendiri’. Ia lalu pergi keluar kamar. Ri An yang tidur terbangun dan mengetahui saat Hye Sung keluar.
Sementara itu, di kamarnya Si Woo merasa terganggu tidurnya karena hp JB berbunyi. Ia menyuruh JB mengangkatnya namun ternyata JB tidak ada di kamar. Itu adalah telepon dari Hye Sung. Si Woo bilang JB tidak ada di kamar. Sudah beberapa hari JB terlambat tidur.
Hye Sung mencari JB. Ia menemukan JB sedang latihan menari di kelas. JB terlihat bersemangat berbeda saat ia mengantuk, menguap dan tidur di siang hari. Hye Sung merasa semakin sedih.
Hye Sung mengingat cerita Ri An saat pelajaran menulis lirik. Ia mencoba membuat lagu berdasarkan cerita Ri An. Awalnya ia agak kesulitan namun akhirnya ia berhasil membuat lagu dengan judul ‘Together’. Di saat yang bersamaan Ri An termenung di kamarnya.
Esoknya, Hye Sung mengirim sms yang isinya mengajak JB bertemu jam dua siang di KBC Hall. JB yang baru bangun tersenyum menerima sms tersebut.(^^ ih senyumnya JB manis wkwkwk_iis rf)
Hye Sung sedang berkaca. Ia terlihat cantik. Soon Dong memujinya. Lee Seul menggodanya hendak kemana ia pergi. Soon Dong bilang tentu saja berkencan. Hye Sung tersenyum. Saat ia keluar kamar, Ri An melihatnya heran.
JB juga sedang berkaca. Ia bertanya pada dirinya sendiri apakah gaya rambutnya sudah bagus. Ia merasa rompinya terlalu biasa. Ia pun mengganti rompinya dan merasa puas dengan penampilannya kali ini. Ia tersenyum senang.
Hye Sung dan JB duduk di panggung penonton di KBC Hall. JB tanya mengapa mereka bertemu di sini. Hye Sung bilang tahun lalu ia melihat konser I:dn di sini. Saat itu ia membayangkan ia berdiri dekat JB. JB tersenyum mendengarnya. Ia meminta Hye Sung untuk menjadi bintang tamunya untuk konser selanjutnya. Hye Sung hanya tersenyum. Ia menyerahkan lembaran not yang berisi lagu ‘Together’ pada JB sebagai hadiah. Ia meminta JB menyanyikannya untuk konser selanjutnya. JB mengajaknya menyanyikannya bersama di panggung. Hye Sung menolaknya. Ia bilang tempatnya adalah di bangku penonton sedangkan tempat JB adalah dipanggung. Ia akan tetap menjadi penggemarnya meskipun JB nanti sudah tua dan beruban.
“Jang Woo Jai yang biasa, murid Jang Woo Jai. Aku salah. Aku menyukai orang yang berdiri di panggung dan bersinar melebihi yang lain, JB. Melihat JB kehilangan sinarnya membuat aku tertekan.”
“Hye Sung, jangan seperti ini.”
“Kita seharusnya putus saja,” kata Hye Sung lalu hendak pergi. Namun tangannya ditahan oleh JB.
“Aku akan berdiri di panggung lagi. Aku akan kembali menjadi JB seperti ingatanmu.
Sambil menahan tangis Hye Sung berkata,”Menjadi pacarmu sangat melelahkan. Bintang hanya bagus saat kau melihatnya dari jauh. Tapi saat melihatnya dari dekat tidaklah hebat.”
Hye Sung berlari meninggalkan JB. JB sangat sedih. Ia melihat sekali lagi kertas berisi lagu ‘Together’. Lalu ia mengejar Hye Sung. Hye Sung berjalan menyebrang jalan sambil menangis. JB mengejarnya. Saat yang bersamaan ada murid TK yang mengambil bola di tengah jalan padahal ada sebuah truk yang hendak lewat. JB melindungi anak itu namun kepalanya terluka. Ia jatuh di jalan sambil tetap memegangi kertas lagu ‘Together’. Hye Sung kaget melihatnya.
No comments:
Post a Comment