Skip Beat I Episode 13 I Drama-K

Sinopsis Skip Beat Episode 13

Round 13

“Aku tidak lapar,” kata Lian dan menolak makanan yang dibawakan Gong Xi. Namun Gong Xi mengomel dan berkata kalau seorang aktor harus menjaga kesehatannya. Lian kesal karena Gong Xi mengomel lalu Gong Xi membuka makanan yang telah ia siapkan dan memaksa Lian tetap makan namun Lian tetap menolaknya. “Gong Xi mempedulikan kesehatan Lian dan Lian mendukung akting Gong Xi. Mereka layaknya pasangan,”kata Manajer Du Jin dalam hati sambil tertawa sendiri. Gong Xi heran melihatnya dan bertanya kepada Manajer Du kenapa ia tertawa. Namun Manajer Du hanya berkata kalau makanan yang ia makan sangat enak karena itu ia tertawa. “Gong Xi, marahi dia untuk aku. Dia tidak tidur semalaman dam menonton DVD An Yue. Begadang itu lebih buruk daripada tidak makan kan?” kata Manajer Du. Lian berkata kalau ia tidak begadang semalaman dan Manajer Du berkata kalau kantung mata Lian semakin gelap.
“Tuan Lian, kau menonton DVD An Yue semalam? Apa kau tidak takut itu mempengaruhi aktingmu? Aku tidak pernah menontonnya karena takut aktingku terpengaruh oleh Qing Jie (pemeran Wei Xu yang lama),” kata Gong Xi.
“Kau sudah menemukan Wei Xu versimu sendiri jadi tidak akan terpengaruh,” jawab Lian. Manajer Du berkata kalau Wei Xu versi Gong Xi bagaikan devil (aii gak tau membahasakan Devil itu apa. Masa setan? -,-) yang penuh dengan racun. Mendengar itu membuat Gong Xi merasa kalau ia bagaikan seorang devil. “Jangan menyalah artikan kata-kataku,” kata Manajer Du. Gong Xi mengangguk lalu bertanya lagi kepada Lian apa ia tidak takut aktingnya terpengaruh. Namun belum sempat Lian menjawab ia sudah dipanggil oleh salah satu crew untuk memulai akting. Lian dan Manajer Du segera pergi ke lokasi.

Gong Xi berdiri di balkon sambil melihat matahari dari celah jari-jarinya. Ia merasa heran kenapa Lian menonton DVD An Yue padahal dulu ia pernah berkata kalau Gong Xi tidak berencana tampil lebih baik dari Qing Jie maka ia seharusnya tidak perlu menerima tawaran syuting An Yue. “Bukankah itu berarti ia berencana tampil lebih hebat dari Jia Yue yang dulu. Atau ia belum menemukan caranya?”batin Gong Xi dalam hati. Namun ia merasa kalau Lian mungkin belum menemukan cara untuk berakting lebih hebat dari pemeran Jia Yue yang lama,karena ia kan Dun He Lian. Tiba-tiba dari dalam ruangan terdengar suara ‘Cut!’.

Gong Xi masuk ke dalam dan melihat sutradara yang berkata kalau akting Lian kurang pas. Ia mestinya berakting mencintai Mei Yue namun merasa menyesal karena mencintai Mei Yue. Namun akting Lian tidak menggambarkan hal itu. “Sutradara, saya ingin istirahat sebentar,” kata Lian. Sutradara mengizinkan Lian istirahat lima menit. Lian segera keluar. Gong Xi hendak menyusulnya namunManajer Du melarang dan berkata kalau Lian butuh waktu sendiri.

Gong Xi sedang membaca naskah Dark Moon sementara Manajer Du mondar-mandir di dekatnya. Setelah membaca naskah itu Gong Xi bertanya apa Lian belum menemukan cara untuk menggambarkan Jia Yue versi ia sendiri. “Aku tidak tau. Ia tidak pernah seperti ini sebelumnya,” kata Manajer Du bingung.

Lian mulai berakting lagi. Saat ia berakting memegang tangan Mei Yue yang terluka, sutradara meng-cut karena merasa akting Lian kurang pas. Lian berkata kepada sutradara kalau ia akan mengulang aktingnya. Sutradara menyuruh Lian istirahat dulu 10 menit sebelum mulai syuting kembali. Lian lalu keluar dari ruangan.

Manajer Du mengajak Gong Xi keluar juga untuk mencari udara segar. “Apa kita tidak sebaiknya menghampiri Tuan Lian dan menghiburnya?” tanya Gong Xi. Manajer Du berpendapat kalau Lian butuh waktu sendiri dan kedatangan mereka malah akan menambah tingkat stressnya. “Walau ia kelihatan tenang namun sebenarnya ia panik,” kata Manajer Du.

Di ruang terpisah Lian sedang termenung sendiri lalu datang Sutradara. “Aktingmu tadi cukup baik, tapi aku ingin melihat kau berakting dengan perasaan yang sebenarnya,” Lian bertanya apa perasaan yang sebenarnya itu. Sutradara lalu menjelaskan kondisi Jia Yue dan Mei Yue yang tidak bisa bersatu bukan hanya karena Mei Yue adalah muridnya. “Tapi juga karena Jia Yue paham kalau ayahnya adalah penyebab orang tua Mei Yue meninggal,” kata Lian. Sutradara membenarkan perkataan Lian. “Jia Yue berkali-kali mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak jatuh cinta kepada Mei Yue. Namun ia tidak bisa tidak mencintai Mei Yue yang ceria dan menyenangkan. Karena itu saat ia tidak sengaja menyentuh Mei Yue dihatinya terjadi pergolakan yang dahsyat karena ia bimbang akan perasaannya. Perasaan itu yang ingin aku lihat. Kalau kau berhasil memunculkannya, maka kau sudah melampaui pemeran Jia Yue yang lama,” kata Sutradara.

Di tempat lain Shang sedang melakukan pemotretan ditemani Yang Yang. “Pekerjaanmu untuk hari ini sudah selesai,” kata Yang Yang lalu Shang mengajaknya makan. Yang Yang menyuruh Shang untuk ganti baju terlebih dahulu sementara ia menelepon restoran tempat mereka biasa makan. Shang merajuk dan meminta Yang Yang menemaninya. Yang Yang menyuruh Shang cepat ganti baju lalu Shang masuk ke ruang ganti.

“Dia sama sekali tidak berubah. Sepertinya ia tidak terpengaruh (dengan berita tentang Gong Xi). Tapi tadi ia kelihatan marah,” kata Yang Yang dalam hati. Ia teringat ekspresi Shang saat melihat berita tentang Gong Xi dan Lian. “Apa ia sudah tidak memiliki perasaan untuk Gong Xi? Tapi ia pernah bilang kalau Gong Xi miliknya. Apakah maksud perkataan Shang kalau Gong Xi adalah pembantunya?” batin Yang Yang.

Shang membayangkan kalau Gong Xi membuatkan bekal penuh cinta untuk Lian lalu Gong Xi menyuapi Lian. Shang segera mengenyahkan pikirannya dan berkata kepada dirinya sendiri, “Memang kenapa kalau mereka syuting bersama. Toh mereka tidak mungkin berbagi bekal seperti itu. Hubungan pertemanan seperti apa yang sebenarnya terjalin di antara mereka? Tidak mungkin kan mereka rutin melakukan telepon setiap hari,” Shang terus membatin sendiri. “Kata orang-orang, selain aku, Dun He Lian juga adalah pria tampan. Untuk apa ia memperhatikan Gong Xi? Kalau aku menjadi dia aku tidak akan memperhatikan Gong Xi. Orang yang pantas bersanding denganku adalah orang yang paling cantik,” lalu Shang bersandar di sofa dan mengenyahkan semua pikiran tentang Gong Xi.

Gong Xi sedang menonton syuting antara Lian dan lawan mainnya. Tibalah saat Lian memegang tangan Mei Yue. Saat memegang tangan Mei Yue, Lian mengingat perkataan Sutradara yang berkata mengenai perasaan Jia Yue kepada Mei Yue. Namun Lian hanya membeku sambil memegang tangan Mei Yue tanpa mengucapkan dialog sepatah katapun. Gong Xi mulai panik melihatnya. Tuan Du juga panik melihat Lian yang tidak biasanya seperti ini. Sutradara akhirnya mengucapkan ‘Cut!’ dan berjalan menghampiri Lian yang terpuruk dengan kalut. “Maaf, apa aku terlalu menekanmu?” tanya Sutradara kepada Lian. Lian hanya mengucapkan maaf lalu duduk di kursi dengan sedih. “Semua orang melihat Tuan Lian hanya mengalami kemunduran dalam akting. Namun tidak ada yang menebak kalau efeknya akan sebesar ini. Tuan Lian tidak bisa memerankan Jia Yue dengan baik,” kata Gong Xi dalam hati. Lalu Lian keluar dari ruangan syuting.

Lian sedang minum sendiri di apartemennya. HPnya berkali-kali berbunyi namun ia tidak beranjak dari sofa. Ternyata yang menelepon adalah Manajer Du. Ia heran karena Lian bahkan tidak mengangkat teleponnya padahal ia ada jadwal syuting malam ini. Lian yang seprofesional itu tidak pernah mangkir dari jadwalnya sebelumnya.

Gong Xi sedang di ruang make up untuk memulai syuting. Lalu datang Sutradara yang menyapa crew yang ada di situ. “Pagi sekali kau datang. Apa karena make up khususmu itu?” tanya Sutradara pada Gong Xi. Gong Xi mengangguk lalu memulai pembicaraan. Ia bertanya apakah benar Sutradara menyuruh Lian cuti syuting sebentar. Sutradara mengiyakan lalu ia bercerita kalau kemarin bertemu dengan Lian. Ia sadar kalau menyuruh aktor sekelas Lian untuk cuti adalah hal yang menyakitkan hati namun ia tidak memiliki pilihan lain. Saat ia berkata kepada Lian agar cuti dan kembali setelah menemukan Jia Yue versinya sendiri, Lian terlihat kaget. Sutradara bekata kalau saat ia melihat Lian ia merasa melihat dirinya sendiri saat media mulai membandingkan dirinya dengan ayahnya. Gong Xi mengiyakan dan berkata kalau ia juga melihat emosi seperti itu dari diri Lian. “Aku tau ada yang tidak beres dari diri Lian namun aku tidak bisa membantunya,” kata Sutradara lalu mulai menyalahkan dirinya sendiri. Gong Xi berkata pada Sutradara agar berhenti menyalahkan diri sendiri. “Aku yakin ia tidak perlu waktu lama untuk kembali syuting kembali,” kata Gong Xi. “Beberapa hari yang lalu, aktingnya sangat bagus. Aku tidak tau kenapa ia mendadak seperti ini,”kata Sutradara dengan sedih. Gong Xi hanya diam mendengarnya.

Selesai syuting Gong Xi berjalan pergi sambil tetap memikirkan Lian. Gong Xi merasa ia tidak dapat membantu Lian padahal Lian sudah sangat sering membantunya. Sebagai pendatang baru ia merasa tidak dalam kapasitas untuk menasihati Lian atau semacamnya. Ia berharap kalau saja ia lebih tua dari Lian maka ia bisa memaksa Lian menceritakan masalahnya.

Gong Xi sedang berjalan sendiri di gedung tempat ia syuting sebagai mascot ayam dalam suatu reality show. Di situ ia melihat Lian sedang berdiri sendiri sambil melihat keluar jendela. Gong Xi kaget melihat kehadiran Lian di situ. Melihat Lian yang nampaknya galau, Gong Xi berniat membantu namun ia sungkan karena tidak mau dianggap menggurui. Ia merasa kalau Lian sebaiknya berkonsultasi dengan Manajer Du saja.

Saat Gong Xi akan pergi, ia teringat kalau dulu ia pernah mengobrol dengan Lian sebagai mascot ayam. Saat itu Lian juga sedang bingung dan merasa dapat menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan dari Manajer Du. Lian adalah orang yang tertutup dan tidak mau masalahnya diketahui orang lain. Gong Xi ingat saat dulu Lian bercerita dengan si ayam, Lian dapat bercerita dengan rileks dan tertawa-tawa.

Lian sedang mengingat percakapannya dengan Sutradara. Ia ingat kalau Sutradara berkata kalau berapa kalipun Lian mengulang aktingnya, ia tidak akan bisa karena ia belum dapat menemukan Jia Yue versinya sendiri.

Saat itu datanglah Gong Xi dengan kostum ayamnya menyapa Lian. “Kau tidak dipecat?” tanya Lian sinis. Gong Xi beralasan kalau adalah cerita yang panjang mengapa ia tidak dipecat. Ia lalu bertanya ada apa dengan Lian karena wajahnya Nampak murung. Lian meninggalkan Gong Xi tanpa menjawab apa-apa. Mereka lalu duduk berdua di gudang namun Lian tidak berbicara apa-apa. Gong Xi bingung bagaimana cara membuat Lian bicara.

Saat sedang bingung itu, Lian bertanya, “Apakah kau pernah jatuh cinta?” Gong Xi yang sedang bicara sendiri tidak memperhatikan Lian. Ia meminta Lian mengulang pertanyaannya namun Lian hanya memandangi Gong Xi dengan kesal. Gong Xi panik karena di saat Lian mau berbicara ia malah sibuk bicara sendiri. Dengan bersujud Gong Xi memohon-mohon pada Lian untuk mau mengulangi perkataannya. “Apakah kau pernah jatuh cinta?” tanya Lian lagi. Gong Xi langsung berdiri dan mengomel dengan kesal kalau ia tidak peduli dengan kisah cinta Lian dan menyangka kalau Lian memiliki masalah dengan pekerjaan. Namun Gong Xi lalu terdiam dan merasa kalau masalah cinta ini ada hubungannya dengan peran Lian sebagai Jia Yue yang jatuh cinta pada Mei Yue. Gong Xi lalu duduk di sebelah Lian dan berkata, “Tidak apa-apa kalau kau ingin berdiskusi masalah cinta. Kau pasti memiliki lebih banyak kisah cinta dibanding aku. Dengan wajah setampan itu tidak mungkin kau tidak pernah jatuh cinta. Semua perkataanmu kepada wartawan mengenai cinta itu bohong kan?” goda Gong Xi. Lian hanya diam. Gong Xi mulai panik. Ia takut salah bicara. “Dengan usiaku sekarang, tidak wajar kalau aku tidak pernah jatuh cinta,” kata Lian dengan murung. Gong Xi menjawab kalau bukan masalah usia, namun wajah Lian terlalu tampan untuk orang yang tidak pernah jatuh cinta. Lian hanya diam saja menanggapi ucapan Gong Xi. Dari situlah Gong Xi sadar kalau Lian benar-benar tidak pernah jatuh cinta. Ia bertanya kepada Lian apakah ia benar-benar tidak pernah jatuh cinta.

Lian menyuruh Gong Xi diam karena sangat memalukan untuk orang seumur dia kalau belum pernah jatuh cinta. Gong Xi shock mendengarnya. “Aku menyangka kalau aku pernah jatuh cinta, namun ia berkata kalau aku tidak pernah jatuh cinta dan tidak bisa memerankan Dark Moon dengan baik. Ia bahkan menyuruhnya menyerah dari Dark Moon,” cerita Lian. Gong Xi dapat menebak kalau ‘ia’ yang Lian maksud adalah Tuan Luo Li. “Ia berkata kalau aku tidak akan mampu dan hanya akan meniru Tian Ming yang memerankan Jia Yue dulu. Aku merasa kalau kata-katanya salah. Namun sekarang aku merasa kalau ia benar,” kata Lian dengan sedih. “Aku tau kalau aku mencintainya namun aku tidak boleh mencintainya. Bahkan menyentuhnya pun membuat hatiku bergetar. Perasaan seperti itu yang tidak dapat aku sampaikan. Karena itu aku menonton DVD An Yue agar bisa melihat peran Jia Yue yang dulu,”lanjut Lian. Lalu ia berkata kalau ternyata ia tetap tidak bisa memunculkan perasaan itu saat berakting. Gong Xi menyimak semua perkataan Lian dengan serius. Ia sadar kalau ia tidak dapat memunculkan sifat itu dengan baik karena itu ia selalu berhenti sebelum Sutradara mengatakan ‘Cut!’. Ia juga tau kalau karena itu lah maka Sutradara menyuruh Lian cuti sebentar untuk menemukan Jia Yue versinya sendiri. “Tapi aku khawatir bagaimana kalau aku tidak pernah bisa menemukan Jia Yue versiku sendiri?” tanya Lian sedih. Mendengar ini membuat Gong Xi merasa sedih juga. Tiba-tiba ia melihat kecoak di pundak Lian. Gong Xi yang memang membenci kecoak segera berlari ke kecoak itu dan memukulnya.

Lian heran akan tingkah laku Gong Xi. Ia memasang wajah heran sambil berkacak pinggang. Gong Xi yang baru sadar kalau tadi Lian sedang serius bercerita menjadi panik dan berkata kalau ia melihat seekor kecoak yang minta dibunuh dipundak Lian. Lian menjadi kesal karena ia diusik di saat ia sedang bercerita,apalagi tadi Gong Xi yang minta agar Lian bercerita. Lian memegang kepala kostum ayam Gong Xi dan hendak melepasnya. Ia merasa Gong Xi tidak sopan karena tidak mendengarkan dan bahkan terus-terusan sembunyi di dalam kostum. Gong Xi menahan tangan Lian agar tidak melepas kostumnya. Lian tidak sengaja malah melepas jengger ayam Gong Xi. Melihat jenggernya lepas, Gong Xi berteriak histeris.

Di lokasi syuting, Tuan Luo Li sedang mengecek kinerja anak buahnya. Ia menuangkan wine untuk sutradara yang pada akhirnya malah ia minum sendiri karena sutradara memiliki masalah kesehatan. Tuan Luo Li bertanya di manakah Lian berada. Sutradara tampak bingung hendak memberi penjelasan apa kepada Tuan Luo Li. Sutradara ingat kalau Tuan Luo Li sejak awal tidak setuju dengan ikut sertanya Lian dalam drama ini, karena itu Sutradara berbohong kepada Tuan Luo Li dan berkata kalau Lian sedang ada schedule lain. Tuan Luo Li berkata kalau ia akan datang lagi besok, Sutradara langsung panic. Melihat kepanikan sutradara, Tuan Luo Li langsung bisa menebak apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Tuan Luo Li lalu pergi dan berkata kalau ia berharap besok bisa menemui Lian di lokasi syuting. Sutradara berkata dalam hati kalau semoga Lian akan cepat kembali. Ial alu mengambil segelas wine lalu segera memuntahkannya lagi dan terbatuk.

Gong Xi ngambek dan memunggungi Lian. Lian berkata kalau ia sudah memperbaiki jenggernya sehingga Gong Xi tidak perlu ngambek. “Kostum ini milik studio, kalau rusak aku harus menggantinya!” omel Gong Xi. Lian berkata kalau ia sudah memperbaikinya sehingga Gong Xi tidak perlu panik. “Kalau di tengah syuting jenggerku lepas dan aku berubah menjadi ayam botak bagaimana?” kata Gong Xi kesal. Lian hanya tersenyum. Gong Xi senang melihat Lian tersenyum, ia merasakalau saat ini yang bisa ia lakukan hanya membuat Lian senang. Lian melihat HPnya lalu berkata kepada Gong Xi kalau ia harus segera syuting kembali. “Aku tidak tau kenapa, namun setelah berbicara denganmu, moodku membaik,” kata Lian lalu menepuk pundak Gong Xi dan pergi. Mereka lalu turun dengan lift bersama-sama.

“Tenanglah, aku yakin kalau kau bisa berperan dengan baik. Aku berani bertaruh,” hibur Gong Xi. Ia ingat kalau dulu Lian juga pernah berkata seperti itu saat Gong Xi bingung dengan perannya sebagai Wei Xu. Lian berkata kepada Gong Xi kalau ia masih tidak mengerti apakah cinta itu. Ia lalu bertanya kepada Gong Xi apakah Gong Xi memahami cinta? “Cinta adalah ketika dua orang melakukan dua hal yang sangat biasa namun mereka senang. Saat kau mendengar suara orang yang kau cintai atau melihat wajahnya kau akan merasa senang,” kata Gong Xi. Lian meminta contohnya. Gong Xi bingung harus memberi contoh apa. Ia tidak menyangka kalau Lian tidak dapat memahami perasaan mendasar seperti itu.

Gong Xi lalu berkata kepada dirinya sendiri kalau Lian pasti pernah merasakannya namun tidak sadar. “Apakah kau pernah melihat wajah seorang gadis yang polos dan kau merasa wajahnya sangat imut?” tanya Gong Xi. Lian langsung teringat wajah Gong Xi. “Kalau aku pernah merasakannya? Itu berarti apa?” tanya Lian. Gong Xi dengan kegirangan berkata kalau itu adalah tanda-tanda jatuh cinta. Lian berkata sendiri di dalam hati, “Aku tidak menyangka kalau butuh seekor ayam untuk mengajarkan cinta kepadaku, ya walaupun di dalamnya ada orangnya. Itu berarti aku lebih rendah dari seekor ayam,” batin Lian. Gong Xi bertanya siapakah wanita itu dan mengapa Lian tidak mengakui perasaannya kepada wanita itu. Lian menjawab kalau ia tidak bisa karena wanita itu masih kuliah. Mendengar jawaban Lian membuat Gong Xi girang, ia lalu menari-nari. Ia berkata kalau kisah cinta Lian sangat pas dengan perannya sebagai Jia Yue yang mencintai Mei Yue yang memiliki jarak umur yang jauh. Gong Xi menyuruh Lian segera mendekati wanita itu agar ia bisa sekalian berlatih akting. Namun Lian menolak karena saat ini ia sedang tidak ingin terlibat hubungan dengan siapapun. “Itu karena, “di sini”,” kata Lian. (aii juga gak paham maksudnya apa. Bahkan Gong Xi juga gak paham). “Prioritasku adalah pekerjaan,” kata Lian.

Lian sedang termenung sendirian di ruangannya saat Tuan Du datang dan menyuruh Lian segera siap-siap untuk syuting. Manajer Du melihat makan siang Lian yang belum disentuh di atas meja. Ia menasihati Lian agar mau makan walaupun ia tidak memiliki selera makan. Manajer Du takut Lian jatuh sakit. Tapi Lian yang sedang melamun sama sekali tidak mendengar nasihat Manajer Du. “Aku tidak boleh melamun. Sekarang prioritas utama bukanlah cinta dan semacamnya, aku harus mengerjakan semua kegiatan hari ini dengan baik,”kata Lian dalam hati. Manajer Du melihat Lian dengan khawatir. Ia sudah menyangka kalau saat Lian masuk ke dunia akting, maka Lian akan menutupi semua emosinya dan berpura-pura semua baik-baik saja. “Walaupun hanya sedikit,setidaknya berceritalah padaku,” kata Manajer Du di dalam hati.

Gong Xi sedang membereskan kostumnya sambil mengingat perkataan Lian yang berkata kalau ia sekarang tidak ingin terlibat hubungan dengan siapapun karena ia tidak ingin ada orang yang menjadi prioritas dalam hidupnya. Gong Xi masih tidak paham maksud dari kata ‘di sini’ yang tadi diucapkan Lian. (Gong Xi aja gak paham, apalagi aii). Gong Xi juga memikirkan anak kuliahan yang ditaksir Lian. Gong Xi tidak yakin apakah anak kuliahan itu dari industri entertainment juga ataukah malah seorang fans. Gong Xi terus menerka tanpa sadar kalau yang dimaksud adalah dirinya sendiri.

Gong Xi sedang melakukan adegan bersama Yi Mei. Ia melakukan perannya dengan baik sekali. Setelah selesai, Sutradara menyuruhnya cepat berganti pakaian agar mereka cepat melakukan adegan lain.

Saat Gong Xi sedang ada di ruang ganti, datanglah Yi Mei bersama manajernya. Ia berkata kalau berakting dengan Gong Xi jauh lebih mudah daripada berakting dengan Lian. Lian terus-terusan melakukan kesalahan sehingga ia kehilangan emosi saat berakting bersama Lian. Gong Xi emosi mendengar ini. Ia membentak Yi Mei lalu berjalan pergi dengan marah. Yi Mei dan manajernya heran mengapa Gong Xi marah padahal mereka memujinya.

Gong Xi marah-marah sendiri karena tidak terima dirinya yang masih pemula dibilang berakting lebih baik daripada Lian. Ia tidak ingin Lian yang sedang depresi mendengarnya dan malah membuat Lian menjadi semakin sedih. Ia berkata kalau Lian bisa berakting lebih bagus daripada siapapun dan terus marah-marah sambil berteriak-teriak. “Tuan Lian, cepatlah mendapatkan emosi Jia Yue dan kembali ke Dark Moon,” kata Gong Xi dalam hati sambil menahan tangis.

Lian sedang melakukan wawancara ditemani oleh Manajer Du. Wartawan itu bertanya tentang kisah cinta Lian dan Lian menjawab kalau ia sedang tidak menyukai siapapun. Tiba-tiba HP Manajer Du bergetar, ternyata Gong Xi yang menelepon. Ternyata Gong Xi menelepon untuk menanyakan jadwal Lian besok. Manajer Du tersenyum penuh arti karena ia merasa kalau mereka berdua sudah semakin dekat. Ia merasa kalau Gong Xi memiliki ide untuk mengembalikan Lian yang dulu (di Skip Beat ini aii paling suka sama Manajer Du).

Karena Manajer Du diam saja, Gong Xi sudah hendak mengurungkan niatnya dan akan menutup telepon. Namun Manajer Du menahan Gong Xi dan berkata ia akan memberitahu jadwal Lian besok asal Gong Xi mau makan bersama Lian dan mengobrol mengenai pekerjaan. Gong Xi sempat ragu karena ia merasa kalau ia bisa makan bersama Lian namun sungkan untuk membahas masalah pekerjaan. Gong Xi merasa kalau ia adalah pemula sehingga Lian sendiri mungkin enggan membahas masalah pekerjaan dengan Gong Xi. Manajer Du merasa perkataan Gong Xi ada benarnya. Karena itu ia hanya menyuruh Gong Xi makan malam dengan Lian dan memastikan Lian mau makan.

Gong Xi mondar mandir di swalayan untuk membeli beragam bahan masakan karena ia bingung mau memasak apa untuk Lian.

Sementara itu Lian sedang dalam perjalanan pulang. Masih jam 8 malam dan Lian sudah tidak mempunyai pekerjaan. Ia merasa aneh karena biasanya jam segitu ia masih syuting Dark Moon. “Dun He Lian, kau harus cepat menemukan cara untuk bisa berperan sebagai Jia Yue lagi,” kata Lian kepada dirinya sendiri. Di perjalanan, Lian mendapati Gong Xi yang sedang berjalan dari swalayan. Lian memberhentikan mobilnya di dekat Gong Xi. Gong Xi tersenyum ceria begitu melihat Lian. “Aku baru turun dari bus dan berencana pergi ke tempatmu saat melihat mobil ini. Aku tidak menyangka ini benar-benar kau,” kata Gong Xi senang sambil menyeka keringatnya. Lian mengamati wajah Gong Xi sambil mengingat perkataan Gong Xi versi ayam yang berkata apakah Lian pernah merasa wajah gadis yang lugu itu sangat cantik atau merasa senang dengan melihat wajah seorang gadis. Sementara Lian melamun, Gong Xi berkata kepada Lian agar mau memberikan ia tumpangan karena Gong Xi membawa belanjaan yang berat.

Sementara itu, Manajer Du sedang makan ramen sendirian di kantornya sambil tersenyum sendiri. Ia membayangkan Lian yang sedang makan malam bersama Gong Xi sekarang. Ia membayangkan Gong Xi dan Lian yang sedang bersama dan tersenyum hangat nan alay (please -,-). Ia lalu sadar dari lamunannya dan kembali memakan ramennya.(lucu liat ekspresi Lian dalam bayangan manajernya wkwkwk....senyum kepaksa gitu wkwk. saking cool nya Lian, Du Jin gak bisa ngebayangin senyuman hangatnya kayak gimana wkwkwk_iis rf)

Lian sedang mengambilkan minuman untuk Gong Xi. Lian tersenyum hangat kepada Gong Xi dan ini justru membuat Gong Xi semakin ketakutan. Ia menyangka Lian marah padanya. “Kalau ada seorang gadis yang berjalan sendirian sambil membawa belanjaan berat untuk pergi ke rumah seorang pria untuk memasakkan pria itu, dan si pria malah marah,pasti ada yang tidak beres dengan otak si pria,” kata Lian sambil tersenyum. “Senyummu itu justru mengindikasikan ada yang tidak beres di otakmu,” kata Gong Xi dalam hati. Lian sangat baik pada Gong Xi sejak di mobil tadi, dan itu membuat Gong Xi merasa kalau hidupnya sedang terancam bahaya.

Mereka sudah siap di meja makan namun Gong Xi masih asyik mengganti-ganti channel TV. Lian bertanya kepada Gong Xi apakah mereka sudah bisa mulai makan. Gong Xi langsung meletakkan remotenya dan makan bersama Lian. Lian memuji masakan Gong Xi dan hal ini membuat Gong Xi semakin merasa aneh. Kebetulan acara di TV menayangkan pasangan murid dan guru yang berjarak 19 tahun namun bisa menikah walaupun banyak cobaan mendera mereka (-,-). Gong Xi merasa kalau cerita itu sangat cocok dengan peran Lian. Namun Lian malah mematikan TVnya. “Makanlah,makanannya sudah hampir dingin,” kata Lian cuek lalu melanjutkan makannya. bertanya kepada Lian apa pendapat Lian mengenai pasangan itu. Lian hanya menjawab semoga pasangan tersebut bisa langgeng. Gong Xi mendengarnya dengan kesal karena Lian bisa-bisanya mendoakan kelanggengan pasangan lain sementara ia sendiri mengelak pada perasaannya.

Lian memperhatikan Gong Xi sambil tersenyum. Gong Xi lalu bertanya mengapa Lian tersenyum namun Lian hanya menggeleng.

Lian dan Gong Xi sudah dalam perjalanan pulang. Saat di mobil Lian hanya diam saja dan hal itu membuat Gong Xi heran. “Kenapa Tuan Lian terus menghela nafas saat melihatku?” pikir Gong Xi heran. Sementara itu Lian beberapa kali menoleh ke Gong Xi dengan tatapan sedih.
“Terimakasih untuk hari ini,” kata Lian singkat saat Gong Xi turun dari mobilnya. “Ia sepertinya tidak marah padaku, namun mengapa ia tidak melihatku?” pikir Gong Xi heran di dalam hati. “Maaf karena aku sudah menganggu waktumu yang mestinya bisa kau gunakan untuk hal yang lebih penting,” kata Gong Xi. Lian langsung menoleh dan berkata agar Gong Xi tidak berkata seperti itu. Saat Lian akan pergi Gong Xi menahan Lian dan berkata, “Bagiku kau adalah aktor terbaik melebihi Mei Yue atau siapapun. Aku menanti berakting dengan Jia Yue versimu,”. Mendengar itu Lian tersenyum dan berkata kalau ia akan melakukan yang terbaiklalu pergi.

Gong Xi sudah sampai di kamarnya dan masih memikirkan Lian yang tadi mendadak baik. Ia juga berpikir mengenai Lian yang tidak mau berhubungan dengan siapapun sekarang. Ia heran apa alasan Lian untuk tidak berhubungan dengan wanita yang ia sukai,selain karena wanita itu masih terlalu muda. Ia memikirkan alasan Lian namun tetap tidak mengerti. “Walaupun aku dianggap cerewet, aku harus menyuruhnya berani menyatakan cinta!” tekad Gong Xi.

Lian sedang menyetir pulang sambil mengingat perkataan Gong Xi yang mendukungnya agar cepat kembali ke lokasi syuting. “Dun He Lian, akui kalau kau menyukainya,” kata Lian pada dirinya sendiri.

Gong Xi sudah selesai syuting Dark Moon dan ia sedang di gedung di mana ia syuting sebagai ayam. Lian sedang melamun bersama Manajer Du di ruangan yang sama dengan gedung syuting Gong Xi. Lian sedang melamun sambil mendengarkan musik sementara Manajer Du sedang mengutak-atik HPnya. Manajer Du heran karena Gong Xi menanyakan jadwal Lian namun tidak muncul juga. “Apakah terjadi sesuatu tadi malam? Lebih aneh lagi saat aku bertanya mengenai tadi malam, Lian langsung diam dam mendengarkan musik. Padahal ia tidak pernah mendengarkan musik sebenarnya. Aku harus mencari tau ada apa sebenarnya, karena aku yang bertanggung jawab atas semua ini,” kata Manajer Du dalam hati. Saat Manajer Du sudah hendak berbicara, tiba-tiba pintu diketuk dan masuklah Gong Xi dengan kostum ayamnya. Melihat ada ayam memasuki ruangannya membuat Manajer Du heran. Gong Xi beralasan kalau ia baru saja lewat dan kebetulan melihat ada nama Lian di depan pintu sehingga ia memutuskan untuk mampir. Lian melihat Gong Xi dengan heran. Akhirnya Gong Xi mengaku kalau ia memang sengaja mampir untuk berbicara mengenai beberapa hal dengan Lian. Manajer Du lalu keluar untuk memberi mereka privasi.

Sutradara sedang mengatur lokasi syuting. Lalu seorang crew memberitahu Sutradara kalau Tuan Luo Li datang. Dan tiba-tiba saja Tuan Luo Li sudah berdiri di balik kamera di sebelah Sutradara. Tuan Luo Li menanyakan keberadaan Lian. Sutradara tetap berusaha menutupi kalau Lian sedang cuti namun Tuan Luo Li sudah dapat menebak apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Tuan Luo Li memberi batas sampai besok lusa. Kalau Lian masih belum bisa datang maka Sutradara harus mengganti perannya dan Tuan Luo Li akan mengganti semua kerugian. Sutradara menolak dan berniat terus memertahankan Lian namun Tuan Luo Li memaksa dan berkata kalau Sutradara tidak akan bisa menyaingi ayahnya kalau memakai acktor tidak berpotensi seperti Lian. Sutradara lalu keluar ke taman dan mondar-mandir karena tidak tau harus menyampaikan apa kepada Lian.
-TBC-